Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa SMAN 72 Jakarta Spesial

    Pemicu Pelaku Lakukan Peledakan di SMAN 72 Diduga karena Kurang Perhatian, Polisi: Sudah Akumulasi

    3 min read

     

    Pemicu Pelaku Lakukan Peledakan di SMAN 72 Diduga karena Kurang Perhatian, Polisi: Sudah Akumulasi

    Kompas.tv - 11 November 2025, 08:28 WIB

    Kondisi SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025). (Sumber: KompasTV/Nizar Ramadika)

    JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi menduga kurangnya perhatian dari keluarga dan lingkungan sekitar menjadi pemicu siswa terduga pelaku melakukan peledakan di sekolahnya, SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta.

    Demikian hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto saat ditemui di Jakarta, Senin (10/11/2025).

    Budi menyampaikan demikian saat dikonfirmasi apa yang membuat terduga pelaku melakukan peledakan di sekolahnya.

    "Diduga ada kurang perhatian keluarga dan itu sudah akumulasi. Artinya, dari rumah, dari keluarga, dan dari lingkungan sekitar, ini yang membuat jadi akumulasi yang harusnya kita berempati," kata Budi.

    Budi memastikan terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta bukan anti agama tertentu atau terlibat dengan organisasi atau kelompok tertentu.

    "Kita juga ingin meluruskan kepada masyarakat, memang terjadi di tempat ibadah, tetapi yang bersangkutan ini bukan anti agama tertentu," ujar Budi.

    Namun demikian, Budi menambahkan, untuk motif pastinya terduga pelaku melakukan aksi peledakan tersebut masih didalami oleh pihak kepolisian.

    Selain itu, Detasemen Khusus (Densus) 88 juga terus mendalami dan menelusuri keterkaitan antara terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta dengan jaringan teror.

    "Densus 88 menganalisa, apakah ini ada kaitan dengan pelaku-pelaku aksi teror lainnya, termasuk bagaimana motif. Itu adalah kewenangan dari Densus 88," kata Budi.

    Saat ini, tim dari Densus 88 tengah menganalisa sejumlah aspek, termasuk aktivitas media sosial terduga pelaku.

    "Penyelidikan atas aktivitas media sosial terduga pelaku juga tengah dilakukan, untuk menelusuri kemungkinan pelaku pernah bergabung dalam grup atau komunitas daring yang memiliki afiliasi dengan kelompok teror tertentu," ucap Budi.

    Sementara itu, Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri menyebut terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta kerap mengakses konten bertemakan kekerasan.

    “Yang bersangkutan kerap mengunjungi komunitas daring, terutama di forum dan situs-situs gelap yang menampilkan video atau foto orang yang benar-benar meninggal dunia,” Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana.

    “Biasanya akibat kecelakaan, perang, pembunuhan atau kejadian brutal lainnya.”

    Mayndra juga mengungkapkan pelaku merakit sendiri bom yang diledakkan di sekolahnya. Menurut Mayndra, ada empat peledak yang aktif dari tujuh peledak yang ditemukan. Empat peledak aktif itu ditemukan di dua lokasi sekitar sekolah.

    Tag
    Komentar
    Additional JS