Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Spesial Ukraina Uni Eropa

    Gagal Pakai Aset Rusia, Uni Eropa Beri Pinjaman 90 Miliar Euro ke Ukraina - Tribunnews

    12 min read

     

    Gagal Pakai Aset Rusia, Uni Eropa Beri Pinjaman 90 Miliar Euro ke Ukraina - Tribunnews.com

    Editor: Nuryanti
    Website Presiden Ukraina
    ZELENSKYY DI POLANDIA - Foto diunduh dari laman Presiden Ukraina, Sabtu (20/12/2025). Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk bertemu di Warsawa, Polandia pada Jumat (19/12/2025), setelah Uni Eropa memutuskan untuk memberi pinjaman 90 miliar Euro untuk Ukraina selama dua tahun ke depan. 
    Ringkasan Berita:
    • Uni Eropa memberikan pinjaman 90 miliar Euro kepada Ukraina selama dua tahun ke depan.
    • Blok tersebut gagal menyepakati rencana menggunakan aset Rusia yang disita untuk mendanai Ukraina.
    • Perang Rusia–Ukraina memasuki hari ke-1396 ketika Zelenskyy berterimakasih atas keputusan Uni Eropa.

    TRIBUNNEWS.COM - Ukraina mengucapkan terima kasih kepada Uni Eropa yang memutuskan untuk memberikan dukungan sebesar 90 miliar euro (sekitar Rp1,76 – 1,77 kuadriliun) selama dua tahun ke depan.

    Kepala Dewan Eropa Antonio Costa mengatakan pinjaman itu hanya akan dibayar kembali ketika Rusia membayar ganti rugi atas perang skala penuhnya.

    "Kami berkomitmen, kami menepati janji," kata Antonio Costa, Jumat (19/12/2025).

    Di sisi lain, blok tersebut gagal menyepakati rencana mereka untuk menggunakan aset Rusia yang dibekukan untuk mendanai Ukraina.

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Uni Eropa menarik diri dari rencana untuk menggunakan aset-aset negaranya yang dibekukan karena khawatir menghadapi konsekuensi serius.

    Ukraina hampir bangkrut dan kehabisan uang untuk melanjutkan perang melawan Rusia, sehingga bantuan Uni Eropa dapat menjadi solusi sementara bagi mereka.

    "Ini adalah dukungan signifikan yang benar-benar memperkuat ketahanan kita," tulis Zelenskyy di aplikasi Telegram setelah kesepakatan tercapai pada pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa.

    Keputusan itu diambil setelah berjam-jam diskusi mengenai proposal pinjaman yang belum pernah terjadi sebelumnya berdasarkan aset Rusia, yang ternyata terlalu rumit secara politik untuk diselesaikan pada tahap ini. 

    Sebagai gantinya, Uni Eropa akan meminjamkan uang tunai untuk Ukraina.

    Info Terbaru Perang Rusia dan Ukraina

    Perang Rusia–Ukraina kini memasuki hari ke-1396 pada Sabtu (20/12/2025), menandai berlanjutnya konflik panjang yang berawal dari invasi besar-besaran Rusia pada 24 Februari 2022.

    Perang tersebut berakar dari berbagai konflik setelah Uni Soviet runtuh.

    Sejak saat itu, Ukraina mulai menjalin hubungan lebih dekat dengan negara-negara Barat, termasuk rencana bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.

    Kebijakan ini dianggap Rusia sebagai ancaman terhadap keamanan dan pengaruhnya di kawasan.

    Ketegangan kedua negara semakin memanas setelah Revolusi Maidan pada tahun 2014.

    Pada tahun yang sama, Rusia mencaplok wilayah Krimea, sementara konflik bersenjata pecah di wilayah Donbas antara pasukan Ukraina dan kelompok separatis yang didukung Rusia.

    Berbagai upaya perdamaian dan diplomasi telah dilakukan, namun belum berhasil menghentikan konflik.

    Situasi kemudian memburuk ketika Rusia melancarkan invasi militer besar-besaran ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

    Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan "operasi militer khusus" tersebut bertujuan melindungi warga di Donbas, mencegah ancaman militer dari Ukraina, serta menolak perluasan NATO ke arah timur yang dianggap mengancam Rusia.

    Menanggapi invasi itu, negara-negara Barat menjatuhkan sanksi berat terhadap Rusia dan meningkatkan bantuan militer serta ekonomi untuk Ukraina.

    Berikut ini adalah rangkuman perkembangan terbaru perang Rusia–Ukraina yang dihimpun dari berbagai sumber.

    • Polandia Menyambut Kedatangan Zelenskyy 

    Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menjamu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Warsawa pada hari Jumat (19/12/2025).

    Dalam pertemuan itu, Donald Tusk memuji kesepakatan Uni Eropa untuk memberi pinjaman dana 90 miliar Euro kepada Ukraina.

    “Selalu ada hal yang bisa lebih baik, lebih efisien, tetapi saya sangat puas (karena) setidaknya kami telah memenuhi apa yang kami janjikan," kata Donald Tusk, dikutip dari The Guardian.

    Sementara Zelenskyy mengatakan Rusia berharap Uni Eropa menunda pinjaman itu atau bahkan membatalkannya.

    "Rusia berharap untuk membatalkan pendanaan Uni Eropa untuk Ukraina dan menunda semuanya atau bahkan menunda pertemuan tentang topik ini, tetapi Eropa menunjukkan kepemimpinan," kata Zelenskyy, menyambut pinjaman itu.

    Donald Tusk juga memberikan penghormatan pribadi kepada Zelenskyy, dengan mengatakan kepadanya, “Perjuanganmu adalah perjuangan kita bersama."

    Ia menyebut Zelenskyy sebagai pahlawan, dengan mengatakan, “Kamu adalah pahlawan bukan hanya di Ukraina, tetapi di sini di Polandia (kami) juga menganggapmu sebagai pahlawan," kata Donald Tusk.

    "Saya tahu apa yang saya katakan," lanjutnya, ketika Zelenskyy mencoba mengecilkan pujian tersebut.

    Donald Tusk mengulangi komentarnya bahwa Ukraina berjuang melawan Rusia untuk melindungi kedaulatannya dan negara-negara Eropa, termasuk Polandia. 

    “Hal yang paling menakutkan bagi Rusia adalah jika kita bersatu. Karena mereka pasti tidak bisa mengalahkan kita berdua," kata Zelenskyy, menanggapi hal itu.

    • Putin Kritik Rencana Eropa yang Mau Pakai Aset Rusia

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengkritik negara-negara Eropa yang berupaya menggunakan aset Rusia yang disita untuk mendanai Ukraina dalam perang.

    Putin mengatakan upaya tersebut sama saja dengan "perampokan terang-terangan."

    "Mengapa perampokan ini tidak bisa dilakukan? Karena konsekuensinya bisa sangat berat bagi para perampok," kata Putin saat konferensi pers akhir tahunnya, Jumat (19/12/2025).

    "Ini bukan hanya pukulan terhadap citra mereka; ini juga merusak kepercayaan terhadap zona euro, dan fakta bahwa banyak negara, bukan hanya Rusia, tetapi terutama negara-negara penghasil minyak, menyimpan cadangan emas dan devisa mereka di zona euro," lanjutnya.

    • Serangan Rudal Rusia Menghantam Pelabuhan Odesa

    Rusia meluncurkan serangan rudal terhadap infrastruktur pelabuhan di sekitar pelabuhan Odesa di Laut Hitam Ukraina pada Jumat malam.

    Serangan itu menewaskan tujuh orang dan melukai 15 lainnya, menurut laporan para pejabat Ukraina.

    "Pada larut malam, Rusia menyerang infrastruktur pelabuhan di wilayah Odesa dengan rudal balistik," tulis Wakil Perdana Menteri Oleksiy Kuleba di Telegram.

    Gubernur wilayah Kuleba dan Odesa, Oleh Kiper, mengatakan tujuh orang tewas dan 15 lainnya luka-luka.

    Reuters melaporkan serangan itu terjadi di Pivdennyi, salah satu dari tiga pelabuhan di daerah tersebut.

    Odesa, pusat ekspor gandum dan barang lainnya dari Ukraina, yang sering menjadi target serangan Rusia sejak Moskow menginvasi negara tetangganya yang lebih kecil pada 24 Februari 2022.

    Intensitas serangan meningkat dalam beberapa hari terakhir, seringkali mengakibatkan pemadaman listrik yang berkepanjangan dan meluas.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    KPK-Tahan-Bupati-Bekasi-Ade-Kuswara_20251220_082428.jpg
    Komentar
    Additional JS