Cadangan Emas Rusia Cetak Rekor Tertinggi, Nilainya Rp5.125 Triliun - SINDOnews
2 min read
Cadangan Emas Rusia Cetak Rekor Tertinggi, Nilainya Rp5.125 Triliun
Senin, 08 Desember 2025 - 09:21 WIB
Cadangan emas Rusia mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, dengan nilai diperkirakan sebesar USD310 miliar, menurut perkiraan bank sentral. Foto/Dok
A
A
A
JAKARTA - Cadangan emas Rusia mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, dengan nilai diperkirakan sebesar USD310 miliar, menurut perkiraan bank sentral Rusia. Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan fluktuasi mata uang.
Harga emas dunia terus melonjak naik hingga sempat menembus angka historis USD4.000 pada bulan Oktober. Sementara itu pada tahun 2023, harga emas diperdagangkan di bawah USD2.000 per ons.
Menurut statistik yang dirilis oleh Bank of Russia, cadangan emas negara tersebut per 1 Desember mencapai USD310,7 miliar yang setara Rp5.125 triliun (dengan kurs Rp16.534/USD). Perkiraannya menunjukkan bahwa investasi Moskow dalam emas batangan meningkat hingga menyentuh rekor yakni USD92 miliar selama dua belas bulan terakhir.
Bulan lalu, World Gold Council (WGC) menempatkan Rusia sebagai investor emas terbesar kelima di dunia, hanya dikalahkan oleh AS, Jerman, Italia, dan Prancis. Baca Juga: 10 Negara dengan Cadangan Emas Terbesar di Bank Sentral, AS Teratas Timbun 8.133 Ton
Sementara itu pada Calling! Investment Forum, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, bahwa meskipun negara tersebut “pasti merasakan tekanan dari luar” berupa sanksi Barat, “bangsa kita dan ekonomi kita berhasil menghadapi tantangan tersebut.”
Dia menyatakan bahwa ekonomi Rusia diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,5% hingga 1% di tahun ini. Proyeksi tersebut disampaikan setelah meningkatnya konflik Ukraina pada Februari 2022, banyak negara Barat memberlakukan pembatasan ekonomi yang luas terhadap Rusia.
Harga emas dunia terus melonjak naik hingga sempat menembus angka historis USD4.000 pada bulan Oktober. Sementara itu pada tahun 2023, harga emas diperdagangkan di bawah USD2.000 per ons.
Menurut statistik yang dirilis oleh Bank of Russia, cadangan emas negara tersebut per 1 Desember mencapai USD310,7 miliar yang setara Rp5.125 triliun (dengan kurs Rp16.534/USD). Perkiraannya menunjukkan bahwa investasi Moskow dalam emas batangan meningkat hingga menyentuh rekor yakni USD92 miliar selama dua belas bulan terakhir.
Bulan lalu, World Gold Council (WGC) menempatkan Rusia sebagai investor emas terbesar kelima di dunia, hanya dikalahkan oleh AS, Jerman, Italia, dan Prancis. Baca Juga: 10 Negara dengan Cadangan Emas Terbesar di Bank Sentral, AS Teratas Timbun 8.133 Ton
Sementara itu pada Calling! Investment Forum, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, bahwa meskipun negara tersebut “pasti merasakan tekanan dari luar” berupa sanksi Barat, “bangsa kita dan ekonomi kita berhasil menghadapi tantangan tersebut.”
Dia menyatakan bahwa ekonomi Rusia diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,5% hingga 1% di tahun ini. Proyeksi tersebut disampaikan setelah meningkatnya konflik Ukraina pada Februari 2022, banyak negara Barat memberlakukan pembatasan ekonomi yang luas terhadap Rusia.
Pada akhir Oktober, diketahui bahwa Reserve Bank of India (RBI) telah mengembalikan sekitar 64 ton cadangan emasnya dari brankas luar negeri antara April dan September, setelah beberapa transfer besar sebelumnya. Langkah ini diambil di tengah kekhawatiran atas pembekuan aset negara dan pribadi Rusia oleh Barat yang nilainya lebih dari USD300 miliar.
Baca Juga: Emas Jadi Aset Cadangan Terbesar Kedua di Dunia, 36.000 Ton Emas Disimpan Bank Sentral
Juga pada bulan Oktober, CEO JPMorgan Jamie Dimon memprediksi bahwa emas "dapat dengan mudah mencapai USD5.000 atau bahkan USD10.000 dalam kondisi seperti ini." Ia menyebutkan, berbagai hambatan yang dihadapi oleh ekonomi global, termasuk tarif AS, defisit yang melebar, inflasi, pergeseran menuju AI, dan ketegangan geopolitik serta peningkatan militer.
Beberapa pakar pasar lainnya telah memberikan penilaian serupa mengenai peran emas sebagai “diversifikasi portofolio yang sangat baik.”
(akr)