Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Moskow Uni Eropa

    Moskow: Uni Eropa Mengakses Aset Rusia Adalah Pencurian, Apa Pun Framingnya! - SindoNews

    2 min read

     

    Moskow: Uni Eropa Mengakses Aset Rusia Adalah Pencurian, Apa Pun Framingnya!

    Minggu, 14 Desember 2025 - 13:57 WIB. 

    Moskow tegaskan upaya Uni Eropa mengakses aset Rusia yang dibekukan akan menjadi tindakan pencurian menurut hukum internasional. Foto/mid.ru
    A
    A
    A
    MOSKOW - Moskow menegaskan bahwa setiap upaya Uni Eropa (UE) untuk mengakses aset beku bank sentral Rusia akan menjadi tindakan ilegal menurut hukum internasional. Ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.

    Awal pekan ini, bank sentral Rusia memulai proses hukum terhadap Euroclear, sebuah lembaga penyimpanan yang berbasis di Belgia yang menyimpan sebagian besar aset beku Rusia, sementara para pendukung Ukraina di Eropa memperdebatkan bagaimana cara mengalihkan dana tersebut untuk membiayai Kyiv.

    “Tindakan terhadap aset negara yang diambil tanpa persetujuan Rusia—baik itu pembekuan aset tanpa batas waktu, penyitaan, atau upaya untuk menggambarkannya sebagai pinjaman ganti rugi—sepenuhnya ilegal menurut hukum internasional,” kata Zakharova kepada wartawan dalam sebuah konferensi pers pada hari Sabtu.

    Baca Juga: Zelensky Selfie dari Kupiansk, Kota Ukraina yang Diklaim Telah Direbut Rusia

    “Tidak peduli trik pseudo-legal apa pun yang digunakan Brussels untuk membenarkannya, ini adalah pencurian terang-terangan," paparnya, seperti dikutip Russia Today, Minggu (14/12/2025).

    Zakharova berpendapat bahwa, selain “mendanai proyek Ukraina yang gagal", Uni Eropa juga berupaya menggunakan aset tersebut untuk memperkuat ekonominya sendiri, yang telah rusak akibat sanksi yang menargetkan perdagangan Rusia dengan Barat.

    Hongaria dan Slovakia telah mengecam Uni Eropa karena menggunakan kekuasaan daruratnya yang jarang digunakan untuk menghindari potensi veto dari masing-masing negara anggota dan membuat pembekuan aset tanpa batas waktu. Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban menuduh “kediktatoran Brussels” telah secara sistematis melanggar hukum Eropa.

    Politico melaporkan awal pekan ini bahwa Italia, Belgia, Bulgaria, dan Malta meminta Komisi Eropa untuk menjajaki opsi penyediaan pinjaman kepada Kyiv selain penyitaan aset Rusia.

    Perdana Menteri Belgia Bart De Wever telah memperingatkan bahwa penyitaan aset secara langsung akan merusak kepercayaan pada sistem keuangan Uni Eropa, memicu pelarian modal, dan membuat Belgia menghadapi risiko hukum.
    (mas)
    Komentar
    Additional JS