Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Aceh Utara Bencana Featured Istimewa Lintas Peristiwa Spesial

    Pemkab Aceh Utara Larang Pedagang Naikkan Harga di Tengah Bencana - Kompas

    5 min read

     

    Pemkab Aceh Utara Larang Pedagang Naikkan Harga di Tengah Bencana



    KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara mengeluarkan surat edaran resmi yang melarang seluruh pedagang, toko grosir, hingga usaha rental menaikkan harga barang secara tidak wajar dan menahan stok selama masa tanggap darurat banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang melanda wilayah tersebut.

    Kebijakan ini ditegaskan demi menjaga stabilitas pasokan serta mencegah lonjakan harga kebutuhan pokok.

    Surat edaran bernomor 360/851/2025 itu ditandatangani langsung oleh Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil, SE MM, atau akrab disapa Ayahwa, pada 28 November 2025.

    Baca juga: Banjir Aceh Utara, Ratusan Sekolah Rusak, Terpaksa Diliburkan

    Larangan Menahan Stok dan Kewajiban Jual dengan Harga Wajar

    Dalam dokumen resmi tersebut, Pemkab Aceh Utara menginstruksikan seluruh pedagang untuk menjual barang dengan harga wajar serta tidak menahan persediaan yang dapat menghambat distribusi kebutuhan pokok kepada masyarakat terdampak.

    174 Pesawat Dipamerkan di China, 22 Negara Terlibat

    Kebijakan ini dikeluarkan setelah wilayah Aceh Utara ditetapkan dalam status tanggap darurat bencana alam. Pada halaman pertama surat edaran, Bupati Ismail meminta setiap pedagang mengeluarkan seluruh stok dan memastikan suplai barang tetap tersedia.

    Pemerintah daerah menilai langkah ini sangat penting untuk menjaga akses masyarakat terhadap kebutuhan dasar di tengah bencana yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

    Selain pengaturan harga dan stok, Pemkab juga menekankan pentingnya menumbuhkan empati dan solidaritas antarwarga serta para pelaku usaha.

    Baca juga: Dua Titik Longsor di Gunung Salak Berhasil Ditembus, Akses Aceh Utara–Bener Meriah Mulai Terbuka

    “Dalam masa tanggap darurat ini, kita berharap seluruh pihak dapat turut membantu meringankan beban masyarakat yang tengah mengalami kesulitan, harus saling membantu,” ujar Ayahwa kepada Serambinews.com, Senin (1/12/2025).

    Untuk memastikan efektivitas kebijakan, surat edaran tersebut ditembuskan kepada Gubernur Aceh, Ketua DPRK Aceh Utara, Forkopimda, BPBD, Dinas Sosial, dan sejumlah instansi lainnya.

    Pemkab berharap koordinasi yang solid dapat menjaga kestabilan harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok bagi ratusan ribu warga terdampak banjir.

    Baca juga: Bencana Beruntun Landa Sumut, Puan Desak Pemerintah Percepat Evakuasi dan Bantuan

    Warga Abdya Keluhkan Harga Pertalite Capai Rp 25.000 per Liter

    Di sisi lain, keluhan muncul dari warga Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terkait mahalnya harga BBM eceran, khususnya Pertalite, sejak banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Aceh.

    Seorang warga Abdya, Saiful Bahri, menyebut harga Pertalite di tingkat eceran bahkan tembus Rp 25.000 per liter.

    “Ini aneh, pedagang BBM eceran tidak menunjukkan empati sedikit pun di tengah situasi bencana ini. Masak harga BBM jenis Pertalite mencapai Rp 25 ribu per liter,” ujarnya.

    Padahal, kata Saiful, stok BBM di Abdya dipastikan aman. Harga pembelian pedagang eceran dari SPBU juga stabil seperti hari-hari biasanya.

    “Di tengah kondisi saat ini, seharusnya mereka tidak mencari keuntungan di atas penderitaan,” tambahnya.

    Baca juga: Update Banjir Aceh Utara: 78 Meninggal, 51 Hilang, 32.518 Rumah Rusak

    Saiful juga menyoroti kondisi umum masyarakat yang sudah kesulitan akibat listrik padam dan jaringan telekomunikasi yang lumpuh.

    “Janganlah pedagang BBM eceran ikut mempersulit masyarakat,” tegasnya.

    Ajakan Menunjukkan Solidaritas dan Tidak Memperkeruh Situasi

    Saiful mengajak seluruh pedagang BBM eceran untuk menunjukkan solidaritas dan tidak memperparah keadaan.

    Baca juga: BNPB Diminta Berani Ingatkan Pemda yang Kebijakannya Memperparah Potensi Bencana

    “Semua kita merasa susah dengan keadaan ini. Semestinya mereka jangan memperumit lagi, sehingga masyarakat panik seolah-olah BBM di Abdya langka,” katanya.

    Ia menambahkan, Abdya hanya terdampak sedikit bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Aceh yang mengalami banjir besar dan longsor.

    “Seharusnya kita bersyukur, karena masih dijauhkan Allah dari bencana. Coba bayangkan saudara-saudara kita yang kehilangan keluarga, harta benda, dan ada juga yang masih putus kontak,” tuturnya.

    Baca juga: BSR Malaysia Tiba di Aceh Utara, Bawa 10 Tenaga Medis dan Obat Senilai 1 Juta Ringgit

    Karena itu, ia meminta para pedagang BBM turut berkontribusi dalam upaya kemanusiaan yang kini banyak dilakukan warga Abdya.

    “Mayoritas masyarakat Abdya sedang melakukan penggalangan dana, pembukaan posko, dan aksi kemanusiaan lainnya untuk membantu para korban. Maka, pedagang BBM eceran sudah seharusnya ikut andil dengan tidak menjual BBM dengan harga tinggi,” ujarnya.

    Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Terbitkan Larangan Keras Naikkan Harga di Tengah Bencana, Bupati Aceh Utara: Harus Saling Membantu

    Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang
    Komentar
    Additional JS