Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Dunia Internasional Featured HIMARS Neptune Rudal Iskander Rusia Ukraina

    Rudal Iskander Rusia Hancurkan 2 Sistem Misil Neptune Ukraina dan HIMARS Amerika, - SindoNews

    2 min read

     

    Rudal Iskander Rusia Hancurkan 2 Sistem Misil Neptune Ukraina dan HIMARS Amerika

    Senin, 17 November 2025 - 07:01 WIB

    Serangan rudal Iskander menghantam dua sistem misil Neptune dan sebuah HIMARS yang dioperasikan pasukan Ukraina. Foto/Kementerian Pertahanan Russia via Russia Today
    A
    A
    A
    KYIV - Serangan pasukan Rusia telah berhasil menghancurkan tiga sistem rudal Ukraina, termasuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi atau HIMARS yang dipasok Amerika Serikat (AS). Serangan yang berlangsung Sabtu tengah malam atau Minggu dini hari itu diumumkan Kementerian Pertahanan Rusia, yang merilis video dampak serangan tersebut.

    Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, kementerian itu menyatakan bahwa sistem rudal balistik jarak pendek Iskander-M Rusia—yang didukung oleh drone pengintai—telah menghantam dua sistem rudal darat mobile Neptune Ukraina dan sebuah HIMARS di Wilayah Dnepropetrovsk, Ukraina.

    Baca Juga: Rusia-Ukraina Saling Serang, Zelensky Minta Bantuan AS dan Eropa

    Video yang diambil dari ketinggian menunjukkan sistem-sistem misil yang dioperasikan pasukan Ukraina nyaris tak terlihat di sebuah lapangan terbuka. Rudal-rudal Iskander—yang memiliki jangkauan 500 km dan hulu ledak seberat hingga 700 kg—menghantam ketiga perangkat keras Ukraina tersebut, menghasilkan ledakan besar, gelombang kejut yang terlihat, dan bola api yang membumbung.

    Sistem HIMARS, yang dipasok Washington ke Kyiv sejak Juni 2022, dapat menembakkan rudal berpemandu dengan jangkauan sekitar 80 km (50 mil) dan, dalam beberapa varian, roket jarak jauh yang mencapai 150 km (93 mil). Sistem ini telah mengisi posisi kunci dalam persenjataan Ukraina dan telah digunakan beberapa kali untuk menyerang balik wilayah Rusia.

    Sedangkan rudal Neptune Ukraina dikembangkan di dalam negeri, yang awalnya dirancang untuk menargetkan kapal permukaan dan memiliki jangkauan hingga 280 km.

    Rusia mengecam pengiriman senjata Barat ke Ukraina, dengan alasan bahwa hal itu hanya memperpanjang konflik tanpa mengubah hasilnya.

    Pada hari yang sama, sebagaimana dikutip dari Russia Today, Senin (17/11/2025), serangan drone Geran Rusia menghantam infrastruktur energi utama di Odesa, memicu pemadaman listrik yang meluas di beberapa lokasi, termasuk Akkerman, Monashi, Starokazachye, dan Udobnoye.

    Di Kharkiv, serangan drone Rusia tersebut menghantam lokasi infrastruktur gas, termasuk fasilitas di Limanovka. Kebakaran terjadi di stasiun kompresi gas lokal setelah tumbukan. Target tambahan di Chuguev juga diserang.

    Di Sumy, drone Geran menghantam lokasi di pinggiran ibu kota regional, sementara serangan rudal menargetkan beberapa lokasi di distrik Sumy.

    Pemerintah maupun militer Ukraina belum berkomentar atas penghancuran sistem-sistem rudal mereka oleh serangan Rusia. Namun, militer Ukraina sebelumnya juga berhasil menyerang kilang minyak di pelabuhan Novorossiysk, di dekat Moskow, yang memicu kebakaran hebat.
    (mas)
    Komentar
    Additional JS