Pemprov Aceh Sebut Bantuan ke Seluruh Daerah Terdampak Banjir Tersalurkan - Kompas
Pemprov Aceh Sebut Bantuan ke Seluruh Daerah Terdampak Banjir Tersalurkan
BANDA ACEH, KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh mengeklaim telah menyalurkan bantuan ke seluruh daerah terdampak bencana banjir dan longsor.
Bantuan itu dipasok melalui jalur darat dan udara.
Jubir Posko Komando Bencana di Kantor Gubernur Aceh, Murthalamuddin mengatakan bahwa Pemerintah Aceh telah menyalurkan bantuan lewat posko yang ada di kabupaten/kota.
Untuk selanjutnya, pemerintah daerah mendistribusikannya ke warga yang ada di posko pengungsian.
Para Bupati Tak Sanggup, Pemerintah Pusat Ambil Alih Tangani Banjir Aceh
“Sebagai posko induk, Pemerintah Aceh tidak menyalurkan langsung, tetapi menyalurkan ke posko pemerintah daerah. Jadi, Pemerintah Aceh tidak sporadis menyalurkan langsung ke posko dan lainnya. Kita tetap melalui jalur pemerintah daerah," kata Murthalamuddin dalam konferensi pers di Kantor Gubernur Aceh, Senin (1/11/2025).
Baca juga: Belajar dari Aceh–Sumut dan Sumbar, Gubernur Sumsel Minta Mitigasi Bencana Diperketat
Adapun bantuan yang telah didistribusikan sejak kemarin yaitu 200 ton beras, dan masing-masing kabupaten/kota terdampak menerima 10 ton.
Hari ini, kata Murthala, penyaluran masih terus berlangsung dengan jumlah yang sama.
“Jadi ada 200 ton kemarin kita drop. Hari ini kita drop lagi, sudah dapat persetujuan pemerintah. Kita tetap drop per kabupaten 10 ton,” ujarnya.
Baca juga: Bantuan TNI AU untuk Korban Banjir dan Longsor Sibolga Terkendala Cuaca
Selain itu, bantuan yang disalurkan diutamakan bahan pokok, beras, popok bayi, pakaian, vitamin, termasuk masker.
Pemerintah mengantisipasi penyakit ISPA yang menyerang pasca-bencana. Menurutnya, semua daerah saat ini sudah mendapatkan bantuan.
Meski demikian, penyaluran memiliki kendala karena banyaknya akses terputus.
"Insya Allah sampai hari ini 80 persen lebih sudah terjangkau. Cuma belum terlalu memadai karena daya angkut heli juga terbatas. Cuaca juga menjadi kendala," ujar dia.
Baca juga: Perjuangan Rahmat 7 Jam Tembus Banjir di Aceh demi Sekarung Beras: Kalau Tak Turun, Kami Kelaparan
Khusus untuk wilayah terisolasi, proses penyaluran menjadi fokus yang sampai saat ini terus dilakukan.
Pemerintah memang tidak mengevakuasi warga, tetapi mengupayakan agar bahan makanan tiba ke sana.
“Saya pikir tidak terlalu banyak lagi. Kalau kita katakan terisolir, memang banyak daerah terisolir, tetapi saat ini kita lebih fokus kepada jika mereka terisolir, kita drop bantuan,” ujar dia.
Begitu juga untuk bantuan ke wilayah Aceh Tamiang dan Aceh Singkil.
Baca juga: Banjir Aceh Utara, Ratusan Sekolah Rusak, Terpaksa Diliburkan
Beberapa daerah yang sudah terdata langsung diantarkan ke lokasi, tetapi tetap mengacu pada laporan ke posko di kabupaten/kota.
“Kita tidak langsung sporadis mengantar ke mana pun laporan masuk, karena itu akan membuat kesulitan jalur distribusi sendiri. Karena distribusinya menggunakan heli, jadi berkoordinasi dengan pemerintah daerah, dibantu TNI-Polri dan BNPB,” katanya.
“Di Singkil, Kemensos malah sudah membuka empat posko dapur umum. Bantuan sudah tersebar, cuma mungkin ada beberapa yang masih tertahan, misalnya yang di jalan seperti dari Bukit Cane ke Gayo Lues, atau dari Gayo Lues ke Takengon. Insya Allah sampai hari ini, laporan dari semua posko 80 persen atau lebih sampai sore ini sudah terjangkau. Cuma belum terlalu memadai karena daya angkut heli terbatas,” tutur dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarangPrabowo "Turun Gunung" Pastikan Pasokan BBM ke Lokasi Bencana Sumatera