Ekspor Minyak Mentah Arab Saudi Banjiri China, Cetak Rekor Tertinggi sejak 2023 - SindoNews
2 min read
Ekspor Minyak Mentah Arab Saudi Banjiri China, Cetak Rekor Tertinggi sejak 2023
Minggu, 21 Desember 2025 - 07:38 WIB
Ekspor minyak mentah Arab Saudi mencatatkan level tertinggi dalam dua setengah tahun terakhir. FOTO/Reuters
A
A
A
JAKARTA - Ekspor minyak mentah Arab Saudi mencatatkan level tertinggi dalam dua setengah tahun terakhir, mencapai 7,1 juta barel per hari (bph) pada Oktober 2024. Lonjakan sekitar 10 persen dari angka September (6,46 juta bph) ini merupakan dorongan pasokan paling agresif sejak April 2023, meskipun pasar global diliputi kekhawatiran kelebihan pasokan.
Data yang dirilis Joint Organizations Data Initiative (JODI) pada Kamis (18/12) mengungkapkan, peningkatan ekspor ini beriringan dengan kebijakan agresif pemotongan harga oleh Saudi Aramco untuk mempertahankan pangsa pasar. Langkah tersebut menjadikan minyak mentah Kerajaan lebih kompetitif di pasar Asia.
"Kenaikan ekspor ini secara substansial didorong oleh permintaan kuat dari China, yang secara konsisten meningkatkan alokasi impor minyak mentah Saudi," tulis laporan BOE Report dikutip Minggu (21/12/2025).
Baca Juga: Minyak Iran Mengalir Deras ke China, Cetak Rekor Tertinggi 1,8 Juta Barel per Har
Diskon harga Arab Light menjadi daya tarik utama bagi pelanggan di Asia menjadi harga terendah dalam lima tahun sebagai faktor utama. Kilang-kilang penyuling di China, termasuk yang dioperasikan oleh PetroChina, Rongsheng Petrochemical, dan Shenghong Petrochemical, diproyeksikan menerima sekitar 1,6 juta bph minyak Saudi pada Januari 2025.
Data yang dirilis Joint Organizations Data Initiative (JODI) pada Kamis (18/12) mengungkapkan, peningkatan ekspor ini beriringan dengan kebijakan agresif pemotongan harga oleh Saudi Aramco untuk mempertahankan pangsa pasar. Langkah tersebut menjadikan minyak mentah Kerajaan lebih kompetitif di pasar Asia.
"Kenaikan ekspor ini secara substansial didorong oleh permintaan kuat dari China, yang secara konsisten meningkatkan alokasi impor minyak mentah Saudi," tulis laporan BOE Report dikutip Minggu (21/12/2025).
Baca Juga: Minyak Iran Mengalir Deras ke China, Cetak Rekor Tertinggi 1,8 Juta Barel per Har
Diskon harga Arab Light menjadi daya tarik utama bagi pelanggan di Asia menjadi harga terendah dalam lima tahun sebagai faktor utama. Kilang-kilang penyuling di China, termasuk yang dioperasikan oleh PetroChina, Rongsheng Petrochemical, dan Shenghong Petrochemical, diproyeksikan menerima sekitar 1,6 juta bph minyak Saudi pada Januari 2025.
Angka tersebut merupakan alokasi tertinggi sejak Agustus 2024. Data sebelumnya dari Kpler juga menunjukkan, impor China pada November telah mencapai puncak lima bulan di level 1,59 juta bph. Lonjakan ekspor ini terjadi di tengah pelemahan tajam harga minyak global, dengan Brent dan WTI diperdagangkan di level terendah multi-tahun.
Baca Juga: Israel Berencana Serang Iran Lagi, Siap Beberkan Pengarahan kepada Trump
International Energy Agency (IEA) bahkan memperingatkan potensi kelebihan pasokan signifikan hingga 4 juta bph pada 2026. Strategi Riyadh ini dinilai sebagai upaya merebut kembali pangsa pasar yang terkikis oleh produsen minyak AS, yang produksinya terus melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Untuk mendukung ekspor, produksi minyak mentah Arab Saudi meningkat menjadi 10 juta bph pada Oktober, level tertinggi sejak April 2023.
(nng)