Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Keracunan Kesehatan Spesial Tips & Tricks

    7 Faktor Penyebab dan Ciri Keracunan Makanan yang Harus Diwaspadai - Beritasatu.com

    5 min read

      

    7 Faktor Penyebab dan Ciri Keracunan Makanan yang Harus Diwaspadai

    Senin, 28 April 2025 | 12:21 WIB
    SA
    TE
    Ilustrasi sakit perut sebagai tanda keracunan makanan. (Freepik/Istimewa)

    Jakarta, Beritasatu.com - Keracunan makanan adalah kondisi ketika seseorang mengalami infeksi akibat mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi virus, bakteri, parasit, atau patogen lainnya. Lalu, bagaimana ciri keracunan makanan?

    Kontaminasi tersebut biasanya disebabkan oleh kesalahan dalam pengolahan atau penyimpanan makanan yang tidak sesuai standar kebersihan.

    Beberapa bakteri penyebab keracunan makanan, meliputi campylobacter, escherichia coli, salmonella, listeria, shigella, dan clostridium botulinum.

    BACA JUGA

    Apakah Air Kelapa Bisa Mengatasi Keracunan Makanan? Ini Penjelasannya

    Selain itu, virus seperti norovirus, rotavirus, serta parasit, seperti cryptosporidium, giardia, dan entamoeba histolytica juga dapat menjadi pemicu. Mengetahui ciri keracunan makanan sangat penting untuk mengambil tindakan cepat sebelum kondisi menjadi serius.

    Berikut ini faktor penyebab dan ciri keracunan makanan yang harus Anda kenali.

    Faktor Penyebab Keracunan Makanan

    Beberapa kesalahan dalam pengolahan dan penyimpanan makanan yang dapat menyebabkan kontaminasi seperti berikut ini.

    1. Memasak makanan tidak sempurna

    Hidangan seperti burger, sosis, dan ayam harus dimasak hingga matang merata. Daging yang belum matang sempurna masih dapat mengandung bakteri berbahaya yang memicu keracunan.

    2. Penyimpanan makanan pada suhu yang salah

    Produk seperti susu, daging, atau makanan olahan harus disimpan dalam suhu dingin. Menyimpan pada suhu ruang dalam waktu lama memberi kesempatan bakteri berkembang biak.

    3. Membiarkan makanan matang di suhu ruang

    Makanan yang sudah matang tetapi dibiarkan di suhu ruang terlalu lama juga berisiko menjadi tempat pertumbuhan bakteri.

    4. Mengonsumsi makanan kadaluwarsa

    Tanggal kadaluwarsa adalah batas aman konsumsi. Mengabaikan batas ini meningkatkan risiko kontaminasi.

    5. Kurangnya kebersihan alat masak

    Tidak mencuci talenan, pisau, atau peralatan lain sebelum digunakan kembali dapat menyebabkan kontaminasi silang.

    6. Kebersihan tangan yang buruk

    Menyentuh makanan dengan tangan yang tidak bersih memungkinkan perpindahan kuman ke makanan.

    7. Kontaminasi silang

    Menggunakan alat yang sama untuk daging mentah dan makanan siap santap tanpa mencuci bersih terlebih dahulu dapat menyebabkan perpindahan bakteri berbahaya.

    Semua faktor ini dapat meningkatkan risiko Anda mengalami ciri keracunan makanan yang akan dijelaskan seperti berikut ini.

    BACA JUGA

    8 Cara Mudah Mengatasi Keracunan Latiao

    Ciri Keracunan Makanan yang Harus Diwaspadai

    Jika Anda mengalami beberapa gejala berikut ini setelah mengonsumsi makanan, besar kemungkinan Anda sedang mengalami keracunan makanan.

    1. Diare

    Diare merupakan gejala umum yang ditandai dengan feses encer dan frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari. Pada kasus tertentu, diare akibat keracunan bisa disertai darah atau lendir, yang menunjukkan infeksi lebih serius.

    2. Mual dan muntah

    Mual yang berujung muntah biasanya muncul satu hingga delapan jam setelah mengonsumsi makanan terkontaminasi. Tubuh berusaha membuang organisme atau racun berbahaya melalui muntah. Biasanya, setelah muntah, tubuh akan merasa sedikit lega, tetapi gejala ini bisa terjadi berulang jika infeksi masih berlangsung.

    3. Sakit perut

    Nyeri di bagian perut, khususnya antara tulang rusuk dan panggul, bisa menjadi tanda iritasi pada lapisan lambung dan usus. Hal ini terjadi akibat racun yang dihasilkan oleh patogen dalam makanan.

    4. Demam

    Suhu tubuh yang naik di atas 38 derajat celsius merupakan respons alami tubuh melawan infeksi. Demam biasanya disertai rasa menggigil, tubuh lemas, dan keringat dingin. Hal ini merupakan bagian dari mekanisme tubuh meningkatkan aktivitas sistem imun.

    5. Sakit kepala

    Sakit kepala juga menjadi salah satu ciri keracunan makanan, terutama jika Anda mengalami dehidrasi setelah kehilangan banyak cairan melalui muntah dan diare. Kekurangan cairan membuat aliran darah ke otak terganggu, menyebabkan kepala terasa nyeri.

    Mengenali ciri keracunan makanan sejak awal, serta melakukan penanganan yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan Anda dan keluarga. Pencegahan tetap menjadi langkah terbaik agar Anda terhindar dari risiko keracunan makanan di masa depan.

    Komentar
    Additional JS