Bahlil Sebut Listrik Menyala 97 Persen, Warga Aceh Ramai-Ramai Ungkap Fakta: Masih Padam - Tribunnews
Bahlil Sebut Listrik Menyala 97 Persen, Warga Aceh Ramai-Ramai Ungkap Fakta: Masih Padam - Tribunnews.com
Ringkasan Berita:
- Klaim Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bahwa 97 persen listrik di Aceh sudah menyala menuai kritik tajam.
- Warga di berbagai kabupaten/kota menegaskan kondisi lapangan berbeda: listrik masih padam, rumah-rumah tetap gelap.
- Protes ini diperkuat oleh pernyataan pejabat daerah, akademisi, hingga Ombudsman RI yang menekankan pentingnya laporan akurat di tengah bencana.
- Anggota DPR RI TA Khalid bahkan menuduh Bahlil menyampaikan data tidak benar kepada Presiden Prabowo
TRIBUNNEWS.COM - Di tengah bencana banjir dan longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera, klaim Menteri ESDM Bahlil soal 97 persen listrik menyala di Aceh menuai protes.
Warga menegaskan kondisi lapangan berbeda, di mana listrik masih padam, rumah-rumah tetap gelap.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melaporkan kepada Presiden Prabowo pada tanggal 7 dan 8 Desember 2025 bahwa listrik di Aceh sudah menyala 93 persen dan 97 persen.
Namun, saat laporan tersebut disampaikan, mayoritas listrik di 18 kabupaten/kota yang terdampak banjir dan longsor masih dalam keadaan padam.
Pantauan di Lokasi Listrik Masih Padam
Seperti dilansir Serambinews.com, listrik di sebagian wilayah Aceh pada Senin (8/12/2025) malam masih padam.
Misalnya di sebagian Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, Bireuen, dan Gayo Lues.
Kenyataan itu tidak sesuai dengan klaim Bahlil Lahaladia.
Berbagai pihak di wilayah Aceh yang dihubungi Serambinews.com secara terpisah, Senin (8/12/2025) malam, sejak pukul 20.00-21.00 WIB menyatakan listrik di tempat domisilinya masih padam.
Hilmi Irsyadi (20) yang tinggal di Gampong Pango Deah, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, mengatakan sejak Minggu pagi listrik padam total di desanya hingga Senin malam, saat berita ini ditulis.
Pernyataan yang sama disampaikan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kabupaten Bireuen, M Zubair MH tadi malam.
“Malam ini seluruh Bireuen gelap, karena listrik masih padam,” kata Zubair.
Dari Gayo Lues, Syarifah Aini melaporkan bahwa tadi malam pun listrik padan di sana.
Aini merupakan warga Banda Aceh yang sedang menjadi sukarelawan Psikososial Mitigation Disaster Muhammadiyah Center (MDMC) Aceh di Gayo Lues.
Karena listrik masih padam di Gayo Lues, Aini harus pergi ke Masjid Taqwa Muhammadiyah setempat untuk cari sinyal Starlink dan mandi sore.
“Untungnya di Masjid Taqwa Muhammadiyah ada genset. Tapi, dihidupkan hanya pada setiap waktu shalat saja,” ujar Aini.
Ichsan MSn, Dosen Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh melaporkan bahwa listrik juga mati di Meunasah Krueng, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, tempat ia bermukim.
“Matinya sejak magrib. Nyala siang, tapi nggak sampai lima jam mati lagi. Padahal, sudah dua hari mati,” ujar Ichsan.
Murni, salah seorang dosen di Darussalam, Banda Aceh, mengaku di kawasan tempat tinggalnya pun listrik mati tadi malam.
Ia mengaku heran karena fakta tersebut sangat bertolak belakang dengan klaim Menteri Bahlil di depan Presiden Prabowo saat berkunjung ke Bireuen, Minggu siang.
Muhammad Nauval dari Sabang bahkan mengatakan, Bahlil merupakan bukti nyata begitulah tipikal pejabaat di negara kita saat ini dalam melakukan komunikasi politik.
Sukma, salah seorang dosen di Banda Aceh menyebut betapa sedihnya nasib masyarakat Aceh yang sudah dirundung bencana alam, masih saja di-prank oleh Bahlil dalam tiga hari terakhir (sejak Jumat).
Tak kalah geramnya terhadap klaim Menteri Bahlil, Juru Bicara Pemerintahan Aceh, Muhammad MTA mengeluarkan bantahan resmi.
Menurutnya, apa yang diakui Menteri Bahlil di depan Presiden Prabowo itu tidak sesuai kenyataan.
Muhammad MTA juga berharap agar semua pihak hati-hati dalam menyampaikan kebijakan pusat, apalagi di tengah bencana yang berpengaruh besar terhadap psikologi masyarakat korban bencana dan terhadap pemerintahan.
DPR Minta Bahlil Tak Bohongi Presiden
Anggota DPR RI dari Partai Gerindra, TA Khalid, mengkritik laporan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang menyatakan bahwa 97 persen listrik di Aceh telah menyala.
Khalid menilai laporan tersebut tidak akurat dan menuduh Bahlil berbohong kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai kondisi pasca bencana banjir dan longsor yang melanda daerah tersebut.
"Saat ini baru 60 persen listrik menyala di 18 kabupaten/kota yang terdampak banjir dan longsor di Aceh. Saya minta seluruh menteri untuk melaporkan data yang benar kepada Presiden, jangan bohongi Presiden, sehingga beliau bisa mengambil kebijakan yang tepat dan benar untuk rakyat," ujar Khalid melalui telepon pada Selasa (9/12/2025).
Khalid menegaskan, kebohongan dalam laporan data dapat berdampak langsung pada rakyat, dan memperlambat penanganan bencana di Aceh.
"Laporkan data sesungguhnya, jangan asal bapak senang. Seluruh menteri saya minta untuk tidak bohongi Presiden soal banjir di Aceh," tegasnya.
Dia juga memperingatkan bahwa jika kondisi ini dibiarkan, akan sangat merugikan masyarakat Aceh.
"Bisa jadi saat hunian sementara dibangun, data sesungguhnya juga akan dikurangi. Ini akan mengadu pemimpin lokal di Aceh dengan rakyatnya," tambahnya.
"Kita semua bekerja untuk rakyat, jangan sampai rakyat jadi korban atas laporan palsu yang kita sampaikan kepada Presiden," pungkasnya.
Ombudsman Minta Pemerintah/Lembaga Laporkan Informasi Akurat
Dari Jakarta, pihak Ombudsman RI juga meminta seluruh instansi terkait, termasuk Kementerian ESDM dan PLN, agar menyampaikan informasi yang akurat, faktual, dan sesuai kondisi lapangan mengenai pemulihan listrik pascabencana banjir di Aceh.
Dalam situasi darurat, akurasi informasi sangatlah penting untuk memastikan masyarakat mendapatkan kepastian dan dapat mengambil langkah penyelamatan dengan tepat.
Anggota Ombudsman RI, Johanes Widijantoro, menegaskan bahwa penyampaian informasi yang tidak sesuai fakta justru dapat menghambat pemulihan layanan publik dan menurunkan kepercayaan masyarakat.
“Dalam kondisi bencana, masyarakat tidak membutuhkan laporan yang dibuat untuk menyenangkan pimpinan,”
“Sampaikan kondisi apa adanya, apa yang sudah dikerjakan, apa kendalanya, dan area mana yang masih padam,” ujar Johanes pada Senin (8/12/2025) di Kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto pada Minggu (7/12/2025) di Bireuen, disampaikan bahwa 97 persen wilayah Aceh telah menyala dan siang kemarin ditargetkan mencapai 100 persen.
Namun, pemantauan Ombudsman RI menemukan ketidaksinkronan antara laporan tersebut dengan kondisi di lapangan.
Hingga berita ini ditayangkan, masih banyak wilayah yang mengalami pemadaman, termasuk sejumlah kawasan di Banda Aceh yang merupakan ibu kota Provinsi Aceh.
Karena fakta yang ada tidak sesuai dengan klaim Menteri ESDM sehingga pernyataan Bahlil itu menjadi bahan gunjingan di Aceh.
Ada warga yang menyebut bahwa Bahlil banyak dramanya, bahkan ada yang menyebut itu hanyalah 'prank' Bahlil terhadap rakyat Aceh yang sedang dirundung bencana besar.
Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dan SerambiNews.com