KBRN, Jakarta: Ribuan wisatawan memadati indahnya panorama Kepulauan Seribu selama libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru) 2026. Sebanyak 3.952 wisatawan tercatat berkunjung pada periode 26 hingga 27 Desember 2025.

Data tersebut dirilis Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kepulauan Seribu. Wisatawan memanfaatkan libur panjang untuk menikmati destinasi wisata bahari.

Kepala Sudin Parekraf Kepulauan Seribu Sonti Pangaribuan mengatakan, wisatawan datang melalui sejumlah dermaga. Dermaga Marina Ancol mencatat 901 pengunjung dan Muara Angke sebanyak 2.233 orang.

Sementara Dermaga Tanjung Pasir melayani 602 wisatawan dan Dermaga Cituis 216 wisatawan. Seluruh pintu masuk tersebut menjadi akses utama menuju pulau-pulau wisata.

Sonti menyebut peningkatan kunjungan menunjukkan tingginya minat berwisata ke Kepulauan Seribu. Jumlah wisatawan diperkirakan terus bertambah hingga akhir masa libur Nataru.

Ia mengimbau wisatawan mematuhi aturan keselamatan serta menjaga kebersihan lingkungan. Wisatawan juga diminta mendukung pariwisata berkelanjutan selama berlibur.

“Kami berharap wisatawan mematuhi larangan kembang api dan petasan demi keselamatan bersama,” ujarnya. Perayaan tahun baru diharapkan berlangsung aman tanpa membahayakan lingkungan sekitar.

Kepulauan Seribu merupakan gugusan kepulauan di Teluk Jakarta yang terdiri dari lebih seratus pulau. Wilayah ini terbagi menjadi pulau permukiman, pulau wisata, dan pulau konservasi.

Sebagian kawasan Kepulauan Seribu ditetapkan sebagai Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. Wilayah konservasi ini melindungi terumbu karang, mangrove, dan ekosistem laut lainnya.

Pulau-pulau wisata populer di antaranya Pulau Tidung, Pulau Pramuka, dan Pulau Pari. Destinasi tersebut menawarkan wisata pantai, snorkeling, dan aktivitas bahari.

Selain wisata alam, Kepulauan Seribu memiliki potensi wisata edukasi dan budaya.
Aktivitas budidaya laut serta kehidupan masyarakat pesisir menjadi daya tarik tersendiri.

Kepulauan Seribu juga menjadi penyangga ekosistem pesisir bagi wilayah Jakarta.
Pengelolaan pariwisata berkelanjutan terus didorong untuk menjaga kelestarian kawasan.