Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Dunia Internasional Featured Suriah

    Presiden Suriah Klaim Tidak Ada Hubungannya dengan Serangan 9/11 di AS - Sin8

    1 min read

     

    Presiden Suriah Klaim Tidak Ada Hubungannya dengan Serangan 9/11 di AS

    Selasa, 11 November 2025 - 20:15 WIB

    Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa. Foto/Legion-Media/Syrian Presidential Press Office
    A
    A
    A
    DAMASKUS - Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa mengecilkan hubungan masa lalunya dengan kelompok Al-Qaeda dan menjauhkan diri dari serangan 9/11 di Amerika Serikat (AS). Al-Sharaa, yang dihapus dari daftar "teroris global" Departemen Luar Negeri AS pekan lalu, bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada hari Senin (10/11/2025).

    Ia pernah memimpin kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), cabang regional Al-Qaeda, yang mempelopori koalisi pasukan anti-pemerintah yang merebut Damaskus pada Desember 2024, menggulingkan presiden Suriah yang telah lama berkuasa, Bashar al-Assad.

    Berbicara kepada Fox News tak lama setelah bertemu dengan Trump, al-Sharaa menggambarkan afiliasinya sebelumnya dengan para militan sebagai "masa lalu."

    Ketika ditanya apakah ia menyesali serangan 9/11 Al-Qaeda, ia membantah terlibat. “Saya baru berusia 19 tahun. Saya masih sangat muda. Saya tidak memiliki wewenang mengambil keputusan saat itu. Saya tidak terlibat apa pun. Al-Qaeda tidak ada di daerah saya saat itu,” ujar al-Sharaa.

    Ia menambahkan, ia “orang yang salah” untuk dikaitkan dengan pembajakan pesawat yang menewaskan hampir 3.000 warga Amerika pada 11 September 2001, yang juga membuka jalan bagi invasi AS ke Afghanistan dan Irak.

    “Kami berduka untuk setiap warga sipil yang tewas,” ujar dia.

    Meskipun al-Sharaa telah berjanji membangun kembali Suriah yang dilanda perang saudara sebagai negara yang inklusif, pemerintahannya telah dirusak oleh kekerasan sektarian sporadis terhadap komunitas Druze, Alawi, dan Kristen.

    Dalam wawancaranya dengan Fox News, al-Sharaa mengatakan Suriah dan AS perlu mengoordinasikan upaya melawan kelompok teroris Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS).

    Ia juga menyatakan harapan Trump dapat membantu merundingkan kesepakatan dengan Israel, yang memperluas pendudukannya di Suriah barat daya pada tahun 2024.

    Baca juga: Berapa Kali Israel Melanggar Gencatan Senjata Gaza?
    (sya)
    Komentar
    Additional JS