Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Iran IRGC Israel Konflik Timur Tengah Spesial

    Jenderal IRGC Desak Iran Bikin Rudal Siluman untuk Menembus Sistem Anti-Rudal Israel - SindoNews

    3 min read

     

    Jenderal IRGC Desak Iran Bikin Rudal Siluman untuk Menembus Sistem Anti-Rudal Israel

    Senin, 08 Desember 2025 - 15:39 WIB

    Panglima IRGC Mayor Jenderal Mohammad Pakpour desak militer Iran kembakan rudal dengan teknologi siluman. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuannya dalam menembus sistem anti-rudal Israel. Foto/Tehran Times
    A
    A
    A
    TEHERAN - PanglimaKorps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Mohammad Pakpour mendesak militer Iran untuk mengembakan rudal dengan teknologi siluman. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuannya dalam menembus sistem anti-rudal Israel.

    “Jika kita dapat melengkapi rudal kita dengan teknologi siluman, kita pasti akan dapat meningkatkan tingkat penetrasinya melewati perisai pertahanan rezim Zionis,” kata Pakpour pada hari Minggu.

    Dia merujuk pada agresi Israel dan Amerika Serikat terhadap Iran pada pertengahan Juni, dan mencatat bahwa rezim Zionis dan Washington percaya bahwa runtuhnya sistem komando Iran melalui pembunuhan para komandan senior pasti akan menyebabkan kegagalan di bidang operasional. "Namun, itu adalah kesalahan perhitungan yang besar," ujarnya, seperti dikutip dari Press TV, Senin (8/12/2025).

    Baca Juga: Tandingi Iran, AS dan Israel Latihan Perang Gabungan di Timur Tengah

    Pakpour menjelaskan bahwa segera setelah pengangkatan sebagai Panglima IRGC, menyusul pembunuhan pendahulunya, pasukan Garda Revolusi—bekerja sama dengan Angkatan Darat—melancarkan operasi balasan yang intens dan tegas terhadap Israel.

    Menurutnya, rezim Zionis berasumsi Iran hanya akan menembakkan lima atau enam rudal pada hari pertama perang. Namun, Angkatan Bersenjata Republik Islam tersebut segera memulai operasi skala besar, mengerahkan rentetan drone dan rudal balistik terhadap rezim Israel.

    Menyoroti respons tegas Teheran terhadap serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran, Pakpour mengatakan bahwa pada hari-hari terakhir perang, Iran memutuskan untuk merespons secara proporsional dengan jumlah bom yang digunakan Amerika.

    "Pada malam terakhir perang, pangkalan udara al-Udeid di Qatar, pangkalan AS terpenting di kawasan itu, menjadi sasaran 14 rudal," ujarnya.

    Setelah serangan besar-besaran itu, imbuh dia, Amerika mengirim pesan kepada Iran: "Jika kalian tidak menyerang, kami juga tidak akan menyerang."

    "Akhirnya, pada hari ke-12, musuh, yang tidak mampu menahan serangan rudal dan kohesi nasional kami, menyerukan gencatan senjata," kata Pakpour.

    Panglima IRGC menekankan bahwa serangan rudal Angkatan Bersenjata Iran merupakan salah satu faktor utama di balik kemenangan Teheran dalam perang 12 hari melawan Israel.

    "Musuh tentu tahu bahwa jika, amit-amit, mereka mencoba melakukan tindakan apa pun terhadap Republik Islam, mereka akan menghadapi respons yang bahkan lebih keras dan lebih menghancurkan daripada sebelumnya," paparnya.

    Dia menambahkan bahwa penilaian musuh telah mengakui kenyataan ini, sehingga mereka menahan diri untuk tidak mengambil tindakan langsung terhadap Iran.

    Pakpour menekankan perlunya menjaga kesiapan dan memperkuat kemampuan teknis dan taktis, karena musuh juga berupaya mengatasi kelemahan mereka.

    Dia menggambarkan perang yang dipaksakan baru-baru ini sebagai "perang teknologi dan artificial intelligence (AI)," karena Iran menghadapi sistem canggih AS dan Eropa di medan perang.

    Pada 13 Juni, Israel melancarkan perang yang tak beralasan terhadap Iran, menewaskan banyak komandan militer berpangkat tinggi, ilmuwan nuklir, dan warga sipil biasa.

    Lebih dari seminggu kemudian, Amerika Serikat juga memasuki perang dan mengebom tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan, yang jelas-jelas melanggar hukum internasional dan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).

    Sebagai tanggapan, Angkatan Bersenjata Iran menargetkan situs-situs strategis di seluruh wilayah pendudukan Zionis serta pangkalan udara al-Udeid.

    Pada 24 Juni, Iran, melalui operasi pembalasan yang berhasil terhadap rezim Israel dan AS, berhasil menghentikan serangan ilegal.
    (mas)
    Komentar
    Additional JS