BPOM Dirikan Posko Kemanusiaan dan Layanan Trauma Healing untuk Bantu Korban Bencana Sumatra
Banda Aceh dan Medan – Bencana yang terjadi di Sumatra menjelang penghujung tahun 2025 ini menimbulkan dampak yang luar biasa, di 3 provinsi terdampak yaitu Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Berdasarkan data rekapitulasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana per 7 Desember 2025 pukul 12.15 WIB, dari provinsi Aceh dan Sumatra Utara didapati 688 korban jiwa yang meninggal, 176 jiwa korban yang masih belum ditemukan, serta 4,1 ribu jiwa korban luka. Bencana ini tidak hanya berdampak pada kerusakan fasilitas, infrastruktur umum, serta lingkungan tetapi juga rumah dan kendaraan milik warga. Beberapa orang pegawai BPOM dari unit pelaksana teknis (UPT) di wilayah Aceh, Medan, dan Padang juga ikut menjadi korban yang terdampak dari bencana ini.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap para korban, BPOM Peduli Kemanusiaan melakukan penggalangan donasi dari pegawai dan mitra BPOM yang dimulai sejak tanggal 28 November 2025. Hingga tanggal 5 Desember 2025, penggalangan tersebut berhasil mengumpulkan donasi sejumlah Rp435 juta, beserta bantuan berupa paket makanan, minuman, susu, vitamin, dan obat-obatan serta selimut dan perlengkapan lainnya.
Kepala BPOM RI Taruna Ikrar beserta jajaran turun ke lokasi bencana, yaitu ke Aceh pada Sabtu (6/12/2025) dan Medan pada (7/12/2025). Dalam kunjungan tersebut, Taruna Ikrar menyerahkan langsung bantuan berupa uang tunai, beserta paket bantuan yang terdiri dari sembako, obat-obatan dan vitamin, selimut, dan lampu minyak.
Secara rinci, BPOM menyerahkan bantuan kepada masyarakat Provinsi Aceh berupa uang tunai senilai Rp100 juta dan 1.546 paket bantuan senilai lebih dari Rp235 juta. BPOM juga menyerahkan bantuan kepada masyarakat Provinsi Sumatra Utara berupa uang tunai senilai Rp100 juta dan 1.489 paket bantuan senilai lebih dari Rp136 juta. Sebagian dari bantuan yang terkumpul juga disalurkan kepada pegawai di 6 UPT BPOM di wilayah Sumatra yang terdampak bencana alam ini.
Selain menyalurkan bantuan, Taruna Ikrar juga meresmikan Posko BPOM Peduli dan layanan konseling trauma (layanan trauma healing) di kedua wilayah bencana. Posko BPOM Peduli merupakan posko bantuan bencana yang bertujuan menjadi gudang penyimpanan dan titik penyaluran untuk membantu pemenuhan logistik obat, makanan, minuman, dan suplemen kesehatan bagi masyarakat di Aceh dan Sumatra Utara yang terdampak banjir. Kehadiran posko tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengakses kebutuhan vital.
Sementara layanan konseling trauma disediakan sebagai ruang pemulihan bersama bagi warga terdampak maupun relawan yang bekerja tanpa lelah menembus wilayah-wilayah terisolasi. Pemenuhan kebutuhan fisik juga perlu diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan psikologis, terutama dalam menjaga semangat masyarakat terdampak dan para relawan agar dapat saling menguatkan dalam menghadapi bencana dan melakukan pemulihan bersama.
Taruna Ikrar menyebut bahwa kehadirannya ke lokasi bencana bukan semata menjalankan tugas formal sebagai Kepala BPOM, melainkan juga karena didorong rasa kemanusiaan dan empati terhadap para korban. "Kehadiran kami di sini sebagai sahabat dan saudara yang ingin melihat langsung kondisi saudara-saudara kita di Aceh dan Sumatra Utara. Di masa sulit seperti ini, kita harus menguatkan satu sama lain,” ungkap Taruna.
Taruna menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam merespons bencana. “Kita belajar dari Aceh dan Sumatra Utara bahwa kemanusiaan selalu lebih kuat daripada bencana. Kehadiran Posko BPOM Peduli dan Layanan Konseling Trauma ini bukan sekadar bangunan, tetapi menjadi ruang untuk saling menguatkan antara warga, relawan, tenaga kesehatan, dan pemerintah,” ujarnya lagi.
Taruna menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pegawai serta mitra BPOM termasuk asosiasi pelaku usaha obat dan makanan yang telah berkontribusi dan bergerak cepat menggalang donasi untuk membantu warga terdampak bencana di Sumatra. BPOM berkomitmen akan mengoordinasikan penyaluran donasi serta bantuan lainnya yang diperoleh melalui kantor BPOM di wilayah Aceh, Sumatra Utara, termasuk Sumatra Barat, serta melalui dinas/pemerintah setempat agar bantuan tersalurkan dengan tepat sasaran.
“Saya percaya bahwa saat kita bersatu, musibah sebesar apa pun akan dapat dihadapi. Kami berdiri bersama masyarakat untuk memperingan situasi yang dihadapi dan agar dapat bangkit kembali,” imbuhnya.
Pada kunjungan tersebut, Taruna Ikrar juga melakukan penanaman pohon di halaman kantor Balai Besar POM di Aceh dan kantor Balai Besar POM di Medan. Penanaman pohon ini merupakan simbolis komitmen BPOM untuk ikut berkontribusi menjaga keseimbangan alam yang dapat membantu pencegahan kejadian bencana alam di masa mendatang. Taruna juga melakukan dialog bersama warga setempat yang terdampak banjir untuk mendengarkan secara langsung apa yang dialami oleh warga sekaligus memberikan dukungan semangat kepada mereka dalam menghadapi musibah ini.
Mengakhiri kunjungannya, Taruna menguntai doa dan harapan agar bencana alam ini lekas berlalu serta masyarakat di wilayah-wilayah terdampak dapat kembali menjalani kehidupannya dengan aman dan tenteram. “Semoga tim penanganan bencana dan juga masyarakat dapat kuat dan sabar dalam menghadapi bencana ini. Dengan pertolongan Tuhan YME dan gotong royong seluruh pihak, semoga kita dapat mengambil hikmah serta melalui ujian ini dengan baik,” pungkasnya. (HM-Herma)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat