Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Beras Featured Istimewa Spesial

    Produksi Beras Nasional Naik 4,1 Juta Ton, Tertinggi sejak 2019 - SINDOnews

    2 min read

     

    Produksi Beras Nasional Naik 4,1 Juta Ton, Tertinggi sejak 2019

    views: 
    Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman. FOTO/dok.SindoNews
    JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman memproyeksikan produksi beras nasional akan meningkat signifikan hingga 4,1 juta ton pada akhir tahun 2025. Kenaikan ini menjadi capaian tertinggi sejak tahun 2019.

    "Capaian kita sesuai hasil BPS (Badan Pusat Statistik) kemarin, itu produksi kita Insyaallah sesuai hasil BPS, produksi beras kita naik 4,1 juta ton dan itu tertinggi sejak 2019. Dan juga Insyaallah stok kita di atas 3 juta ton akhir tahun juga itu tertinggi," kata Mentan Amran saat ditemui di Jakarta, Selasa (4/10/2025).

    Baca Juga: Produksi Tembus 34,77 Juta Ton, Mentan Amran: Tahun Ini Tidak Ada Impor Beras

    Amran menegaskan, pencapaian tersebut harus dijaga dengan memperkuat sejumlah faktor pendukung produksi pangan nasional. Ia menyoroti pentingnya pemeliharaan sistem irigasi, optimalisasi lahan pertanian, serta program intensifikasi dan ekstensifikasi untuk menjaga keberlanjutan produksi beras di masa mendatang.



    "Ini harus kita jaga ke depan. Kita harus menjaga irigasi, optimalisasi, kemudian intensifikasi, ekstensifikasi lahan harus kita jaga dengan baik," lanjutnya.

    Selain itu, Amran menekankan pentingnya hilirisasi sektor pertanian yang dinilai mampu menciptakan nilai tambah ekonomi dan menyerap tenaga kerja. "Hilirisasi ini akan kita kejar dan bisa menciptakan lapangan kerja hingga 1,6 juta orang," ungkapnya.

    Baca Juga: Mentan Amran Cabut Izin Usaha 190 Pengecer dan Distributor Pupuk Nakal

    Di sisi lain, Kementerian Pertanian juga berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk memastikan stabilitas harga beras di pasar. Operasi pasar akan terus dilakukan hingga harga beras benar-benar stabil di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

    "Kemudian, Bulog kita akan temani dan operasi pasar kita lanjutkan terus, di mana 2 bulan terakhir harusnya sudah turun. Tapi kita tidak boleh berhenti sampai beras betul-betul semuanya di bawah HET," pungkasnya.
    (nng)
    Komentar
    Additional JS