Sejarah Warung Madura yang Kini Menjamur di Solo Raya, Konon Diperkenalkan Warga Sumenep - Tribunsolo.com
Sejarah Warung Madura yang Kini Menjamur di Solo Raya, Konon Diperkenalkan Warga Sumenep - Tribunsolo.com
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/KOMPAS.com/ACH. FAWAIDI
Ringkasan Berita:
- Warung Madura merupakan toko menjual kebutuhan harian seperti sembako, perlengkapan rumah tangga, hingga BBM, dan kini banyak ditemui di Solo Raya.
- Warung ini berkembang sejak 1990-an dari perantau asal Sumenep, yang awalnya berdagang bahan bangunan di Jakarta lalu membuka toko kelontong secara kekeluargaan.
- Ciri khas warung Madura antara lain banyak yang buka 24 jam, dikelola bergiliran oleh keluarga, penjual mengenakan sarung, harga relatif bersaing, dan beras selalu dipajang di etalase kaca.
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bicara soal usaha warung khas daerah, banyak orang langsung teringat warteg.
Namun, ada satu jenis warung lain yang tak kalah populer dan mudah ditemui di berbagai kota besar, yakni warung Madura.
Meski sama-sama melayani kebutuhan harian masyarakat, warung Madura memiliki karakter dan model bisnis yang berbeda, sekaligus menyimpan potensi usaha yang menjanjikan.
Warung Madura pada dasarnya adalah toko kelontong yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari, mulai dari sembako, sabun, deterjen, hingga perlengkapan rumah tangga.
Ciri utamanya terletak pada pengelola yang mayoritas berasal dari Madura, khususnya Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Meski berakar dari Madura, warung ini kini tersebar luas di Jakarta, Yogyakarta, Solo, hingga kota-kota besar lainnya.

Di Solo Raya, Warung Madura ini menjamur di berbagai daerah.
Ciri-cirinya selain menjual sembako dan kebutuhan pokok, juga menjual bahan bakar minyak (BBM).
Sejarah dan Perkembangan Warung Madura
Warung kelontong Madura mulai dikenal sejak era 1990-an hingga awal 2000-an di Jakarta.
Para perantau asal Sumenep awalnya berdagang kayu dan alat bangunan di kawasan Tanjung Priok.
Seiring berkembangnya usaha, mereka mulai membuka toko kelontong dan melibatkan kerabat sebagai penjaga atau pengelola.
Dari sinilah warung Madura tumbuh pesat dan menyebar ke berbagai daerah di Pulau Jawa hingga luar Jabodetabek.
Ciri Khas Warung Madura
Salah satu keunikan warung Madura adalah jam operasionalnya yang kerap buka 24 jam.
Hal ini membuatnya menjadi solusi bagi warga yang membutuhkan sembako, obat, atau keperluan mendesak pada malam hari.
Selain itu, pengelolaan warung biasanya dilakukan secara kekeluargaan dengan sistem giliran jaga.
Ciri lain yang mudah dikenali adalah penjual pria yang kerap mengenakan sarung, mencerminkan identitas budaya Madura.
Produk yang dijual pun cukup lengkap, mulai dari sembako, kebutuhan rumah tangga, hingga BBM eceran.
Beras hampir selalu dipajang di etalase kaca sebagai simbol stok utama yang tersedia setiap saat.
Dari sisi harga, warung Madura dikenal menawarkan harga yang relatif bersaing dibanding toko kelontong lain.
(*)