Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Banjir Featured Lintas Peristiwa Longsor Spesial Sumatera

    Dampak Banjir-Longsor, Baru 39 km Akses Jalan Tarutung-Sibolga Bisa Dilalui - Kompas

    4 min read

     

    Dampak Banjir-Longsor, Baru 39 km Akses Jalan Tarutung-Sibolga Bisa Dilalui

    Kompas.com, 4 Desember 2025, 15:32 WIB
    Rahmat Utomo,
    Novita Rahmawati

    Lihat Foto
    Penampakan proses pembersihan material longsor yang menutup jalan di Desa Pagaran Lambung I Parsikaman, Kecamatan Adiankoting, Taput, Rabu (3/12/2025).(Dok Polda Sumut )
    Penampakan proses pembersihan material longsor yang menutup jalan di Desa Pagaran Lambung I Parsikaman, Kecamatan Adiankoting, Taput, Rabu (3/12/2025).

    MEDAN,KOMPAS.com - Pasca banjir yang menerjang berbagai wilayah di Sumatera Utara, Senin (24/11/2025), jalur darat dari Kota Sibolga ke Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), belum bisa dilalui sepenuhnya.

    Jalur penghubung dari Tarutung, Taput-Sibolga, baru bisa dilalui sepanjang 39 km, karena tertutup material longsor.

    “Saat ini jalur Tarutung-Sibolga baru terbuka hingga di Kilometer 39, artinya sekitar 20 kilometer lagi baru bisa ditembus (jalur Sibolga-Tapteng),” ujar Sekretaris Dinas Perhubungan Sumut Rochani Litiloly dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/12/2025).

    Meskipun begitu, kata dia, distribusi bantuan dari darat tetap ke Tapteng dan Sibolga tetap dilakukan, tentunya melalui jalur alternatif.

    “Untuk jalur Pakkat (Kabupaten Humbang Hasundutan) sudah bisa dilalui kendaraan kecil, dan rute via Aceh Singkil menuju Manduamas–Barus juga bisa ditempuh, meski jaraknya lebih jauh,” ungkapnya.

    Rochani juga menambahkan, hingga kini upaya penanganan darurat seperti pembersihan material longsor tetap dilakukan di titik-titik prioritas.

    Sementara itu,Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan hingga kini timnya juga terus melakukan pembersihan areal yang tertimbun longsor.

    Salah satu yang terparah di Desa Pagaran Lambung I Parsikaman, Kecamatan Adiankoting, Taput.

    Di tempat itu, sejumlah alat berat dikerahkan untuk membersihkan longsor.

    "Jadi sejumlah titik yang sebelumnya tidak dapat dilalui kini mulai terlihat terbuka berkat kerja keras dan alat berat yang terus beroperasi sejak hari pertama bencana," kata Ferry.

    Namun, ujar Ferry karena kondisi medan yang ekstrim sebagian pembersihan tetap harus dilakukan secara semi-manual.

    Tim SAR gabungan bekerja menggunakan sekop, cangkul dan alat bantu lainnya untuk mengangkat material tanah dan batu yang menutup badan jalan. 

    "Tidak hanya fokus pada pembukaan jalan, personel di lapangan juga membantu warga yang rumahnya dipenuhi material longsor. Warga dan petugas tampak bergotong-royong membersihkan lumpur agar rumah kembali layak dihuni dan aman dari ancaman susulan," tambahnya.

    Data Korban Bencana Banjir dan Longsor

    Sementara itu berdasarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Rabu (3/2/2025), korban meninggal sudah mencapai angka 307 orang.

    Lalu sejauh ini ada 17 kabupaten/kota yang masih terdampak bencana alam yang terjadi sejak Senin (24/11/2025).

    Lokasi terparah berada di Tapanuli Tengah. Korban meninggal disana 86 orang, hilang 112 orang dan luka-luka 521 orang.

    Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang
    Baca berikutnya
    Komentar
    Additional JS