Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bencana Featured Istimewa Kemendikdasmen Lintas Peristiwa Pendidikan Spesial

    Akses Sulit, Kemendikdasmen Akui Pendataan Siswa Terdampak Bencana Sumatera Terhambat - Tribunnews

    2 min read

     

    Akses Sulit, Kemendikdasmen Akui Pendataan Siswa Terdampak Bencana Sumatera Terhambat - Tribunnews.com

    Editor: Muhammad Zulfikar

    Tribunnews.com/Reza Deni
    BENCANA SUMATERA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2025) malam. Muti menjelaskan soal pihaknya yang mengupayakan para anak di lokasi bencana di Aceh, Sumut, Sumbar bisa tetap belajar. 
    Ringkasan Berita:
    • Akses menuju beberapa titik masih tertutup sehingga petugas belum bisa menjangkau seluruh area
    • Muti menyampaikan belasungkawa kepada seluruh warga yang terdampak

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti mengungkapkan masih ada kesulitan dalam pendataan pendidikan di wilayah terdampak bencana Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Menurut Muti, akses menuju beberapa titik masih tertutup sehingga petugas belum bisa menjangkau seluruh area.

    Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan jumlah korban meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera bertambah menjadi 604 orang.

    Penambahan jumlah korban jiwa tersebut diketahui berdasarkan data di situs Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB), Senin (1/12/2025), yang ter-update pada pukul 17.00 WIB.

    "Sumatera Utara 283 jiwa, Sumatera Barat 165 jiwa dan Aceh 156 jiwa," tertulis data di situs Pusatin BNPB, dikutip Senin.

    Adapun rinciannya, sebanyak 156 orang meninggal dunia, korban hilang 181 orang dan korban luka 1.800 di Aceh.

    Kemudian, korban meninggal sebanyak 165 orang, korban hilang 114 orang, dan 112 orang terluka di Sumatera Barat. Sementara jumlah korban di Sumatera Utara mencapai 283 jiwa, 169 orang hilang, dan 613 orang terluka.

    Data Pusdatin BNPB juga mengungkapkan setidaknya sebanyak 3.500 rumah rusak berat, 4.100 rumah rusak sedang, 20.500 rumah rusak ringan. Data ini pun terus di-update secara berkala. "Jembatan rudak 271 unit hingga 282 fasilitas pendidikan rusak," jelas data tersebut.

    Komentar
    Additional JS