Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Konflik Rusia Ukraina Rusia Spesial Ukraina

    Bos Intelijen Ukraina Klaim Mampu Menyadap Pejabat Tinggi Rusia - SINDOnews

    2 min read

     

    Bos Intelijen Ukraina Klaim Mampu Menyadap Pejabat Tinggi Rusia

    Selasa, 09 Desember 2025 - 11:29 WIB

    Kepala Dinas Intelijen Militer Ukraina Kyrylo Budanov klaim mampu menyadap para pejabat tinggi Rusia. Foto/gur.gov.ua
    A
    A
    A
    KYIV - Kepala Dinas Intelijen Militer Ukraina (HUR) Kyrylo Budanov mengeklaim pihaknya mampu menyadap para pejabat tinggi Rusia.

    Komentarnya muncul kurang dari dua minggu setelah Bloomberg menerbitkan transkrip panggilan telepon antara ajudan presiden Rusia Vladimir Putin; Yury Ushakov, utusan khusus Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump; Steve Witkoff, dan utusan investasi Rusia Kirill Dmitriev.

    Dalam percakapan yang bocor, Witkoff tampak memberikan arahan tentang bagaimana Kremlin dapat mengajukan rencana perdamaian yang dapat diterima Trump, sementara Dmitriev secara terpisah menguraikan persyaratan informal Moskow untuk mengakhiri perang.

    Baca Juga: Ketika 'Putri Rahasia Putin' Diminta Menelepon Ayahnya untuk Hentikan Perang Rusia-Ukraina

    Bloomberg tidak mengungkapkan bagaimana mereka memperoleh akses ke pertukaran informasi yang sensitif tersebut, dan Moskow mengeklaim kebocoran tersebut bertujuan untuk menghambat perundingan antara Rusia dan AS.

    Sebuah video yang diunggah oleh RBK menunjukkan Budanov ditanya jurnalis secara langsung apakah intelijen Ukraina dapat menyadap pejabat Kremlin.

    "Kami bisa, ya. Kami mendapatkan uang untuk ini," jawabnya, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (9/12/2025). Budanov tidak memberikan detail apa pun untuk mendukung klaim tersebut.

    Meskipun kantor Zelensky membantah terlibat, pernyataan Budanov mengisyaratkan kemungkinan peran Ukraina, terutama karena perundingan yang bocor menunjukkan bahwa Kyiv telah dilewati.

    Ketika berbagai pihak saling menyalahkan atas kebocoran tersebut, seorang pejabat keamanan Eropa mengatakan kepada The Wall Street Journal (WSJ) pada November lalu bahwa puluhan negara kemungkinan telah menyadap panggilan telepon Ushakov, karena dia menggunakan saluran telepon seluler yang tidak aman.

    Pekan lalu, The Guardian mengutip seorang mantan pejabat intelijen AS yang mengatakan kebocoran tersebut kemungkinan berasal dari Washington, mungkin oleh seseorang yang menentang kebijakan Trump.

    Berbicara kepada Kommersant bulan lalu, Ushakov menyatakan bahwa kebocoran tersebut mungkin merupakan bagian dari kampanye melawan Witkoff, dan mengatakan beberapa materi tersebut palsu. Dia memperingatkan bahwa mengungkapkan pembicaraan rahasia semacam itu dapat merusak kepercayaan antara AS dan Rusia, membandingkan kasus tersebut dengan skandal Mike Flynn tahun 2017, ketika kebocoran panggilan telepon Rusia memaksa penasihat keamanan nasional Trump untuk mengundurkan diri.

    Seorang pejabat senior Trump memberikan pandangan berbeda, mengatakan kepada WSJ bahwa kebocoran tersebut kemungkinan berasal dari badan intelijen asing. Pejabat tersebut mengatakan target sebenarnya adalah Ushakov, yang juga terekam berbicara dengan utusan Kremlin, Kirill Dmitriev.
    (mas)
    Komentar
    Additional JS