Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Guru Istimewa Pendidikan Prabowo Subianto Spesial

    Prabowo Bela Guru: Hai Orangtua! Kalau Guru Keras, Jangan-jangan Anakmu yang Nakal - Kompas

    3 min read

     

    Prabowo Bela Guru: Hai Orangtua! Kalau Guru Keras, Jangan-jangan Anakmu yang Nakal

    Kompas.com, 28 November 2025, 16:43 WIB


    logo appx2

    JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto membela guru-guru yang memilih mendisiplinkan murid yang diajarnya di sekolah.

    Ia menyebut, jika guru berperilaku keras, jangan-jangan anak muridnya yang nakal dan perlu didisiplinkan.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Hal ini dikatakan Prabowo di hadapan para guru dalam Hari Guru Nasional 2026 di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Jumat (28/11/2025).

    "Memang kalau guru-guru saya dulu enggak tegas, enggak keras sama saya, saya enggak bisa berdiri di sini. Jadi, hai orang tua di mana-mana, kalau guru itu keras, jangan-jangan anakmu yang nakal," kata Prabowo, Jumat.

    Prabowo Singgung Kerusakan Alam dalam Banjir-Longsor Sumatera, Doakan Para Korban

    Kepala Negara menyampaikan, anak nakal tidak bisa dibiarkan nakal terus-menerus.

    Jika dibiarkan, anak-anak tersebut tidak akan bisa menjadi orang baik.

    Terlebih, ada fenomena di mana murid bukan hanya sekadar nakal, melainkan kurang ajar.

    "Dan ini ada fenomena kadang-kadang justru yang kalau nakal itu, oke lah, ya. Tapi kalau kurang ajar, ini yang nggak beres, ini kurang ajar. Kadang-kadang ada murid yang kurang ajar, ya kan? Ditegur oleh guru, dia balas. Merasa dirinya jagoan," ucap Prabowo.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Ia lantas menceritakan pengalamannya saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

    Kala itu, ia mendapat laporan ada murid yang membanting pintu di hadapan guru.

    Kemudian, kepala sekolah yang bertugas di sekolah di bawah Kementerian Pertahanan (Kemenhan) itu segera memberhentikan anak tersebut.

    Ternyata, anak yang diberhentikan adalah anak jenderal.

    "Tahu-tahu kepala sekolahnya agak grogi karena yang diberhentikan itu anak jenderal. Kepala sekolahnya telepon saya, saya bilang, 'Nggak usah ragu-ragu. Mana jenderal itu, suruh menghadap saya'. Aku tunggu-tunggu, enggak datang-datang juga itu jenderal itu," seloroh Prabowo.

    Prabowo lalu mengingatkan, anak-anak "orang besar" seharusnya lebih sopan dan lebih tertib.

    "Kalau bapaknya orang besar, anaknya harus lebih sopan, lebih baik, jangan kurang ajar. Kalau bapaknya tokoh, bapaknya jenderal, bapaknya pemimpin, anaknya harus lebih sopan, lebih baik, lebih tertib," tandas Prabowo.

    Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang
    Komentar
    Additional JS