Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Diperiksa, Polisi Minta Waktu Ungkap Hasil - Tribunnews
Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Diperiksa, Polisi Minta Waktu Ungkap Hasil - Tribunnews.com
Ringkasan Berita:
- Polisi sudah periksa ABH pelaku ledakan SMA 72, hasil pemeriksaan masih ditunggu publik.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polda Metro Jaya telah memeriksa anak berkonflik dengan hukum (ABH), terduga pelaku ledakan bom di SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pemeriksaan dilakukan pada Rabu (3/12/2025), namun hasilnya belum bisa diumumkan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengatakan penyidik masih mendalami kasus tersebut secara maraton.
“Sudah diminta keterangan beberapa waktu lalu untuk hasil mohon waktu. (Pemeriksaan) 3 Desember 2025,” ujarnya, Minggu (7/12/2025).
Meski pemeriksaan telah dilakukan, Budi menegaskan penyidik membutuhkan ruang untuk memastikan seluruh fakta.
“Sabar ya, beri ruang dulu bagi penyidik untuk mendalami perkara ini, karena masih berjalan secara maraton,” jelasnya.
Detik-detik Ledakan
Insiden ledakan bom rakitan terjadi pada Jumat, 7 November 2025 sekitar pukul 12.15 WIB di lingkungan SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, tepatnya dalam kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut.
Menurut saksi, ledakan terdengar ketika siswa dan guru sedang melaksanakan salat Jumat di masjid sekolah. Letusan pertama muncul saat khotbah berlangsung, mengejutkan jamaah. Tak lama berselang, ledakan kedua terdengar dari arah berbeda, memicu kepanikan massal di dalam dan sekitar masjid.
Akibat ledakan, 96 orang siswa, guru, dan warga sekitar mengalami luka-luka. Sebagian korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, sementara lainnya ditangani di unit kesehatan sekolah.
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan ada tujuh bom rakitan yang disiapkan pelaku. Dari jumlah itu, empat bom meledak, sementara tiga lainnya ditemukan dalam kondisi aktif dan segera diamankan oleh tim Gegana Brimob serta Puslabfor Polri.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menyampaikan Bidokkes Polda Metro Jaya telah melakukan penanganan medis dan trauma healing bagi siswa, guru, serta keluarga korban. Posko layanan korban juga didirikan di RS Islam Cempaka Putih untuk memberikan bantuan lanjutan.
Pelaku Sosok Siswa Tertutup
Irjen Pol Asep Edi Suheri menyebut terduga pelaku merupakan siswa aktif yang dikenal tertutup dan jarang bergaul. “ABH dikenal sebagai pribadi tertutup, jarang bergaul, dan tertarik pada konten-konten kekerasan,” ujarnya dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).
Kapolda menegaskan, berdasarkan penyelidikan sementara, ABH bertindak sendiri dan tidak terkait jaringan terorisme. “Dari hasil penyelidikan, anak tersebut bertindak sendiri, tidak ada indikasi keterlibatan jaringan tertentu,” jelasnya.
Sejauh ini, penyidik telah memeriksa 16 saksi, terdiri dari korban, keluarga ABH, dan pihak sekolah. Polda Metro Jaya bersama Densus 88 dan Puslabfor Polri mensterilkan lokasi serta mengamankan bom rakitan yang masih aktif. Tim laboratorium forensik kini memeriksa jenis dan daya ledak bahan peledak, sementara penggeledahan di rumah terduga pelaku dilakukan untuk menelusuri asal bahan dan alat perakitan.
Korban & Suara Keluarga
Hingga awal Desember, dua siswa korban ledakan masih menjalani rawat inap di rumah sakit, sementara empat lainnya dirawat di RS Islam Cempaka Putih dan RSCM. Polisi menyebut kondisi mereka berangsur membaik.
Salah satu keluarga korban, Indri (46), orang tua siswa kelas X, menceritakan anaknya mengalami luka akibat serpihan benda tajam. “Syukurlah tidak parah, tapi tetap trauma. Kami berharap kasus ini diusut tuntas,” ujarnya.
Kementerian Kesehatan bersama Bidokkes Polda Metro Jaya juga membuka layanan konseling trauma bagi siswa, guru, dan keluarga korban untuk membantu pemulihan psikologis.
Tragedi & Transparansi
Ledakan SMA 72 Jakarta bukan sekadar kasus hukum, tetapi tragedi kemanusiaan. Publik menunggu hasil pemeriksaan polisi sebagai bentuk transparansi, sementara korban dan keluarga membutuhkan pemulihan nyata agar rasa aman di sekolah kembali terjaga.