Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bencana DPR Featured Lintas Peristiwa Spesial Sumatera

    Berkaca ke Banjir di 3 Provinsi Sumatera, DPR Usul Dibentuk Kementerian Khusus Tangani Bencana - Tribunnews

    4 min read

     

    Berkaca ke Banjir di 3 Provinsi Sumatera, DPR Usul Dibentuk Kementerian Khusus Tangani Bencana - Tribunnews.com

    Editor: Eko Sutriyanto

    Serambinews.com
    BANJIR ACEH - Foto udara memperlihatkan banjir bandang yang merendam permukiman dan lahan di Aceh Tengah, Aceh. Usai banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatera yang menelan hampir seribu korban jiwa, ide pembentukan kementerian khusus penanggulangan bencana mengemuka di parlemen. 
    Ringkasan Berita:

      TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatera yang menelan hampir seribu korban jiwa, ide pembentukan kementerian khusus penanggulangan bencana mengemuka di parlemen.

      Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto, menilai struktur lembaga saat ini tidak lagi memadai menghadapi skala bencana yang terus meningkat.

      Dalam rapat kerja Komisi I bersama Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) di Kompleks Parlemen, Senayan, Utut meminta agar gagasan tersebut disampaikan langsung kepada Presiden.

      "Mungkin kalau Ibu bisa ngomong sama Pak Presiden, ada perlunya juga disampaikan sudah adanya Menteri Bencana, Penanggulangan Bencana," kata Utut, dikutip Selasa (9/12/2025).

      Politisi PDI Perjuangan itu bahkan telah mengusulkan struktur kementerian yang nantinya dibentuk berdasarkan jenis ancaman bencana, agar penanganannya lebih fokus dan terarah.

      "Jadi ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir, Dirjen Angin Topan, dan Dirjen satu lagi apa gitu," ucapnya.

      Menurut Utut, solusi institusional ini perlu dipikirkan serius mengingat beban keuangan negara tidak dirancang untuk menghadapi bencana dalam skala besar dan mendadak.

      "Kalau angkanya sekarang ini, APBN jelas tidak kuat. Karena APBN itu konsepnya belanja, bukan menabung. Sementara ini kan (dana) hanya keluar saat pada saat keluar," kata dia.

      Sebelum mengutarakan usulan teknis, Utut menyampaikan duka mendalam atas tingginya angka korban jiwa. Mereka yang hilang pun dinilai berpotensi jauh lebih banyak.

      "Sudah hampir 1.000 yang wafat, yang hilang mungkin potensi juga masih besar," ungkapnya.

      Ia menambahkan, bencana bukan hanya melanda Sumatera. Daerah pemilihannya di Jawa Tengah mengalami kondisi serupa.

      "Di Banjarnegara, Dapil saya, yang wafat 17, yang belum ketemu 11. Tapi ini awalannya dari Majenang di Cilacap," tandas dia.

      Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan data terbaru pencarian korban bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Tim gabungan kembali menemukan 40 jenazah hari ini.

      "Menemukan 40 jenazah dengan rincian, untuk Aceh itu bertambah 23 dari 366 kemarin, hari ini menjadi 389 jiwa meninggal dunia," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi (Kapusdatinkom) Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (8/12/2025).

      Data tersebut merupakan rekapitulasi per pukul 16.00 WIB. Sementara itu, untuk wilayah Sumatera Utara, tim gabungan menemukan 9 jenazah sehingga korban meninggal dunia menjadi 338 jiwa.

      "Untuk Sumbar, kemarin 226 jiwa, hari ini bertambah 8 jasad yang ditemukan, menjadi 234 jiwa," katanya.

      Dengan demikian, total korban banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar per sore ini tercatat sebanyak 391 orang yang meninggal dunia. BNPB juga melaporkan jumlah orang yang dilaporkan hilang semakin berkurang.

      "BNPB mencatat, secara total korban hilang berkurang dari hari kemarin di angka 392 jiwa, hari ini yang terdaftar pada Pusdalops BNPB yang merupakan rekapitulasi dari 3 provinsi sebanyak 293 jiwa," katanya.

      Muhari mengatakan tim gabungan di lapangan akan terus melakukan upaya pencarian. Pencarian melibatkan pihak Basarnas, BNPB, TNI-Polri, warga, hingga relawan.

      "Tim gabungan di lapangan akan terus melakukan upaya semaksimal mungkin, seoptimal mungkin, seefektif mungkin agar jumlah korban yang masih hilang bisa kita hilangkan, bisa kita reduksi sedikit mungkin," ucapnya.

      Komentar
      Additional JS