Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Wibu

    Kenapa Wibu Sering Terlibat dalam Khayalan yang Melampaui Batas?- beritajatim

    2 min read

     

    Kenapa Wibu Sering Terlibat dalam Khayalan yang Melampaui Batas?

    Foto Berita Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Grup dan forum media sosial yang didominasi oleh komunitas wibu dan otaku sering menjadi tempat bagi para penggemar anime untuk berkumpul, berbagi meme, dan mengungkapkan obsesi mereka terhadap karakter favorit mereka. Namun, di antara semua postingan yang lucu dan menggemaskan, terdapat satu fenomena yang mungkin menarik perhatian yakni “halu”.

    Apa itu “halu”? Singkatnya, halu adalah singkatan dari halusinasi, di mana seseorang merasa seolah-olah bisa melihat dan merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Dalam konteks komunitas wibu, halu sering kali termanifestasi dalam khayalan yang melampaui batas, mengarah pada pengalaman untuk menjebol dimensi antara dunia nyata dan dunia anime.

    Para wibu yang terlibat dalam halu seringkali memposting meme-meme yang menggambarkan interaksi romantis dengan karakter waifu atau husbu mereka. Misalnya, gambar seorang pria yang pulang kerja dan disambut oleh senyuman manis dari “istri” imutnya, yang sebenarnya hanya karakter dalam dunia animasi.

    Namun, mengapa fenomena ini begitu umum di kalangan wibu? Berdasarkan data yang dirangkum beritajatim.com Selasa (14/5/2024) berikut alasan-alasan yang membuat para wibu halu:

    1. Kebutuhan akan Khayalan: Para wibu seringkali mencari pelarian dari kenyataan yang mungkin kurang memuaskan bagi mereka. Dengan menghayal mengenai karakter impiannya, mereka bisa merasakan kebahagiaan dan kenyamanan yang mungkin tidak mereka temukan dalam kehidupan nyata.

    2. Keterikatan pada Karakter 2D: Bagi sebagian wibu, karakter waifu atau husbu mereka adalah segalanya. Mereka merasa lebih terhubung dengan karakter fiksi ini daripada dengan orang-orang di sekitar mereka dalam dunia nyata. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kesepian atau ketidakpuasan dengan kehidupan sosial mereka.

    3. Perbedaan Pemikiran: Para wibu sering memiliki pandangan yang berbeda mengenai kehidupan dan cinta. Bagi mereka, dunia anime adalah sumber inspirasi dan ketenangan yang tidak dapat mereka temukan di dunia nyata.

    4. Pelarian dari Kenyataan Pahit: Bagi sebagian wibu, dunia imajinasi adalah tempat pelarian dari masalah dan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membenamkan diri dalam khayalan, mereka dapat sementara melupakan masalah-masalah yang mereka hadapi.

    5. Trend dan Numpang Tenar: Beberapa wibu mungkin terpengaruh oleh tren atau ingin mendapatkan perhatian dengan mengikuti gaya hidup dan kebiasaan yang umum di kalangan komunitas mereka.

    Meskipun fenomena halu mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang, bagi para wibu, hal itu adalah cara untuk merasakan kebahagiaan dan kedekatan dengan karakter-karakter yang mereka cintai. Meskipun hanya bermain-main dalam dunia imajinasi, bagi mereka, hal tersebut memiliki makna yang mendalam dan penting dalam kehidupan mereka. [aje]

    Komentar
    Additional JS