Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Menhan Menhan Sjafrie Spesial

    Menhan Sjafrie Ungkap Ada Musuh Dalam Selimut yang Tak Ingin Indonesia Bangkit - SindoNews

    2 min read

     

    Menhan Sjafrie Ungkap Ada Musuh Dalam Selimut yang Tak Ingin Indonesia Bangkit

    Jum'at, 12 Desember 2025 - 17:02 WIB

    Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan kuliah umum di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan. Dia mengungkap musuh dalam selimut yang menghambat kebangkitan laju ekonomi nasional. Foto: Sindonews
    A
    A
    A
    MAKASSAR - Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin mengungkap adanya musuh dalam selimut yang menghambat kebangkitan laju ekonomi nasional. Ini diakibatkan kelalaian pengawasan dan praktik under invoicing selama 20 tahun terakhir.

    "Kita berhadapan dengan musuh dalam selimut yang tidak menghendaki Indonesia bangkit perekonomiannya. Kerugian negara yang diakibatkan mencapai USD800 miliar," ujar Sjafrie saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan dikutip dari YouTube Sindonews, Jumat (12/12/2025).

    Baca juga: Eksklusif! Mantan Karyawan PT IMIP Blak-blakan Alasan Dibangunnya Bandara IMIP

    Dia juga kecewa dengan longgarnya protokol keamanan yang selama ini memicu suburnya aktivitas ilegal di sektor pertambangan. Berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan terlarang merasa aman dan terbiasa membawa muatan ilegal karena jarangnya inspeksi ketat dari petugas lapangan.

    "RI punya banyak nikel dan bauksit. Sayangnya, realitas di lapangan orang-orang bisa keluar masuk dari pelabuhan tanpa diperiksa. Mereka juga bisa keluar masuk dari bandara tanpa pemeriksaan," katanya.

    Karena itu, di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mulai diimplementasikan penertiban dan memperketat regulasi. Akhirnya banyak pelaku penyelundupan yang tertangkap.

    “Oknum masih mengandalkan pola pikir lama. Mereka tidak menyadari perubahan kebijakan pemerintah yang kini agresif dalam menegakkan kedaulatan ekonomi melalui pengawasan lebih ketat,” ujar Jenderal Kopassus ini.

    Sjafrie juga sangat fokus terhadap celah keamanan di titik-titik vital transportasi seperti bandara dan pelabuhan. Banyak individu dapat melintas dan melakukan kegiatan tanpa melalui prosedur pemeriksaan yang memadai.

    Menurut dia, kelemahan ini terpantau di area-area strategis yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA), termasuk nikel dan bauksit.
    (jon)
    Komentar
    Additional JS