Pimpinan Komisi IX DPR Minta Kemenkes Bentuk Satgas Nakes Tanggap Bencana - Tribunnews
Pimpinan Komisi IX DPR Minta Kemenkes Bentuk Satgas Nakes Tanggap Bencana - Tribunnews.com
Ringkasan Berita:
- Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini, meminta Kemenkes RI mengirimkan tenaga kesehatan ke Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
- Dia meminta Kemenkes membentuk posko-posko kesehatan di daerah terdampak.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini, meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengirimkan tenaga kesehatan ke Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Bahkan, dia mengusulkan agar dibentuk satuan tugas tenaga kesehatan (satgas nakes) tanggap bencana.
"Mereka harus segera diturunkan untuk membantu warga yang terkena musibah. Waspadai penyakit pascabanjir, utamakan lansia dan anak-anak. Siapkan rumah sakit dan puskesmas untuk merawat mereka yang sakit," kata Yahya kepada wartawan, Rabu (3/12/2025).
Legislator Golkar itu meminta Kemenkes membentuk posko-posko kesehatan di daerah terdampak.
Dia juga mengusulkan adanya Satgas Nakes Tanggap Bencana oleh Kemenkes supaya cepat mengatasi kejadian serupa.
"Cek kesehatan semua warga yang terdampak bencana, khususnya mereka yang tinggal di tempat-tempat pengungsian. Koordinasikan dengan dinas daerah, rumah sakit daerah dan puskesmas-puskesmas. Siapkan posko-posko kesehatan di tengah-tengah warga masyarakat yang terkena bencana," kata dia.
Bagi yang sakit, dia menyebut para pengungsi harus segera dirawat di rumah sakit yang ada di daerah itu.
"Siapkan dokter untuk mengobatinya dibantu nakes untuk merawatnya. Saya juga mengusulkan Kemenkes punya satgas tanggap bencana sehingga selalu siap siaga kalau ada bencana di manapun di Tanah Air ini," ujarnya.
753 Korban Meninggal
Hingga Rabu (3/12/2025) pagi jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Provinsi Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan SUmatera Barat (Sumbar) mencapai 753 orang.
Berdasarkan data terbaru BNPB, selain ratusan korban meninggal, sebanyak 650 lainnya masih dinyatakan hilang.
"Jumlah meninggal dunia 753 jiwa, hilang 650 jiwa, dan korban luka-luka 2.600 jiwa," demikian tertulis di
data Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor Sumatera Tahun 2025, Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB), Rabu (3/12/2025).
Sementara itu sebanyak 3.600 rumah rusak berat dan 2.100 rumah rusak ringan.
Banjir bandang dan tanah longsor mengakibatkan sejumlah fasilitas umum yang rusak, termasuk fasilitas pendidikan dan tempat ibadah.
"Jembatan 39,34 persen mengalami kerusakan, fasilitas ibadah 16,97 persen, fasilitas pendidikan 42,5 persen, dan fasilitas kesehatan 1,18 persen," tulis data Pusdatin BNPB.
Sementara itu, jumlah pengungsi per hari ini mencapai 106.200 di Sumatera Barat, 538.000 di Sumatera Utara, dan 1,5 juta warga Aceh.
Dengan demikian, ada 141.800 warga Sumbar yang terdampak, 1,5 juta di Aceh, dan 1,7 juta di Sumut.
Total yang terdampak bencana ini adalah 3,3 juta jiwa.