Pemerintah Pusat Ambil Alih Penanganan Bencana Sumatra - Tirto.id
Pemerintah Pusat Ambil Alih Penanganan Bencana Sumatra
Ada tiga bupati yang mengaku tidak mampu menangani bencana Sumatra, yakni Bupati Aceh Timur, Bupati Aceh Selatan, dan Bupati Aceh Tengah.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan paparan saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi II DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/9/2025). Komisi II DPR menyetujui pagu anggaran definitif Kementerian ATR/BPN tahun 2026 sebesar Rp9,49 triliun, sedangkan untuk Kementerian Dalam Negeri sebesar Rp7,8 triliun. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/YU
tirto.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan bahwa pemerintah pusat akan mengambil alih langkah penanganan bencana Sumatra, khususnya terkait pengiriman bantuan. Kebijakan ini adalah respons terhadap pernyataan sejumlah bupati di Sumatra yang menyatakan tak mampu lagi menangani banjir yang melanda daerah tersebut.
Tito menambahkan, pemerintah akan mengirimkan bantuan dengan pesawat melalui Jakarta serta Medan, Sumatra Utara. Ia menyebut ada daerah yang sulit diakses untuk mengirim bantuan, salah satunya Takengon, Aceh.
"Pangannya harus diambil dari luar menggunakan pesawat, dia [Takengon] enggak punya pesawat. Maka otomatis minta bantuan kepada pemerintah provinsi atau pemerintah pusat, tapi pusat ngambil alih. Dropping dari Jakarta dan dari Medan," kata Tito di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2025).
Ia turut menyinggung soal kemampuan Pemerintah Aceh Tengah untuk menangani bencana di sana. Misalnya, untuk memobilisasi alat berat guna memperbaiki jembatan, memperbaiki jalan yang rusak, hingga mengangkat puing-puing longsor.
Tito menilai pemerintah daerah di Sumatra memang tidak akan mungkin mampu menangani bencana sendiri.
"Kita menilai sendiri juga mana-mana yang mampu, mana yang tidak. Yang kita anggap mampu pun kita bantu. Apalagi yang mengatakan sudah enggak mampu," tuturnya.
"Dia dari mana mau dapat makanan logistik kalau bukan minta bantuan kepada pemerintah yang di atasnya," sambung Tito.
Sebagai informasi, setidaknya ada tiga bupati yang mengaku tidak mampu menangani bencana Sumatra, yakni Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky, Bupati Aceh Selatan Mirwan MS, dan Bupati Aceh Tengah Haili Yoga.