BNPB Percepat Mobilisasi Logistik bagi Pengungsi Bencana Banjir di Agam - Media Indonesia
BNPB Percepat Mobilisasi Logistik bagi Pengungsi Bencana Banjir di Agam

FENOMENA cuaca ekstrem yang menimbulkan banjir dan tanah longsor memaksa lebih dari 15.300 warga Kabupaten Agam, Sumatra Barat, mengungsi hingga Rabu (3/12). Pemerintah daerah kini mempercepat penanganan darurat untuk memastikan kebutuhan warga terdampak dapat terpenuhi.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), total 15.307 jiwa mengungsi dan tersebar di tujuh kecamatan. Kecamatan Tanjung Raya menjadi wilayah dengan pengungsi terbanyak, yakni 9.198 jiwa, disusul Malalak sebanyak 2.419 jiwa, Palembayan 1.511 jiwa, Tanjung Mutiara 901 jiwa, IV Koto 778 jiwa, Ampek Nagari 400 jiwa, dan Palupuh 100 orang. Penanganan terpusat melalui pos komando yang telah diaktifkan di balairung rumah dinas Bupati Agam.
Baca juga :
Kapusdatin BNPB Abdul Muhari mengatakan, untuk mendukung mobilisasi sumber daya, saat ini posko utama telah mengaktifkan 13 pos lapangan yang tersebar di 13 kecamatan, sebagian besar berlokasi di kantor kecamatan. Untuk pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi juga terdapat 26 dapur umum yang telah beroperasi.
"Selain itu, distribusi logistik melalui jalur udara terus dikerahkan untuk menjangkau wilayah yang masih terisolasi," kata Abdul dalam keterangannya, Rabu (3/12).
Adapun, kerusakan material yang ditimbulkan bencana juga cukup luas. Tercatat 465 rumah rusak berat, 188 unit rusak sedang, dan 406 unit rusak ringan. Kerusakan infrastruktur publik mencakup 10 titik jembatan, 25 titik jalan, 6.780 meter jaringan air, serta 102 unit fasilitas pendidikan.
Baca juga :
"Hingga hari ini, pemerintah daerah bersama BNPB masih melakukan perbaikan darurat, terutama terhadap akses jalan dan jembatan yang terputus. Sebanyak 10 alat berat juga telah dikerahkan ke sejumlah lokasi, seperti Tanjung Raya, Matur, Malalak, Ampek Nagari, IV Koto dan Lubuk Basung," ujarnya.
Lebih lanjut, upaya pemulihan jaringan komunikasi juga mendapat dukungan dari Komdigi dengan pemasangan perangkat komunikasi di tiga lokasi, yakni Jorong Bukik Malanca, Nagari Malalak Timur di Kecamatan Malalak, Posko Tim Koto Alam di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, serta Posko Utama BPBD di balairung rumah dinas Bupati, Kecamatan Lubuk Basung.
Sementara itu, tiga kecamatan, yakni Sungai Pua, Candung, dan Ampek Angkat, dilaporkan tidak mengalami dampak signifikan.
Abdul menegaskan bahwa pemerintah akan terus mengupayakan percepatan penanganan darurat agar seluruh kebutuhan warga dapat terpenuhi.
"Prioritas utama kami adalah keselamatan masyarakat. Seluruh sumber daya dikerahkan untuk memastikan distribusi bantuan berjalan lancar dan akses wilayah dapat segera dipulihkan," tuturnya. (Fik/M-3)