Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Jakarta Kasus Spesial

    Polisi Ungkap Fakta Baru Kepala Sekolah di Jakarta Tewas Akhiri Hidup, Sosoknya Introvert - Tribunnews

    3 min read

     

    Polisi Ungkap Fakta Baru Kepala Sekolah di Jakarta Tewas Akhiri Hidup, Sosoknya Introvert - Tribunnews.com



    Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

     
    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pihak kepolisian hingga kini belum mengetahui motif seorang Kepala Sekolah (Kepsek) salah satu sekolah SMP swasta di CilincingJakarta Utara, berinisial W (48) yang ditemukan tewas gantung diri di ruang kerjanya.

    Kapolsek Cilincing, AKP Bobi Subasri, mengatakan pihaknya masih kesulitan mengungkap motif di balik tindakan tersebut.

    “Itu sampai sekarang belum tahu motifnya apa. Karena yang kita periksa itu enggak ada yang tahu permasalahannya apa,” ujarnya, Minggu (7/12/2025).

    Polisi telah memeriksa sejumlah saksi, baik dari pihak keluarga maupun lingkungan sekolah. Namun, hingga kini belum ditemukan penyebab pasti. Menurut keterangan saksi, W dikenal sebagai pribadi tertutup. Sejak istrinya meninggal dunia, ia tinggal seorang diri.

    “Setahu mereka, (korban) orangnya baik, cuma emang agak jarang komunikasi sama orang. Tertutup dia, kalau istilahnya introvert,” kata Bobi.

    Introvert adalah tipe kepribadian yang cenderung mendapatkan energi dari waktu yang dihabiskan sendiri atau dalam lingkungan tenang, berfokus pada dunia internal (pikiran, perasaan).

    Kepala Sekolah SMP swasta, W, ditemukan tewas pada Senin (1/12/2025) pukul 07.00 WIB oleh petugas kebersihan sekolah, Rika Aryani. Ia terkejut saat mendapati korban sudah tidak bernyawa di ruang kerja.

    Dari keterangan sementara, korban diketahui datang ke sekolah pada Minggu sore sekitar pukul 16.00 WIB. Setelah itu, sosoknya tak terlihat lagi hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia. Jenazah W kemudian dibawa ke RS Polri untuk dilakukan otopsi.

    “Sedang kita dalami untuk mengetahui motifnya. Biar jelas, mohon waktu,” ujar Bobi.

    Akibat kejadian ini, proses belajar mengajar ikut terdampak. Ujian semester yang sedianya digelar di SMP Syahid II dipindahkan ke SMP Syahid I agar pelaksanaan tetap berjalan tanpa mengganggu penyelidikan.

    Sementara itu, perwakilan yayasan sekolah, Dody, menyatakan pihak yayasan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kepada kepolisian dan tidak ingin membuat asumsi sebelum hasil penyelidikan resmi keluar. Ia menegaskan yayasan berkomitmen memberikan dukungan kepada keluarga korban dan memastikan proses belajar mengajar tetap berjalan.

    Tragedi ini menjadi pengingat bahwa dunia pendidikan bukan hanya soal akademik, tetapi juga kesejahteraan mental para pendidik yang menopang masa depan bangsa.

    Komentar
    Additional JS