TRIBUNJAKARTA.COM - Bantuan untuk korban banjir di Sumatera dari Ferry Irwandy dan Presiden Prabowo Subianto menjadi perbincangan.

Tulisan yang tertera pada bantuan keduanya menuai perhatian banyak warganet di media sosial.

Ferry Irwandi Tulis 'Atas Nama Rakyat'

Ferry Irwandi termasuk satu dari banyak yang mengirim bantuan ke wilayah bencana di Sumatera.

Ia membuka donasi beberapa hari belakangan.

Dua hari lalu, donasi yang ia kumpulkan mencapai Rp 10 miliar.

Hari ini Ferry mulai mendistribusikan bantuan logistik untuk korban bencana di Sumatera.

"Speechless, masih ada 1 jam menuju jam 12. kawan-kawan terima kasih," tulis Ferry.

Ia berangkat menggunakan pesawat Polri.

Ferry mengirimkan Rp 1 miliar pertama dari donasi ke wilayah bencana di Tamiang.

"1M pertama bakal langsung kita alokasikan ke Tamiang. Daerah ini jadi salah satu yang paling terdampak masih terisolasi sampai saat ini.

Semua tim di lapangan gerak cepat hari ini untuk mengakses daerah Tamiang dan untuk segera menyalurkan bantuan," tulis Ferry di media sosialnya.

Terbaru Ferry Irwandi pergi ke Sumatera untuk membawa bantuan lainnya.

Tertera dalam bantuannya bukan dituliskan nama pribadi atau lembaga yang dia naungi.

"Atas nama masyarakat Indonesia"

"dari Rakyat untuk Rakyat, Dari warga kepada warga, dari nakama kepada nakama. IKUZO TEMERA! Kita Berangkat!" kata Ferry Irwandi.

Ada Foto Prabowo

Sementara itu bantuan yang dikirim negara justru bertuliskan Presiden Prabowo Subianto.

"Bantuan Presiden untuk korban bencana alam.

Kementerian Transmigrasi"

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY merinci bahwa ada 50 ton bantuan yang dikirim.

"Dari Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, hari ini (1/12), kami memastikan langsung bantuan Presiden @Prabowo Subianto diberangkatkan untuk masyarakat terdampak bencana di Aceh. 

Bersama Kementerian Transmigrasi, Kementerian Sosial, dan keluarga besar TNI Angkatan Laut, kami melepas keberangkatan KRI Sutedi Senaputra-378 yang membawa lebih dari 50 ton bantuan, terdiri dari 40 ton beras dari Kementerian Transmigrasi, 10 ton beras dari Kementerian Sosial, serta logistik lain berupa sembako, mie instan, dan obat-obatan.

Bantuan ini akan didistribusikan ke wilayah-wilayah yang masih terisolasi di Aceh, di antaranya Lhokseumawe dan Idi Rayeuk, dengan estimasi pelayaran 17–18 jam.

Jalur laut menjadi andalan untuk memastikan bantuan tetap menjangkau masyarakat di tengah akses darat yang masih terputus akibat longsor dan banjir.

Sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, saya mengoordinasikan langsung Kementerian Perhubungan, untuk meyakinkan bahwa Pelabuhan Belawan Medan bisa digunakan untuk jalur distribusi laut yang akan membawa bantuan ke daerah-daerah terdampak bencana. 

Selain itu, kami juga mengkoordinasikan Kementerian PU untuk mempercepat pembukaan akses darat melalui pengiriman alat-alat berat, sekaligus memastikan dukungan BBM, listrik, dan komunikasi bersama Pertamina dan PLN.

Negara hadir, bukan hanya dalam fase tanggap darurat, tetapi juga dalam pemulihan dan pembangunan kembali infrastruktur yang rusak.

Insya Allah, pemerintah akan bekerja keras memastikan bantuan benar-benar sampai ke warga yang membutuhkan." tulis di akun Instagram AHY.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan Pemerintah Indonesia mengirimkman 500 ton bantuan.

"Pemerintah terus memastikan kelancaran pengiriman layanan dasar ke seluruh wilayah bencana. Kita telah mengirimkan lebih dari 500 ribu ton bantuan dari berbagai pihak, baik itu paket sembako, makanan siap saji, obat-obatan, tenda, selimut, serta bantuan langsung lainnya untuk warga terdampak termasuk daerah yang jalur aksesnya terputus," ujarnya.

Untuk memastikan penyaluran bantuan dan evakuasi, pesawat A400 milik TNI AU telah diterjunkan untuk mobilisasi logistik berskala besar. Selain itu, sebanyak lebih dari 50 helikopter dari TNI, Polri, dan BNPB juga diterjunkan untuk menjangkau wilayah terisolir.

"Daerah yang aksesnya terputus seperti Aceh Tamiang, Langsa, per kemarin sudah berhasil dilakukan air drop [bantuan] dengan pesawat angkut TNI AU CN-295, A-2904, dan juga C-130J Super Hercules. Didukung oleh pengiriman logistik melalui jalur laut dengan kapal angkut TNI," ujarnya.

Banjir Kritik

Tulisan di bantuan Presiden Prabowo ini menuai polemik di media sosial.

"Limapuluh ton beras bantuan utk sumatera diberi stiker gambar prabowo tiap karungnya

Kenapa nyumbang harus ada foto? Duit negara bukan duit presiden. Wowo perusak hutan juga kan?" tulis akun X murtadhaOne1.

"Beras bantuan dengan foto Presiden Prabowo di karung itu menunjukkan bagaimana negara masih memperlakukan warga korban bencana ekologis seolah sebagai "objek propaganda", bukan sebagai pemegang hak. 

Bantuan yang bersumber dari APBN ditempeli wajah satu orang, seolah datang dari kemurahan hati pribadi, bukan dari uang rakyat dan kewajiban konstitusional negara. " tulis akun jatamnas.

"Duit pribadi presiden @prabowo kah bantuan ini?" tulis akun regas_oposisi

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita