Banjir Sumatera Hari Ke-10: Aceh Catat Korban Meninggal Terbanyak - Beritasatu
Banjir Sumatera Hari Ke-10: Aceh Catat Korban Meninggal Terbanyak
Tampak tenda-tenda darurat didirikan di hutan bagi para pengungsi yang kehilangan rumahnya akibat banjir bandang di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, Kabupaten Nagan Raya, Aceh. (Beritasatu.com/Basriadi)
Banda Aceh, Beritasatu.com - Provinsi Aceh tercatat dengan angka korban jiwa tertinggi dalam banjir Sumatera-Aceh dengan 359 korban jiwa dilaporkan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan peningkatan signifikan pada jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan longsor di tiga provinsi Sumatera. Per Sabtu (6/12/2025) sore, korban jiwa tercatat mencapai 914 orang, bertambah 47 jiwa dari posisi sehari sebelumnya yang berjumlah 867 jiwa.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari memerinci, Provinsi Aceh mencatat jumlah korban meninggal tertinggi, yakni 359 jiwa. Disusul oleh Sumatera Utara (Sumut) dengan 329 jiwa, dan Sumatera Barat (Sumbar) sebanyak 226 orang.
Korban Banjir Bandang Aceh Tengah Pilih Evakuasi Mandiri Jalan Kaki Tiga Hari
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, simpati yang mendalam kami sampaikan kepada para keluarga korban," kata Abdul Muhari saat konferensi pers di Banda Aceh, Sabtu (6/12/2025).
Diketahui, BNPB mencatat adanya penurunan dalam daftar korban hilang. Dari total tiga provinsi, korban yang masih dalam daftar pencarian tim SAR saat ini berjumlah 389 jiwa. Angka ini berkurang dari laporan sebelumnya yang mencapai 521 jiwa.
Muhari menjelaskan, angka ini bergerak dinamis karena beberapa korban yang sebelumnya dilaporkan hilang telah ditemukan atau melaporkan diri dalam kondisi selamat. "Data korban hilang yang kemarin berjumlah 521 jiwa, per hari ini berdasarkan rekap Pusdalops BPBD di tiga provinsi menjadi 389 jiwa," ujarnya.
Pemulihan Aceh: Kementerian PKP Siapkan Hunian dan Fasilitas Publik
BNPB menegaskan terus mengoptimalkan operasi pencarian dan pertolongan. "BNPB terus mengoptimalkan dan melakukan percepatan dalam operasi pencarian dan pertolongan, sehingga angka korban bisa diminimalkan sekecil mungkin," tutur Muhari. Diharapkan jumlah korban hilang dapat terus menurun.