Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home China Dunia Internasional Featured Keuangan Rusia Yuan

    Danai Perang, Rusia Pertama Kalinya Jual Obligasi dalam Yuan China - Liputan6

    2 min read

     

    Danai Perang, Rusia Pertama Kalinya Jual Obligasi dalam Yuan China

    Jum'at, 05 Desember 2025 - 10:35 WIB

    Rusia menjual obligasi denominasi yuan China pertama kalinya pada Rabu (3/12) untuk mendanai perang. FOTO/iStock Photo
    A
    A
    A
    JAKARTA - Rusia telah menjual obligasi denominasi yuan China pertama kalinya pada Rabu (3/12) dilaporkan oleh Financial Times. Laporan tersebut menunjukkan bahwa Rusia menjual obligasi untuk mendanai perang melawan Ukraina sambil memperkuat hubungannya dengan China. Obligasi 'dim sum' tersebut mengalami permintaan tinggi di pasar dengan mengumpulkan hampir USD3 miliar atau setara Rp50 triliun pada hari peluncurannya.

    Kementerian Keuangan Rusia mengonfirmasi telah menerbitkan obligasi pemerintah senilai RMB 20 miliar atau setara USD2,8 miliar dalam mata uang China. Rusia memperkuat hubungannya dengan mitra BRICS-nya, China, dengan menerbitkan obligasi yuan China, karena negara komunis tersebut membantu perekonomiannya tetap bertahan meskipun dikenai sanksi oleh Gedung Putih.

    Baca Juga: Dorong Dedolarisasi, Indonesia Setor ke Bank BRICS Rp16,62 Triliun

    Rusia membuka jalur untuk memanfaatkan suku bunga rendah China dalam pendanaan domestik. Obligasi senilai RMB 12 miliar akan jatuh tempo pada 2029 dengan imbal hasil 6%. Selain itu, obligasi senilai RMB 8 miliar akan jatuh tempo pada 2033 dengan imbal hasil 7%. Anggota BRICS memperkuat hubungan mereka melalui obligasi baru yang denominasi yuan China.



    Permintaan terhadap obligasi yuan China di Rusia sangat tinggi, baik dari pembeli ritel maupun institusi. "Kami berhasil menciptakan acuan obligasi negara yang likuid, yang akan berfungsi sebagai panduan penetapan harga bagi peminjam korporasi dan akan berkontribusi pada pendalaman kerja sama bilateral antara Rusia dan China di sektor keuangan," kata Anton Siluanov.

    Baca Juga: 4 Drone Misterius Nyaris Tabrak Pesawat Presiden Ukraina Zelensky di Langit Irlandia

    Kementerian Keuangan menyatakan bahwa lebih dari setengah obligasi dibeli oleh bank-bank. Sejumlah bank di Rusia kini memiliki eksposur terhadap mata uang yuan China dan juga membiayai perdagangan dengan China.

    Langkah ini memperkuat aliansi BRICS, dan obligasi yuan China menambah kekuatan aliansi tersebut. "Penjualan ini memberikan keyakinan lebih kepada China bahwa Rusia sejalan dengan agenda geo-ekonomi mereka untuk internasionalisasi yuan," ujar Maximilian Hess, Pendiri Enmetena Advisory.
    (nng)
    Komentar
    Additional JS