Penertiban Taman Nasional Tesso Nilo Memanas, Kemenhut Siap Tempuh Jalur Pidana untuk Rebut Lahan Konservasi - GoRiau
Penertiban Taman Nasional Tesso Nilo Memanas, Kemenhut Siap Tempuh Jalur Pidana untuk Rebut Lahan Konservasi

JAKARTA – Penertiban kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) memasuki fase yang semakin tegang. Kementerian Kehutanan menegaskan siap membawa persoalan lahan ilegal ke jalur pidana bagi pihak yang menolak mengembalikan area perkebunan dalam kawasan konservasi itu.
Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan Kemenhut, Dwi Januanto Nugroho, menyampaikan bahwa Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan terus melakukan relokasi permukiman serta pembebasan kebun sawit ilegal di Tesso Nilo.
"Kalau nanti sifatnya pidana ya akan proses-proses tahapan penyidikan akan ke sana. Kalau masyarakat yang sifatnya penghidupan, yang dikaryakan dulu sebagai pekerja skemanya kesejahteraan sosial," ujarnya, Jumat (28/11/2025).
Dwi menjelaskan sebagian besar warga bersedia menyerahkan kembali lahan yang mereka tempati. Namun penertiban sempat terhambat setelah sekelompok massa melakukan perusakan pos petugas di kawasan taman nasional. Ia menilai aksi itu bukan murni penolakan warga, melainkan digerakkan oleh pemodal yang memiliki kepentingan ekonomi.
"Karena masyarakat kemarin itu juga banyak yang menggerakkan, dari aspek penegakan hukum di Polda juga ditangani. Nanti kami berbagi peran dengan Polda, kalau memang cukong tidak mau menyerahkan kami lakukan tindakan hukum lebih lanjut," jelasnya.
Kemenhut mencatat sekitar 40.000 hektare kawasan TNTN telah dibuka dan ditanami sawit secara ilegal selama dua dekade terakhir. Kondisi tersebut membuat populasi gajah terus menurun dan ekosistem Tesso Nilo mengalami degradasi berat.
Ke depan, TNTN akan difungsikan kembali sebagai ruang konservasi yang melindungi ekosistem, sumber air, dan satwa.
"Jadi ada wilayah kantong-kantong yang nanti akan skala prioritas mana yang masih bisa diselamatkan, mana yang belum dikakomodir. Karena memang sudah kompleks, dan nanti upaya-upaya menyambung koridor satwa yang terfragmentasi yang menjadi upaya lebih lanjut untuk penyelamatan satwa ini baik gajah maupun harimau," urai Dwi.
Usai proses relokasi tuntas, pemulihan kawasan dilakukan melalui penanaman kembali di area yang telah dibuka untuk kebun sawit maupun permukiman. Restorasi alami disiapkan dengan skema penanaman bertahap agar vegetasi asli Tesso Nilo dapat kembali pulih. ***