5 Kasus Dugaan Penipuan WO Bikin Korban Rugi Miliaran Rupiah, 200 Orang Geruduk Rumah Ayu Puspita - Halaman all - Tribunjakarta
5 Kasus Dugaan Penipuan WO Bikin Korban Rugi Miliaran Rupiah, 200 Orang Geruduk Rumah Ayu Puspita - Halaman all - Tribunjakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Kasus dugaan penipuan Wedding organizer (WO) milik Ayu Puspita menyita perhatian publik pada Senin (12/8/2025).
Ratusan warga yang menjadi korban penipuan wedding organizer menggeruduk kediaman Ayu Puspita sang pemilik di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.
Berdasarkan narasi yang beredar disebutkan bahwa warga mendatangi kantor WO tersebut karena menjadi korban penipuan layanan catering disediakan WO tersebut, Minggu (7/12/2025).
Pasalnya berdasarkan narasi yang beredar sejumlah korban yang sudah membayar untuk mendapat layanan catering saat pernikahan, justru tidak menerima makanan dari pihak WO.
Selain itu, ratusan calon pengantin membentuk grup Whatsapp setelah menyadari mereka menjadi korban dugaan penipuan jasa WO milik Ayu Puspita Wedding Service.
Total ada 230 pasangan yang kini mengaku sebagai korban dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 16 miliar.
Kasus ini mencuat setelah sejumlah acara pernikahan yang digelar pada Sabtu (6/12/2025) di Jakarta Barat dan Jakarta Utara berlangsung kacau.
Kasus dugaan penipuan WO milik Ayu Puspita bukanlah yang pertama kali menjadi perhatian publik.
Setidaknya ada empat kasus dugaan penipuan WO yang mencuat.
TribunJakarta.com merangkum sejumlah kasus dugaan penipuan wedding organizer (WO).
1. Kasus WO Milik Ayu Puspita
Gelombang kesaksian para korban dugaan penipuan wedding organizer (WO) milik Ayu Puspita terus bermunculan di media sosial. Salah satu unggahan viral datang dari akun Threads bernama Jumiyy.
Ia mengaku turut menjadi korban setelah membayar uang muka (DP) sebesar Rp 50 juta.
Namun, WO disebut menghilang dan tidak memberikan penjelasan apapun.
Dalam postingannya, Jumiyy tak hanya menceritakan pengalaman buruk yang dialaminya. Ia juga membagikan kisah korban lain yang tak kalah memilukan.
Menurutnya, ada seorang ibu yang terpaksa menggunakan uang pesangon sang suami sebesar Rp 100 juta demi memenuhi biaya pernikahan anaknya melalui jasa WO Ayu Puspita.
Akan tetapi, acara pernikahan itu tak pernah terwujud. Kasus dugaan penipuan catering itu dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Utara.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Alfian Nurrizal mengatakan pelimpahan penanganan kasus dilakukan setelah adanya korban penipuan yang melapor ke Polres Metro Jakarta Utara.
"Ditangani Polres Jakarta Utara. Untuk di Polres Metro Jakarta Timur tidak ada korban yang melapor," kata Alfian saat dikonfirmasi di Cipayung, Jakarta Timur, Senin (8/12/2025).
Menurut Polres Metro Jakarta Timur tercatat ada sekitar 200 korban yang sempat menggeruduk rumah pemilik WO di Jalan Beton, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung.
Mereka berbondong-bondong datang pada Minggu (7/12/2025) ke rumah pemilik WO untuk meminta pertanggungjawaban atas uang catering pernikahan yang sudah dibayarkan kepada pemilik.
"Merespons aduan masyarakat terkait dugaan penipuan wedding organizer, Polres Metro Jakarta Timur segera mendatangi lokasi guna memastikan situasi tetap kondusif," ujarnya.
Sementara terkait proses hukum lebih lanjut, Alfian menuturkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Utara.
Pada Minggu (7/12) malam pun pemilik WO terduga pelaku penipuan pun sudah dibawa ke Polres Metro Jakarta Utara untuk proses pemeriksaan lebih lanjut terkait kasus.
"Polres Metro Jakarta Timur bersama Polres Metro Jakarta Utara berkolaborasi dalam melakukan langkah-langkah proses hukum lebih lanjut agar penanganan kasus dapat berjalan profesional," tuturnya.
Kerugian yang dialami para korban pun terbilang besar, karena masing-masing korban mengakui membayar hingga puluhan juta rupiah terhadap pengelola WO tersebut.
Kepala Unit Reskrim Polsek Cipayung, Iptu Edi Handoko mengatakan para korban datang dengan meminta pendampingan jajaran Polsek Cipayung terkait kasus dugaan penipuan dialami.
"Jadi, dari korban-korbannya ke Polsek. Namun, pelakunya enggak diamanin kita, dia (pelaku) masih di sana (TKP)," kata Edi saat dikonfirmasi di Cipayung, Jakarta Timur, Senin (8/12/2025).
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara jajaran Unit Reskrim Polsek Cipayung, para korban yang datang ke kantor WO tersebut berasal dari wilayah DKI Jakarta, Bogor, Bekasi, hingga Depok.
Karena lokasi kejadian yang tersebar di wilayah Jabodetabek itu, jajaran Unit Reskrim Polsek Cipayung menyarankan para korban untuk membuat laporan ke Polda Metro Jaya.
"Jadi korbannya ke sini, ke Polsek semua nih menurut piket. Namun, begitu sampai ini, diarahkan lah karena LP (Laporan Polisi) itu sudah ada yang buat ke Polda Metro," ujar Edi.
2. Kasus Dugaan Penipuan WO di Bekasi

Wedding organizer (WO) di Jalan Jati Raya, Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi diduga tipu calon pengantin.
Kantor WO bernama Harmoni Wedding diduga menipu pasangan pengantin.
Ryan Setiawan (31) salah satu korban mengatakan, adiknya sudah membayar sebesar Rp18 juta untuk jasa WO Harmoni Wedding.
"Adik saya yang mau nikah, rencana Februari 2024, tapi uang sudah masuk Rp18 juta," kata Ryan saat dijumpai di kantor Harmoni Wedding, Selasa (8/10/2024).
Kabar dugaan penipuan baru dia dengan dari sejumlah korban, beberapa mengunggah di media sosial pengalaman pahit berurusan dengan WO Harmoni Wedding.
Merasa takut jadi bagian korban penipuan, Ryan lantas mendatangi kantor WO Harmoni Wedding dan mendapati sudah dalam keadaan kosong.
"Pas saya ke lokasi sudah berantakan lokasinya udah berantakan orangnya udah nggak ada emang udah nipu orang ini," jelas dia.
Korban pun kerap diiming-imingi diskon harga agar mau bayar uang muka lebih awal.
Hal ini dikatakan Nia Dwiyani (24), calon pengantin yang hendak menggunakan jasa WO Harmoni Wedding.
Nia mengaku, telah menyetorkan uang sebesar Rp17 juta dari nilai total paket WO sebesar Rp20 juta untuk acara resepsi yang dijadwalkan November 2024 mendatang.
"Jadi awalnya WO itu menjanjikannya manis, manisnya itu dikasih diskon, banyak promo, banyak bonus dan lain-lain," kata Nia.
WO Harmoni Wedding dikelola dan dimiliki pria berini A (33), usaha itu sudah berjalan cukup lama serta memiliki reputasi cukup.
Hal ini dirasakan Nia, jasa WO Harmoni Wedding sempat dipakai saat pernikahan kakaknya pada 2022 silam dan berjalan baik serta memuaskan.
"Awalnya sih karena abang saya. Abang saya tuh bener, pas tahun 2022," jelas Nia.
Sampai saat ini, Nia dan korban lain tidak tahu keberadaan pemilik WO berinisial A. Nomor ponselnya tidak dapat dihubungi serta kantor Harmoni Wedding di Kayuringin Jaya sudah kosong.
Nia dan puluhan korban lain sudah melapor ke Polres Metro Bekasi Kota, kerugian dari masing-masing calon pengantin beragam.
Sementara itu, pemilik Wedding Organizer (WO) Harmoni berinisial A (33), datangi Polres Metro Bekasi Kota pada Senin (14/10/2024).
Hal ini dibenarkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota Kompol Audy Joize Oroh, A hadir dalam agenda klarifikasi.
"Masih klarifikasi (datang ke Polres Metro Bekasi Kota)," kata Audy saat dikonfirmasi.
Audy belum menjelaskan secara detail terkait proses penanganan perkara dugaan penipuan yang dilakukan A terhadap puluhan calon pengantin.
3. Kasus Dugaan Penipuan WO di Depok
Kasus lainnya terjadi di Depok. Polda Metro Jaya telah menerima dua laporan terkait kasus penipuan wedding organizer (WO) di Depok tersebut yang menipu puluhan calon pengantin dan vendor.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut, laporan itu dibuat pada 4 dan 5 Agustus 2024.
"Polda Metro Jaya telah menerima dua laporan, tanggal 4 satu dan tanggal 5 satu tentang dugaan penipuan atau penggelapan yang dilakukan oleh oknum wedding organizer," ujarnya, kepada wartawan, Kamis (8/8/2024).
Ade Ary menuturkan, nilai kerugian akibat kasus penipuan itu mulai dari belasan juta sampai miliaran.
"Ada yang Rp100 (juta), sekian belas juta, ada yang Rp2 miliar," kata eks Kapolres Metro Jakarta Selatan tersebut dikutip dari TribunDepok.
https://depok.tribunnews.com/2024/08/08/puluhan-calon-pengantin-di-depok-ditipu-wedding-organizer-hingga-ratusan-juta-polisi-buru-pelakunya?page=all#goog_rewarded
Lebih lanjut, diungkapkan Ade Ary bahwa kasus ini masih dilakukan pendalaman.
Ia kemudian mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam memilih jasa WO.
"Hati-hati ya ini yang dikatakan kejahatan karena adanya niat dan kesempatan, mungkin oknum-oknum WO ini melihat ada peluang," tutur dia.
"Ya kalau perlu tahu kantornya di mana, orangnya, contact personnya, biar clear, biar jelas. Jangan setelah deal ditinggal, nanti pas hari H tidak ada semua. Orang tidak bisa nikah nanti," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, WO di Depok berinisial NW diduga menipu puluhan calon pengantin dan vendor. Nilai dugaan penipuan mencapai Rp 2 miliar.
"Kalau secara keseluruhan yang kita sudah coba data dari teman-teman korban, itu ada sekitar 40-an (korban pasangan calon pengantin). Totalnya sekitar Rp 2 miliar lebih lah," kata salah satu korban bernama Aziz (32) saat ditemui Kompas.com, Kamis (8/8/2024).
Menurut Aziz, setiap korban mengalami kerugian yang berbeda-beda, dari kisaran Rp40 juta hingga Rp100 juta.
"Kalau saya kerugiannya sekitar Rp 55 juta," tutur dia.
Aziz mengaku mengetahui WO berinisial NW ini melalui laman media sosial Instagram pada Desember 2023 lalu. Ia tertarik lantaran WO tersebut menawarkan paket pernikahan termasuk bulan madu seharga Rp75 juta.
Meski Aziz sudah melakukan pelunasan pembayaran pada Januari 2024, tiga bulan sebelum pernikahan, WO tersebut meminta dana tambahan senilai Rp 20 juta. Alasannya untuk kebutuhan venue.
"Kebetulan saya pakai tempatnya itu di Masjid At-Tohir di Tapos, nah itu alasannya," tambahnya.
Merasa ada yang tidak beres, Aziz lantas hendak membatalkan perjanjian dengan WO.
Atas kasus ini, Aziz membuat laporan ke Polda Metro Jaya pada Minggu (4/8/2024). Laporan teregister dengan nomor LP/B/4489/VIII/2024/SPKT POLDA METRO JAYA.
4. Kasus Dugaan Penipuan WO di Karawang
Korban penipuan wedding organizer (WO) milik inisial DP di media sosial Karawang.
Tak hanya calon pengantin saja, akan tetapi vendor upacara adat di Karawang juga turut menjadi korban..
Dina Permata (26) pemilik vendor upacara adat di Karawang itu mengatakan dirinya belum dibayar oleh DP pemilik WO itu selama dua kali manggung.
"Iya saya juga kena tipu, dua kali pakai kami buat acara adat belum dibayar," katanya, pada Senin (3/1/2022).
Ia menceritakan, pemilik WO DP itu menyewanya untuk mengisi acara upacara adat sekitar tiga minggu lalu.
Dp menjanjikan akan membayarnya setelah empat hari acara, namun hingga saat ini belum juga dibayar.
"Panggung ke dua itu lima hari setelah panggung pertama. Dia menjanjikan empat hari setelah acara akan dibayar, tetapi sampai saat ini sudah tiga minggu belum ada pembayaran," jelas Dina.
Dina mengaku sudah melaporkannya ke polisi. Selain itu ia juga telah dimintai keterangan oleh polisi. Tak hanya dia, Dina mengaku, jika ada beberapa vendor lain juga yang belum dibayar oleh DP.
"Sudah lapor polisi, ternyata bukan saya doang ada banyak," beber dia.
Ia menilai, memang yang ditawarkan oleh WO murah oleh DP, dinilainya sangat tidak masuk akal. Sebab, setiap panggung untuk upacara adat saja itu lima juta.
5. Kasus Dugaan Penipuan WO di Bogor
Aksi penipuan dilakukan oleh SM pemilik wedding organizer (WO) di Bogor, Jawa Barat.
Dia tega menipu RS calon pengantin warga Bogor sehingga acara pernihakannya berantakan.
Untuk menyelamatkan acara pernikahannya RS terpaksa menyewa jasa WO lain.
Dilansir dari Kompas.com, Kapolsek Bogor Barat Kompol Sudar saat dikonfirmasi, Senin (24/6/2024) menyebutkan bahwa kasus tersebut bermula ketika korban sepakat untuk menggunakan jasa WO Ravenia lantaran tergiur dengan konsep pernikahan yang ditawarkan pelaku SM.
SM menawarkan paket pernikahan sebesar Rp 20 juta dengan fasilitas yang diberikan berupa catering hingga dekorasi.
Namun, setelah uang sebesar Rp 20 juta dikirim kepada pelaku, nyatanya pelayanan yang diberikan jauh dari apa yang dijanjikan.
Dekorasi tidak terpasang dan catering yang dijanjikan pelaku juga tak kunjung datang saat resepsi berlangsung.
“Pelaku menjanjikan dapat menyediakan dekorasi dan catering untuk pernikahan. Namun, setelah uang dikirim kepada pelaku, dekorasi tidak terpasang dan catering tidak ada,” ujar Kapolsek Bogor Barat Kompol dikutip dari Kompas.com.
Insiden ini membuat RS terpaksa harus mencari WO lain dalam waktu singkat demi menyelamatkan hari pernikahannya yang digelar pada Sabtu (22/6/2024).
“Dekorasi dan catering dilakukan sendiri oleh pelapor melalui WO lain,” ujar Sudar.
Selain itu, pelaku sulit dihubungi hingga resepsi pernikahan rampung.
“Terlapor tidak bisa dihubungi hingga selesainya acara resepsi pernikahan. Tidak ada dekorasi dan catering yang dilakukan oleh terlapor,” ungkap Sudar.
Menyadari menjadi korban penipuan, RS langsung melaporkan sang pemiliki WO berinisial SM ke Polsek Bogor Barat.
Kini, pelaku telah ditangkap dan dimintai keterengan oleh pihak Polsek Bogor Barat. “Sudah dilakukan penahanan dan dimintai keterangan,” ujarnya.
BERITA TERKAIT
- Baca juga: Selain Owner, Karyawan WO Ayu Puspita Ikut Didatangi Para Korban: Demi Allah Aku Ga Tahu Apapun
- Baca juga: Janjinya Sushi Tei, Ternyata Hari H Diganti yang Lain, Pengantin Bongkar Kelakuan WO Ayu Puspita
- Baca juga: Kasus Dugaan Penipuan Catering WO di Cipayung Dilimpahkan ke Polres Jakarta Utara
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita