Orangutan Betina dari Indonesia Tiba di Jepang, Targetkan Publikasi Februari dan Penjodohan Mei 2026 - Tribunnews
Orangutan Betina dari Indonesia Tiba di Jepang, Targetkan Publikasi Februari dan Penjodohan Mei 2026 - Tribunnews.com
Ringkasan Berita:
- Seekor orangutan betina bernama Jennifer (14) yang didatangkan dari Indonesia
- Ia diproyeksikan menjadi pasangan bagi orangutan jantan bernama Hayato (15), yang telah lebih dulu dirawat di Kebun Binatang Tobe.
- Orangutan merupakan satwa yang jumlahnya terus menurun akibat berkurangnya hutan habitat alami.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Seekor orangutan betina bernama Jennifer (14) yang didatangkan dari Indonesia resmi diperkenalkan kepada media di Ehime Prefectural Tobe Zoo, Prefektur Ehime, Selasa (22/12/2025). Kehadiran Jennifer menjadi bagian dari upaya pelestarian spesies orangutan yang kini terancam punah.
Jennifer tiba di Jepang pada 11 Desember 2025 setelah melalui proses karantina. Dalam sesi perkenalan, orangutan berusia 14 tahun itu tampak tenang sambil menikmati buah kesukaannya seperti kesemek dan jeruk.
Ia diproyeksikan menjadi pasangan bagi orangutan jantan bernama Hayato (15), yang telah lebih dulu dirawat di Kebun Binatang Tobe.
Gubernur Prefektur Ehime, Tokihiro Nakamura (中村時広), yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan harapannya agar proses perjodohan dilakukan dengan hati-hati.
“Kami berharap para pengelola tidak terburu-buru, mengamati kondisi kedua orangutan dengan seksama, dan secara perlahan mengarah pada ‘pernikahan’ mereka. Semua tentu menantikan kelahiran generasi berikutnya,” ujar Nakamura.
Menyadari kondisi tersebut, Pemerintah Prefektur Ehime pada September tahun lalu menandatangani perjanjian kerja sama dengan pemerintah Indonesia terkait perlindungan orangutan.
Dalam acara perkenalan Jennifer, perwakilan kebun binatang di Jakarta juga turut mengikuti secara daring.
Menurut pengelola Tobe Zoo, Jennifer mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya. Ia tampak semakin terbiasa dengan suara hewan lain dan menunjukkan ekspresi yang lebih tenang. Selain kesemek, ia juga menyukai mentimun dan jeruk khas Ehime.
Target Publikasi dan Penjodohan
Pihak kebun binatang menargetkan pameran umum Jennifer pada Februari 2026, setelah masa adaptasi dinilai cukup.
Sementara itu, pertemuan atau “penjodohan” dengan Hayato direncanakan sekitar Mei 2026, sebagai langkah awal program pengembangbiakan.
Borneo orangutan sendiri tercatat sebagai spesies terancam punah dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Di Jepang, jumlah orangutan yang dipelihara di kebun binatang tercatat sekitar 26 ekor, dengan proses pencocokan pasangan yang tidak mudah.
Pengelola berharap kehadiran Jennifer tidak hanya mendukung program pelestarian, tetapi juga meningkatkan kesadaran pengunjung mengenai pentingnya menjaga hutan dan satwa liar. “Kami ingin pengunjung melihat kecerdasan dan kelucuan Jennifer, sekaligus memahami bahwa orangutan di alam liar berada di ambang kepunahan,” ujar salah satu perawat satwa.
Kehadiran Jennifer di Kebun Binatang Tobe pun diharapkan menjadi simbol kerja sama Jepang–Indonesia dalam menjaga keberlanjutan keanekaragaman hayati dunia.
Gubernur Nakamura menambahkan, "Saya pikir dia adalah Jennifer yang sangat populer yang menciptakan suasana santai, dan saya harap masyarakat dapat meluangkan waktu dan membimbing mereka ke pernikahan mereka sambil menyaksikan situasi kedua orangutan."
Diskusi orangutan di Jepang dilakukan Pencinta Jepang gratis bergabung. Kirimkan nama alamat dan nomor whatsapp ke email: tkyjepang@gmail.com