Identitas 22 Orang Tewas dalam Kebakaran Gedung Terra Drone Kemayoran, 15 Perempuan dan 7 Laki-laki - Halaman all - TribunNews
Identitas 22 Orang Tewas dalam Kebakaran Gedung Terra Drone Kemayoran, 15 Perempuan dan 7 Laki-laki - Halaman all - TribunNews
Ringkasan Berita:
- Kebakaran besar melanda Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/12/2025) dan mengakibatkan 22 orang meninggal dunia, terdiri dari 15 perempuan dan 7 laki-laki.
- Jenazah para korban dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, dengan 21 identitas korban sudah tercatat, sementara satu jenazah masih belum teridentifikasi; data korban selamat tercatat sebanyak 19 orang.
- Asap pekat di lantai 3, 4, dan 5 gedung menjadi penyebab banyak korban tidak sempat menyelamatkan diri.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 22 orang meninggal dunia dalam musibah kebarakan besar terjadi di Gedung Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/12/2025) siang.
Korban jiwa terdiri dari 15 perempuan dan tujuh laki-laki.
Salah satu sopir ambulans yang enggan sebutkan namanya mengatakan, dari informasi yang diterima dari lokasi kejadian, dinyatakan ada korban meninggal jenis kelamin perempuan yang sedang hamil muda.
"Informasi ada korban meninggal yang lagi hamil," kata salah satu sopir ambulans.
Dari pantauan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, sampai Selasa pukul 16.30 WIB, ada sekitar 22 orang yang sudah ditemukan dengan kondisi terbakar dan dimasukan ke dalam kantong jenazah.
"15 orang perempuan dan laki-laki 7 orang," kata sopir ambulans sambil nunjukin data Damkar, Selasa.
Daftar Identitas Korban
Di media sosial X beredar daftar identitas 21 korban kebakaran di Gedung Terra Drone.
Daftar tersebut ditulis di sebuah papan tulis putih.
Di sana tertulis korban selamat 19 orang, dan korban meninggal dunia 22 orang.
Namun ada satu jenazah yang diduga identitasnya belum teridentifikasi.
Berikut identitas korban tewas dalam kebakaran di Gedung Terra Drone:
- Ninda
- Apriana
- Ariel
- Yoga
- Pariyem
- Novia (hamil)
- Nisa
- Nazelia
- Risda
- Assyifa
- Della
- Siti
- Emelia
- Vina
- Chandra
- Tasya
- Sendi
- Raihan
- Chintya
- Rosdiana
- Insanul Mirza
- Belum teridentifikasi
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo, mengatakan asap tebal memenuhi lantai 3, 4, dan 5, sehingga banyak orang tidak sempat menyelamatkan diri.
Kondisi tersebut membuat sejumlah korban tumbang sebelum berhasil dievakuasi.
“Semua kegiatan yang dilaksanakan oleh pemadam kebakaran saat ini masih bekerja, dan memang asapnya cukup pekat pada lantai 3, 4, dan 5,” kata Susatyo di lokasi, Selasa.
Penyebab Kebakaran
Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, kebakaran itu terjadi pada sekitar 12.30 WIB.
Diduga, penyebab kebakaran itu terjadi akibat keberadaan baterai terbakar di lantai 1 gedung tersebut.
"Emang ada baterai di lantai 1, itu yang terbakar," jelas dia di tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi.
Dia menjelaskan, baterai yang terbakar itu sempat dipadamkan oleh karyawan.
Namun, api itu dilaporkan menyebar karena lantai 1 gedung itu merupakan gudang baterai.
"Karena di lantai 1 ini adalah salah satu tempat gudangnya," jelas dia.
Susatyo menjelaskan, ketika itu sejumlah karyawan sedang beristirahat makan ke luar gedung.
Namun, sebagian lainnya berada di lantai atas gedung untuk beristirahat.
Tangis korban
Suasana haru tampak terasa, keluarga korban saling menguatkan satu sama lain.
Seorang ibu paruh baya tampak menangis memeluk erat saudaranya.
"Maafin Novia ya, Novia sudah nggak ada sama bayinya, 21 orang meninggal," ucapnya.
Nama Novia termasuk dalam daftar korban meninggal dunia dalam insiden kebakaran siang hari tersebut.

Tribunnews.com masih mencoba mewawancarai keluarga korban, tapi belum ada yang mau memberikan keterangan.
Data lengkap korban kebakaran masih belum disampaikan oleh pihak RS Polri.
Berdasarkan informasi terakhir, sebanyak 22 orang meninggal dunia akibat dari kebakaran tersebut.
Seluruh korban meninggal dunia yang dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, akan diidentifikasi.
Kepala Rumah Sakit RS Bhayangkara Polri Brigjen Pol Prima Heru Yulihartono menyampaikan kepada pihak keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya dapat melapor ke Gedung DVI RS Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri.
“Keluarga yang merasa kehilangan bisa datang ke gedung DVI saat ini sudah ada beberapa keluarga yang datang ke posko antemortem,” ujarnya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (9/12/2025).
Ia menegaskan bahwa proses pemeriksaan dan identifikasi belum dilakukan karena masih menunggu permintaan resmi dari penyidik.
“Saat ini kita belum melakukan pemeriksaan karena belum ada permintaan dari penyidik. Kita menunggu surat dari penyidik untuk dilakukan pemeriksaan dan identifikasi,” katanya.
Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengatakan berdasarkan informasi awal, kebakaran dipicu baterai yang terbakar di lantai dasar.
"Pada sekitar pukul 12.30 memang ada baterai di lantai 1, itu yang terbakar. Kemudian sempat dipadamkan oleh karyawan, kemudian ternyata baterai bakar ini menyebar karena di lantai 1 ini adalah salah satu tempat gudangnya,” ujarnya.
Saat kejadian, sebagian karyawan sedang istirahat makan di luar, sementara lainnya berada di lantai dua hingga lantai enam.
Api yang membesar memicu asap pekat yang merambat hingga lantai paling atas.
Data dari command center Disgulkarmat Jakarta Pusat, api pertama kali dilaporkan warga sekitar pukul 12.43 WIB.
Total 25 unit pemadam dan 89 personel dikerahkan untuk memadamkan kebakaran tersebut.