Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bulan Dunia Internasional Featured PLTN Spesial

    Rusia Akan Bangun PLTN di Bulan, Sudah Teken Kontrak dengan Perusahaan Dirgantara - Tribunnews

    8 min read

     

    Rusia Akan Bangun PLTN di Bulan, Sudah Teken Kontrak dengan Perusahaan Dirgantara - Tribunnews.com

    Editor: Nanda Lusiana Saputri

    HO
    ILUSTRASI NUKLIR - Rusia mengonfirmasi berhasil menembakkan rudal balistik antarbenua bertenaga nuklir. Roscosmos, Rosatom, dan Institut Kurchatov akan ikut serta dalam pembangunan pembangkit listrik bulan oleh Rusia. 
    Ringkasan Berita:
    • Rusia berencana untuk membangun pembangkit listrik bulan pada tahun 2036.
    • Tujuan pembangkit listrik tersebut adalah untuk memberi daya pada program bulan Rusia.
    • Roscosmos, Rosatom, dan Institut Kurchatov akan ikut serta dalam pembangunan pembangkit listrik bulan.

    TRIBUNNEWS.COM - Rusia berencana membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di bulan dalam dekade mendatang.

    Rencana ini untuk memasok program luar angkasa bulannya dan stasiun penelitian gabungan Rusia-Tiongkok, seiring dengan persaingan ketat antar negara-negara besar untuk menjelajahi satu-satunya satelit alami bumi.

    Sejak kosmonaut Soviet Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang pergi ke luar angkasa pada tahun 1961, Rusia telah membanggakan diri sebagai kekuatan terkemuka dalam eksplorasi ruang angkasa.

    Namun, dalam beberapa dekade terakhir, Rusia tertinggal dari Amerika Serikat dan semakin tertinggal dari Tiongkok.

    Ambisi Rusia mengalami pukulan telak pada Agustus 2023 ketika misi Luna-25 tanpa awaknya menabrak permukaan bulan saat mencoba mendarat.

    Selain itu, miliarder Elon Musk juga telah merevolusi peluncuran wahana antariksa - yang dulunya merupakan spesialisasi Rusia.

    Rencana Dibangun Tahun 2036

    Perusahaan antariksa negara RusiaRoscosmos, mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka berencana untuk membangun pembangkit listrik bulan pada tahun 2036.

    Rekomendasi Untuk Anda
    Media Pemerintah China Tanggapi Kapal Baru Trump: Target yang Lebih Mudah

    Mereka juga telah menandatangani kontrak dengan perusahaan kedirgantaraan Lavochkin Association untuk melakukannya.

    Roscosmos mengatakan, tujuan pembangkit listrik tersebut adalah untuk memberi daya pada program bulan Rusia, termasuk rover, observatorium, dan infrastruktur Stasiun Penelitian Bulan Internasional gabungan Rusia-Tiongkok.

    Roscosmos tidak secara eksplisit mengatakan pembangkit listrik tersebut akan bertenaga nuklir.

    Akan tetapi, mereka mengatakan para pesertanya termasuk perusahaan nuklir negara Rusia Rosatom dan Institut Kurchatov, institut penelitian nuklir terkemuka Rusia.

    “Proyek ini merupakan langkah penting menuju terciptanya stasiun ilmiah bulan yang berfungsi secara permanen dan transisi dari misi sekali waktu ke program eksplorasi bulan jangka panjang,” kata Roscosmos, seperti diberitakan Al Arabiya, Rabu (24/12/2025).

    Kepala Roscosmos, Dmitry Bakanov, mengatakan pada bulan Juni salah satu tujuan perusahaan adalah untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di bulan dan menjelajahi Venus, yang dikenal sebagai planet "saudara" bumi.

    Adapun Bulan, yang berjarak 384.400 km (238.855 mil) dari planet kita, mengurangi goyangan bumi pada porosnya, yang memastikan iklim yang lebih stabil.

    Bulan juga menyebabkan pasang surut di lautan dunia.

    Dikutip dari laman interfax, tugas utama pembangkit listrik ini adalah memasok listrik jangka panjang kepada para pelaku program bulan Rusia dan infrastruktur stasiun penelitian bulan internasional, termasuk fasilitas mitra asing.

    Roscosmos, Rosatom, dan Institut Kurchatov akan ikut serta dalam pembangunan pembangkit listrik bulan.

    Roscosmos dan Badan Antariksa Nasional Tiongkok menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama dalam pembangunan pembangkit listrik bulan pada 8 Mei 2025.

    Rusia dan China menandatangani memorandum antar pemerintah tentang kerja sama dalam pendirian stasiun penelitian bulan internasional pada Maret 2021 dan mempresentasikan peta jalan untuk membangun stasiun bulan bersama pada 16 Juni tahun yang sama.

    Menurut perjanjian antar pemerintah yang telah dipublikasikan, Rusia dan China telah merencanakan lima misi bersama sebagai bagian dari proyek stasiun penelitian bulan internasional untuk menempatkan modul di orbit bulan dan di permukaan bulan.

    Dilansir laman engelsbergideas, Rosatom, perusahaan milik negara Rusia yang khusus bergerak di bidang nuklir, adalah salah satu perusahaan terbesar di negara itu.

    Dengan 370.000 karyawan yang tersebar di ratusan anak perusahaan di 31 kota, dan penjualan tahunan sebesar 30 miliar dolar AS, Rosatom merupakan salah satu organisasi paling berpengaruh di negara tersebut.

    Di bawah kendali pemerintah Rusia dan Presiden Vladimir Putin, Rosatom menjual bahan bakar nuklir dan reaktor di seluruh dunia serta berkontribusi pada produksi persenjataan nuklir negara tersebut.

    Karena invasinya ke Ukraina, sektor keuangan, transportasi, pertahanan, dan energi Rusia telah dikenai sanksi berat oleh Uni Eropa, AS, dan Inggris.

    Dalam salah satu tindakan terakhir pemerintahan Joe Biden, AS memberikan sanksi kepada para pejabat senior Rosatom, termasuk CEO-nya.

    Inggris mengambil langkah serupa dua tahun lalu, tetapi kedua negara tersebut sejauh ini menghindari penerapan sanksi umum secara langsung kepada Rosatom sendiri.

    Sebaliknya, sanksi ditargetkan pada anak perusahaannya.

    Demikian pula, Rosatom belum muncul dalam paket sanksi Uni Eropa mana pun, meskipun beberapa sanksi mungkin akan diberlakukan tahun ini.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Pemukim-dan-Tentara-Israel-Serang-Warga-Palestina-di-Tepi-Barat_20251121_094410.jpg
    Komentar
    Additional JS