Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bencana Featured Istimewa Kemdiktisaintek Pendidikan Pendidikan Tinggi Spesial Sumatera

    30 Kampus Terdampak Bencana Sumatera, Kemdiktisaintek Turun Kirim Bantuan - Kompas

    3 min read

     

    30 Kampus Terdampak Bencana Sumatera, Kemdiktisaintek Turun Kirim Bantuan

    Kompas.com, 1 Desember 2025, 18:19 WIB
    Melvina Tionardus,
    Yunanto Wiji Utomo


    Lihat Foto
    Foto udara kondisi jalan yang putus akibat banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Minggu (30/11/2025). Bencana banjir bandang yang terjadi pada Selasa (25/11) lalu menyebabkan rumah warga rusak, kendaraan hancur, jalan dan jembatan putus.(ANTARA FOTO/Yudi Manar)
    Foto udara kondisi jalan yang putus akibat banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Minggu (30/11/2025). Bencana banjir bandang yang terjadi pada Selasa (25/11) lalu menyebabkan rumah warga rusak, kendaraan hancur, jalan dan jembatan putus.

    KOMPAS.com - Bencana banjir dan tanah longsor di tiga provinsi di Sumatera turut berdampak ke 30 perguruan tinggi, berdasarkan laporan per Senin (1/12/2025).

    Kerusakan terjadi pada fasilitas kampus dari skaa ringan hingga berat, akses menuju kampus tertutup, hingga gangguan listrik dan sinyal.

    Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menyampaikan bela sungkawa atas bencana yang menimpa provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatera Barat.

    Mengutip situs Kemdiktisaintek, jumlah sivitas akademika yang terdampak langsung berjumlah 6.437 orang.

    Sejauh ini belum ada laporan jumlah korban jiwa atau hilang.

    Mengambil langkah strategis, Kemdiktisaintek memberikan bantuan penanganan yang terbagi menjadi dua tahap.

    Tahap Tanggap Darurat akan berlangsung hingga 31 Desember 2025, fokus pada penanganan langsung dan pemenuhan kebutuhan mendesak.

    Lalu Tahap Pemulihan akan dilakukan pada tahun 2026 mendatang, melalui program lanjutan dan rehabilitasi.

    Program pengabdian kepada masyarakat ini berbasis sains dengan melibatkan mahasiswa, dosen, dan pemerintah setempat.

    Selain itu, perguruan tinggi pendukung dari luar wilayah terdampak yang memiliki kapasitas teknologi atau keahlian khusus didorong untuk menyalurkan dukungannya, termasuk penyediaan tenaga ahli.

    Mempertimbangkan kondisi yang masih terus berlangsung, Kemdiktisaintek mendorong pimpinan untuk memberikan relaksasi pembelajaran bagi mahasiswa, dosen, dan perguruan tinggi yang terdampak.

    Kemdiktisaintek melalui Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi (PPAPT) juga akan memfasilitasi bantuan khusus bagi mahasiswa yang terdampak langsung oleh bencana.

    Rencana skema yang akan dijalankan adalah bantuan biaya hidup pascabencana yang akan dikoordinasikan bersama LLDikti, PTN, dan PTS terkait.

    Komentar
    Additional JS