Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bencana Featured Istimewa Lintas Peristiwa Mentan Spesial Sumatera

    Mentan: Pemerintah Bangun Ulang 40.000 Hektar Sawah Rusak karena Banjir Sumatera - Kompas

    3 min read

     

    Mentan: Pemerintah Bangun Ulang 40.000 Hektar Sawah Rusak karena Banjir Sumatera

    Kompas.com, 3 Desember 2025, 19:50 WIB
    Lihat Fot


    JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertaninan (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menyatakan pemerintah pusat bakal membangun ulang sawah di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) yang rusak akibat banjir bandang dan tanah longsor.

    Amran menekankan, pemulihan lahan pertanian itu akan dilakukan tanpa sedikitpun membebani para petani yang juga menjadi korban bencana.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Pernyataan itu Amran sampaikan saat meninjau 82 hektar sawah yang terdampak bencana di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

    “Kami akan bangun seperti semula dan kami akan tanami sampai serah terima kepada pemiliknya,” kata Mentan Amran saat mengunjungi pada Rabu (3/12/2025).

    Bupati Aceh Timur Marah ke Satpol PP, Tak Ada Truk untuk Bawa Bantuan Bencana

    Amran mengatakan, dalam pelaksanaannya, pemerintah daerah akan menunjuk kontraktor lokal yang bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dan bertugas membangun atau mencetak ulang sawah.

    Biaya yang dikeluarkan ditanggung secara penuh oleh pemerintah pusat.

    “Pak Bupati tinggal tunjuk, Pak Gubernur nanti langsung kerjakan, pusat yang biayai,” tutur Amran.

    Menurut Amran, bantuan dari pemerintah akan disesuaikan dengan kondisi sawah di setiap lokasi bencana.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Sawah yang rata tertutup material banjir misalnya, akan dibangun ulang dan dilengkapi benih dan alat mesin pertanian (Alsintan).

    Sementara, lahan pertanian yang tidak rusak berat akan mendapatkan bantuan sarana dan prasarana produksi pertanian hingga Alsintan.

    “Benih dari pemerintah, alat dari pemerintah, membangun sawahnya dari pemerintah pusat. Semua biaya pusat sampai kembali tanam,” tegas Amran.

    Kementan menargetkan, pemulihan lahan pertanian terdampak bencana bisa selesai dalam 1 hingga 2 bulan karena anggarannya sudah disediakan.

    “Jadi kami tanggung jawab ambil alih sampai selesai dan bukan saja di sini, tapi seluruh yang terdampak. Ada yang hanya ditanami, kami kirim benih dan traktor; ada yang seperti ini rusak, kita perbaiki kembali. Semua kita tangani sesuai kondisinya,” tutur Amran.

    Diketahui, tiga provinsi di Sumatera yakni, Aceh, Sumbar, dan Sumut dilanda banjir bandang dan tanah longsor.

    Berdasarkan laporan BNPB jumlah korban meninggal per Senin (1/12/2025) mencapai 770 jiwa sementara 463 orang lainnya masih hilang.

    Sementara itu, puluhan ribu warga mengungsi karena rumah mereka luluh lantak diterjang banjir besar.

    Sejumlah titik dikabarkan masih terisolir karena akses jalan yang tertimbun material longsor dan banjir.

    Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang
    Komentar
    Additional JS