Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa Prabowo Subianto Sawit Spesial TNI

    Prabowo Tegaskan Negara Harus Berdaulat, TNI Diminta Kawal Eksekusi Lahan Sawit Ilegal - GoRiau

    3 min read

    Prabowo Tegaskan Negara Harus Berdaulat, TNI Diminta Kawal Eksekusi Lahan Sawit Ilegal



    Prabowo Tegaskan Negara Harus Berdaulat, TNI Diminta Kawal Eksekusi Lahan Sawit Ilegal
    Suasana sesi dialog Presiden Prabowo Subianto (di atas panggung, kiri) dan Pemimpin Utama Grup Forbes, Steve Forbes (di atas panggung, kanan) dalam puncak acara Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta, Rabu (15/10/2025). (foto: tim media presiden prabowo subianto)

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya menegakkan hukum dan mengembalikan kedaulatan negara atas sumber daya alam. Ia menginstruksikan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengawal Kejaksaan Agung dalam mengeksekusi penyitaan dua lahan perkebunan sawit ilegal seluas 100 ribu hektare yang telah diputuskan Mahkamah Agung 18 tahun lalu.

    Dalam sesi dialog bersama Pimpinan Utama Forbes, Steve Forbes, di Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta, Rabu (15/10/2025) malam, Prabowo mengungkapkan eksekusi tersebut menjadi simbol penting penegakan hukum setelah hampir dua dekade mandek.

    "Ada dua perkebunan, masing-masing 50 ribu hektare. Putusan Mahkamah Agung sudah keluar sejak 18 tahun lalu, tapi tidak dieksekusi. Saya perintahkan TNI: kawal Kejaksaan, kawal BPK, lindungi mereka, dan sita lahan itu," tegas Prabowo.

    Instruksi itu, katanya, menjadi langkah konkret pemerintah untuk memastikan hukum tidak lagi berhenti di atas kertas. "Kami pun mengambil alih 100 ribu hektare lahan tersebut, dan tidak ada masalah. Pemerintah harus berani menegakkan hukum," ujarnya menambahkan.

    Prabowo juga mengungkapkan negara kini telah mengambil alih sekitar 3,7 juta hektare lahan sawit ilegal. Langkah tersebut, menurutnya, merupakan bagian dari upaya besar mengembalikan aset negara yang selama ini dikuasai secara tidak sah.

    Selain itu, Prabowo menyoroti praktik penyelundupan timah ilegal di Pulau Bangka dan Belitung. Ia mengatakan, pemerintah telah melakukan "blokade" di wilayah perairan sekitar dua pulau tersebut untuk menghentikan penyelundupan.

    "Ada sekitar 1.000 tambang timah ilegal di Bangka dan Belitung. Kita kehilangan 80 persen dari total produksi timah karena diselundupkan. Saya perintahkan latihan militer di wilayah itu, melibatkan kapal, pesawat, helikopter, dan drone," ungkap Prabowo.

    Langkah pengamanan ketat itu, kata Prabowo, berhasil menghentikan arus penyelundupan yang merugikan negara miliaran dolar AS. Ia menegaskan, pengawasan akan terus dilakukan demi memastikan sumber daya alam dikelola untuk kepentingan rakyat.

    “Suatu kali kami temukan sampan berisi timah yang berusaha menembus blokade. Kami langsung menyitanya. Dengan tindakan ini, negara bisa menyelamatkan potensi kerugian besar,” bebernya.

    Prabowo optimistis, dengan konsistensi dan pengawasan yang kuat, produksi timah nasional akan meningkat pada tahun mendatang. ***

    Editor: M Rafdinal Adrianto
    Sumber: Inilah.com
    Terpopuler 24 Jam Terakhir
    Komentar
    Additional JS