Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bencana BNPB Featured Lintas Peristiwa Spesial Sumatera

    BNPB Imbau Warga Waspadai Risiko Listrik di Tengah Pemulihan Pascabencana di Sumatra - Tribunnews

    4 min read

     

    BNPB Imbau Warga Waspadai Risiko Listrik di Tengah Pemulihan Pascabencana di Sumatra - Tribunnews.com

    HO/ Polri
    PENANGANAN BENCANA - BNPB imbau warga Sumatra waspada risiko listrik pascabencana banjir, korban 1.030 jiwa, 608 ribu mengungsi. 
    Ringkasan Berita:
    • BNPB menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat di wilayah terdampak bencana di Sumatra, khususnya terhadap risiko listrik selama fase pemulihan. 
    • Hingga pertengahan Desember 2025, tercatat 1.030 korban jiwa, 206 orang hilang, dan lebih dari 608 ribu pengungsi akibat banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
     — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat di wilayah terdampak bencana di Sumatra untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko listrik, seiring proses pemulihan yang masih berlangsung secara bertahap di sejumlah lokasi dengan dampak kerusakan paling parah. 

    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa dalam penanganan pascabencana, fokus utama adalah memastikan tidak muncul risiko keselamatan baru ketika aktivitas masyarakat mulai kembali berjalan. 

    “Pemulihan pascabencana bukan hanya soal memperbaiki kerusakan, tetapi juga mengelola risiko agar warga dapat kembali beraktivitas dengan aman. Di sejumlah wilayah terdampak, kondisi lapangan masih memerlukan kehati-hatian,” ujar Abdul Muhari. 

    Ia menjelaskan bahwa fase pascabencana merupakan periode transisi yang sensitif. Pada tahap ini, lingkungan belum sepenuhnya pulih, sementara aktivitas masyarakat mulai meningkat, termasuk pemanfaatan kembali fasilitas dan layanan dasar. 

    Menurut Abdul Muhari, dari perspektif kebencanaan, lingkungan pascabencana yang masih basah dan berlumpur diperlakukan sebagai kondisi berisiko, karena belum sepenuhnya aman untuk aktivitas normal.  

    Keberadaan air dan material sisa bencana di sekitar permukiman, fasilitas umum, maupun lokasi pengungsian dapat meningkatkan potensi bahaya ketika terjadi perubahan kondisi secara tiba-tiba, terutama saat aktivitas kelistrikan kembali dimanfaatkan. 

    Ia menambahkan bahwa risiko keselamatan dapat meningkat apabila terjadi bencana susulan, yang menyebabkan kondisi lapangan kembali berubah dalam waktu singkat. Situasi seperti ini perlu diantisipasi agar proses pemulihan tidak justru menempatkan warga pada risiko tambahan. 

    “Yang perlu dihindari adalah munculnya korban baru di fase pemulihan. Karena itu, setiap tahapan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi lapangan dan keselamatan masyarakat,” tegas Abdul Muhari. 

    Abdul Muhari menekankan bahwa pendekatan kehati-hatian dalam pemulihan bukanlah bentuk penundaan, melainkan bagian dari strategi perlindungan warga agar proses kembali ke aktivitas normal dapat berlangsung aman dan berkelanjutan. 

    Sebagai penutup, BNPB mengimbau masyarakat di wilayah terdampak bencana di Sumatra untuk mematuhi arahan petugas di lapangan, memantau informasi resmi kebencanaan, dan meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko listrik, khususnya selama proses pemulihan masih berlangsung 

    Data korban banjir Sumatera

    Jumlah korban jiwa dalam bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di Aceh, Sumut, dan Sumbar terus bertambah 

    Data BNPB hingga Senin (15/12/2025), jumlah korban jiwa  keseluruhan menjadi 1.030 jiwa orang 

    Sementara jumlah pengungsi ialah 608.940 orang 

    Jumlah korban hilang adalah 206 orang dengan jumlah terbesar masih di Provinsi Aceh sebanyak 572.862 jiwa 

    Selain menimbulkan korban jiwa, banjir juga membuat infrastruktur jalan. listrik, dan telekomunikasi rusak 

    Saat ini pemerintah terus memperbaiki infrastruktur yang rusak tersebut.

    Bupati-Bekasi-Ade-Kuswara-rompi-orange.jpg
    Komentar
    Additional JS