Ringkasan Berita:

• Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku sedang jatuh cinta, namun menolak menyebutkan siapa sosok wanita tersebut.

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa dirinya sedang jatuh cinta, namun menolak mengungkapkan identitas wanita yang telah merebut hatinya.

Dilansir Daily Mail, dalam sesi tanya jawab konferensi akhir tahun pada Jumat (19/12/2025), seorang jurnalis bernama Regina Orekhova mengajukan pertanyaan kepada Putin.

“Anda mengatakan hari ini bahwa Anda percaya cinta pada pandangan pertama itu ada. Vladimir [Putin], apakah Anda sedang jatuh cinta?” tanya Orekhova.

Putin, yang dikenal sangat tertutup soal kehidupan pribadinya, menjawab singkat, “Ya.”

“Itu menjawab bagian terakhir dari pertanyaan Anda,” tambahnya.

Belum diketahui apakah Putin merujuk pada hubungan rahasianya yang disebut-sebut telah berlangsung selama 18 tahun dengan Alina Kabaeva (42), mantan pesenam ritmik peraih medali emas Olimpiade.

Putin dan Kabaeva secara luas diyakini memiliki dua anak laki-laki yang hidup dengan nama samaran, yakni Ivan Spiridonov (10) dan adiknya, Vladimir Spiridonov (6).

Kedua anak tersebut disebut tinggal bersama Putin di sejumlah istana tersembunyi di berbagai wilayah Rusia.

Namun, Putin tidak pernah secara terbuka membicarakan keberadaan mereka.

Salah satu teori menyebutkan bahwa Putin, yang kini berusia 73 tahun, berniat mengakui hubungan serta keluarga rahasianya setelah bertahun-tahun menjauh dari sorotan publik.

Teori lain menyebutkan bahwa pernyataan tersebut bertujuan melunakkan citranya di mata masyarakat dengan menunjukkan sisi emosional dan kasih sayang.

Di sisi lain, Putin juga dilaporkan pernah menjalin hubungan dengan seorang kontestan kontes kecantikan yang saat itu masih di bawah umur.

Perempuan yang baru lulus sekolah tersebut diduga diam-diam dibawa menemui Putin, yang saat itu berusia 58 tahun, ketika Kabaeva sedang tidak berada di kediamannya.

Alisa Kharcheva disebut berusia 17 tahun saat pertama kali dirayu Putin, sebagaimana diungkapkan dalam laporan investigasi terbaru jurnalis Rusia.

“Gadis itu mengunjungi perdana menteri [saat itu] secara rutin, dan kunjungan tersebut tentu saja bertepatan dengan kepergian Alina Kabaeva dari kediamannya, yang saat itu telah menjadi pasangan utama Putin,” tulis media independen Rusia, Proekt.

“Istri Putin saat itu, Lyudmila, tidak lagi tinggal bersama perdana menteri.”

Pada 2014, Putin dan Lyudmila resmi bercerai.

Dari pernikahan dengan Lyudmila , mereka memiliki dua anak perempuan, Maria yang kini berusia 40 tahun dan Katerina, 39 tahun.

Putin juga disebut pernah menjalin hubungan dengan Svetlana Krivonogikh (50), seorang bankir dan pemilik klub malam.

Hubungan tersebut dikabarkan menghasilkan seorang anak perempuan bernama Luiza Rozova, yang kini berusia 22 tahun.

Nama aslinya adalah Elizaveta Krivonogikh, sosok yang tidak pernah dibicarakan Putin secara terbuka.

Elizaveta saat ini tinggal di Paris.

Baru-baru ini, Elizaveta menyampaikan pernyataan kepada seorang jurnalis Ukraina yang saudaranya tewas akibat serangan Rusia.

“Saya sangat menyesal hal ini terjadi,” katanya.

“Sayangnya, saya tidak bertanggung jawab atas situasi ini.”

“Saya senang Anda berani datang kepada saya dan berbicara.”

Sebuah buku yang baru terbit juga mengungkap bagaimana Putin secara terbuka mendukung nilai-nilai pernikahan tradisional, namun dalam kehidupan pribadinya justru memilih hubungan bebas.

Putin pernah mengatakan, “Saya memiliki kehidupan pribadi yang tidak saya izinkan untuk dicampuri.”

“Itu harus dihormati.”

5 Poin Penting dari Konferensi Pers Akhir Tahun Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar konferensi pers akhir tahun tahunannya di Moskow pada Jumat (19/12/2025).

Dalam acara yang berlangsung sekitar empat setengah jam tersebut, Putin menjawab hampir 80 pertanyaan dari wartawan domestik dan asing, serta warga negara Rusia, mengenai berbagai isu, mulai dari hubungan internasional, lanskap geopolitik, hingga perkembangan ekonomi dan militer Rusia.

Mengutip Xinhua, berikut lima poin penting dari pernyataan Putin dalam konferensi pers tersebut.

1. Konflik Rusia–Ukraina

Putin kembali menegaskan sikap keras Rusia terkait penyelesaian krisis Ukraina.

Putin menyebut Rusia bersedia mengakhiri krisis Ukraina melalui negosiasi, asalkan disertai penghapusan akar penyebab konflik.

Ia menambahkan bahwa saat ini bola sepenuhnya berada di tangan Ukraina dan para pendukungnya di Eropa.

2. Hubungan Rusia–China

Putin menegaskan komitmen Rusia untuk menjaga hubungan yang stabil dengan China, yang ia sebut sebagai faktor penting bagi stabilitas global.

“Perkembangan hubungan Rusia–China berjalan dengan mantap dan konsisten,” kata Putin menanggapi pertanyaan dari wartawan Xinhua.

Ia menyebut kedua negara telah menjalin kerja sama di berbagai bidang, dengan nilai perdagangan bilateral mencapai 240–250 miliar dolar AS.

Putin juga menyambut baik kemajuan kerja sama di sektor manufaktur teknologi tinggi, sains dan pendidikan, pertukaran budaya dan kemanusiaan, serta eksplorasi ruang angkasa.

3. Prospek Ekonomi Dalam Negeri

Putin menekankan bahwa indikator utama ekonomi Rusia berada dalam kondisi terkendali.

Ia mengatakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Rusia diperkirakan mencapai 9,7 persen selama tiga tahun terakhir, dengan pertumbuhan sekitar 1 persen pada 2025.

Perlambatan pertumbuhan PDB, menurut Putin, merupakan hasil dari kebijakan yang disengaja untuk menekan inflasi. Tingkat inflasi diperkirakan turun ke kisaran 5,7–5,8 persen pada akhir tahun.

Putin juga menyebut tingkat pengangguran Rusia mencapai rekor terendah sebesar 2,2 persen pada 2025.

4. Hubungan dengan Uni Eropa

Putin memperingatkan Uni Eropa agar tidak menyita aset luar negeri Rusia yang dibekukan, sambil menyerukan kerja sama.

Ia menyebut upaya penyitaan aset tersebut sebagai “perampokan”.

Ia memperingatkan bahwa langkah itu dapat berdampak serius terhadap kredibilitas keuangan Eropa serta sistem keuangan global.

Menurut Putin, tindakan tersebut berpotensi merusak kepercayaan terhadap zona euro dan mengikis citra Eropa sebagai tempat penyimpanan cadangan yang aman.

Rusia, katanya, akan membela kepentingannya terkait aset luar negeri terutama melalui jalur hukum.

Putin juga menuduh Barat melawan Rusia melalui proksi Ukraina dan menepis anggapan bahwa Rusia berencana menyerang Eropa sebagai “omong kosong.”

5. Pengembangan Kapasitas Militer

“Militer Rusia telah menjadi salah satu angkatan bersenjata paling efektif dalam pertempuran di dunia,” kata Putin.

Ia menyebut lebih dari 400.000 personel menandatangani kontrak untuk bergabung dengan Angkatan Bersenjata Rusia sepanjang 2025.

Putin mengatakan Rusia kini menjadi pemimpin dalam pengembangan kendaraan udara tak berawak (UAV), meskipun masih terdapat kekurangan pada UAV kelas berat yang sedang diatasi melalui upaya khusus sektor pertahanan dan industri.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)