Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Banjir Featured Lintas Peristiwa Medan

    Persoalan Banjir di Medan, Banyak Drainase Tak Terhubung ke Sungai - Kompas

    5 min read

     

    Persoalan Banjir di Medan, Banyak Drainase Tak Terhubung ke Sungai

    Kompas.com, 20 Oktober 2025, 19:06 WIB

    Lihat Foto
    Penarik becak membawa sewa terlihat mendorong sepeda motornya karena mogok saat melintas di Jalan Dr. Mansyur, Kelurahan Selayang I, Kecamatan Medan, Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (12/10/2025).Rapat dengar pendapat antara komisi IV DPRD Medan dengan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Medan, Dinas Lingkungan Hidup Medan dan Balai Wilayah Sungai Sumatera II di ruang rapat Komisi IV DPRD Medan, Senin (20/10/2025).

    MEDAN, KOMPAS.com - Hujan lebat melanda Kota Medan pada Sabtu (11/10/2025) hingga mengakibatkan banjir, mengundang tanda tanya karena masalah klasik ini sampai sekarang belum terselesaikan.

    Namun, saat rapat dengar pendapat antara Komisi IV DPRD Medan dengan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Medan, Dinas Lingkungan Hidup Medan, dan Balai Wilayah Sungai Sumatera II, mulai terlihat benang merahnya.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Kepala Dinas SDABMBKGibson Panjaitan, mengatakan ada dua hal yang ia sampaikan dalam kejadiannya sama, tetapi dampaknya berbeda.

    Dia menceritakan, pertama, kejadian banjir dua pekan lalu, hujan cukup deras di kawasan gunung dan mereka diingatkan agar siap-siap, dan terjadi, Medan banjir.

    Prabowo Panggil Purbaya hingga Bima Arya ke Istana, Bahas Banjir dan Ekonomi

    Lalu, pada hari Sabtu kemarin, hujan deras juga di Medan, tetapi saat mereka keliling hingga malam, tidak ada banjir.

    "Kenapa tidak banjir? Karena di gunung tidak hujan," ucap Gibson di ruang rapat Komisi IV DPRD Medan, Senin (20/10/2025).

    Bukan hanya itu, Gibson menyampaikan persoalan lain yang masih terus dikerjakan, yaitu masalah drainase.

    Jika saluran air yang mereka kerjakan selama ini dinilai tak berfungsi, ia tidak menyangkalnya.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Sejauh ini, langkah yang dilakukan Pemkot Medan sebenarnya hanya mengatasi drainase sekunder dan tersier.

    "Masih banyak juga drainase yang mengalami pendangkalan, belum terkoneksi penuh ke sungai," papar Gibson dalam rapat yang dihadiri lebih dari 10 anggota Komisi IV.

    Maka dari itu, kata Gibson, secara logika, air dari drainase ini harus dibuang ke sungai.

    Menurut dia, drainase primer (sungai) lah yang membawanya ke laut agar tidak terjadi banjir.

    Pihaknya sendiri juga sudah mengidentifikasi kejadian banjir tersebut bersama BWS Sumatera II.

    Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah banjir ini ialah peninggian tanggul di beberapa sungai.

    "Kami bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai untuk peninggian tanggul di Sungai Babura dan Sungai Deli. Ini lagi berlangsung sekarang, kami buat pakai sandbag dan geobag," ucap Gibson.

    Rapat dengar pendapat antara komisi IV DPRD Medan dengan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Medan, Dinas Lingkungan Hidup Medan dan Balai Wilayah Sungai Sumatera II di ruang rapat Komisi IV DPRD Medan, Senin (20/10/2025).
    Lihat Foto

    Kemudian, ada pembangunan tanggul yang mulai longsor di sepanjang Sungai Deli, seperti di Medan Labuhan.

    Tidak itu saja, bersama BWS II juga dilakukan peninggian talud.

    "Ini langkah cepat yang kami lakukan karena curah hujan di Sumut lebih besar lagi dari kemarin. Itu antisipasi dari BMKG," kata dia.

    Selain itu, Gibson mengatakan akan membuat kolam retensi di titik rawan banjir seperti di Jalan Letda Sujono.

    Dia sudah menyiapkan berkas-berkas dan pembebasan lahan, dan akan ada dua pompa yang dibuat permanen tahun depan.

    Anggota Komisi IV DPRD Medan, Renville Pandapotan Napitupulu, berpandangan bahwa mengatasi banjir di Kota Medan perlu memperhatikan beberapa hal, atau tidak hanya normalisasi sungai.

    Dia mengatakan, sungai yang mengalir di tengah Kota Medan adalah ranahnya BWS, tetapi persoalannya, normalisasi selama ini hanya berpatokan pada pelebaran.

    Menurut Renville, normalisasi sungai itu kategorinya ada tiga, yakni pengorekan, peninggian talud, dan pelebaran.

    Persoalan nomor tigalah, yang sampai sekarang belum tuntas.

    "Kita jangan hanya berpatokan di pelebaran sungai saja. Bahkan, di situ kita terhenti karena persoalan ganti rugi tanah warga. Jadi, saya pikir, Medan akan tetap banjir kalau normalisasi sungai itu tidak dipahami dengan baik," ujar Renville.

    Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang
    Komentar
    Additional JS