Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Gaza Kesehatan Spesial

    Di Era Digital, Ibu Hamil Makin Rentan Depresi dan Kurang Gizi - SindoNews

    3 min read

     

    Di Era Digital, Ibu Hamil Makin Rentan Depresi dan Kurang Gizi

    Rabu, 24 Desember 2025 - 06:30 WIB

    Banyak hal harus diperhatikan agar ibu hamil sehat mental dan fisik. Foto/University of Utah Health
    A
    A
    A
    JAKARTA - Kondisi kesehatan ibu hamil kerap rentan dan berisiko. Berbagai aspek perlu diperhatikan, mulai dari kesehatan fisik dan mental untuk mencegah timbulnya rasa stres yang dapat memengaruhi perkembangan janin.

    Data Cek Kesehatan Gratis (CKG) Kemenkes RI pada Oktober 2025 menunjukkan bahwa 8,5% ibu hamil di Indonesia terindikasi memiliki potensi depresi . Angka ini 8 kali lipat lebih tinggi dibanding angka kejadian pada populasi dewasa secara umum.

    Jennyfer, M.Psi., PsikologKlinis Dewasa, mengungkapkan kondisi ibu hamil di era digital ini sering kali banjir informasi dari media sosial. Hal tersebut jadi salah satu faktor yang membuat ibu hamil lebih mudah merasa kewalahan, terutama oleh berbagai standar yang beredar di dunia maya.

    Baca Juga : Bahaya Mikroplastik Mengintai Ibu Hamil: Penelitian Ungkap Paparan Hingga ke Janin

    “Yang dibutuhkan ibu hamil bukan sekadar informasi, tapi juga emotional validation; rasa dimengerti dan didukung. Beragam mood dari bahagia, excited hingga ke emosi, takut, cemas ataupun sedih bisa hadir secara bersamaan. Semua itu normal dan valid,” ungkap Jennifer, dalam keterangan resmi, Selasa (23/12/2025).

    Lebih lanjut, temuan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat bahwa masalah gizi pada ibu hamil masih cukup tinggi, dengan hampir 3 dari 10 ibu hamil mengalami anemia dan 17% berisiko mengalami Kurang Energi Kronik (KEK).

    Sampel studi yang dimuat dalam Medical Journal of Indonesia (2017) juga mengungkap bahwa sekitar 80% ibu hamil masih memiliki asupan protein yang belum mencukupi, padahal protein berperan penting dalam pembentukan jaringan tubuh ibu dan janin.

    dr. Muhammad Fadli, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, menegaskan bahwa kebutuhan nutrisi lengkap untuk moms wajib terpenuhi sempurna di setiap tahap, mulai dari saat persiapan atau program hamil, 9 bulan masa kehamilan, hingga selama menyusui.

    Baca Juga : Momen Prabowo Elus Perut Ibu Hamil di RSUD Koja

    “Pemenuhan nutrisi yang lengkap dan seimbang bukan tanpa alasan. Hal ini juga merupakan langkah preventif yang krusial untuk memastikan proses kehamilan berjalan optimal hingga persalinan, sekaligus menekan risiko bayi lahir prematur dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),” tambah dr. Muhammad Fadli.

    dr. Fadli menjelaskan asupan protein, asam fokat, DHA, zat besi dan kalsium yang cukup wajib untuk menjaga stamina ibu sekaligus mendukung tumbuh kembang janin. Memahami dinamika trimester awal yang kerap diiringi morning sickness (mual dan muntah), dukungan kombinasi Protein dan Vitamin B6 menjadi solusi efektif untuk meredakan rasa tidak nyaman, sehingga moms tetap dapat beraktivitas.

    “Kami mengajak pasangan, keluarga serta lingkungan, agar semakin suportif menemani setiap langkah perempuan menjadi seorang ibu. Apapun fasenya, perempuan tidak harus menjalani semua sendiri,” tambah Junita, Business Group Manager Prenagen.
    (wur)
    Komentar
    Additional JS