Tank dan Jet F-16 Thailand Serang Perbatasan Kamboja, 4 Orang Tewas, Kasino Hancur - Tribunnews
Tank dan Jet F-16 Thailand Serang Perbatasan Kamboja, 4 Orang Tewas, Kasino Hancur - Tribunnews.com
Ringkasan Berita:
- Serangan tersebut melibatkan tank dan menewaskan 4 orang warga sipil Kamboja serta memaksa puluhan ribu orang mengungsi, menurut media Kamboja Khmer Times
- Sementara media Bangkok Post melansir jet tempur F-16 Thailand menggempur sebuah kasino di perbatasan Kamboja
TRIBUNNEWS.COM, KAMBOJA - Militer Thailand melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Kamboja sepanjang hari kemarin, Senin (8/12/2025).
Selain mengerahkan jet tempur F-16, militer Thailand juga mengerahkan sejumlah tank ke perbatasan Kamboja.
Rekaman kamera keamanan dari Pemerintah Provinsi Banteay Meanchey memperlihatkan tank-tank dan pasukan paramiliter Thailand melintasi perbatasan dan memasuki desa Prey Chan kemarin sore.
Khmer Times melaporkan kemarin puluhan ribu warga sipil Kamboja dievakuasi dari rumah akibat serangan militer Thailand.
Angkatan Darat Thailand mengumumkan operasi militer dilakukan untuk merebut “wilayah kedaulatan Thailand” di provinsi Banteay Meanchey.
Terjadi perlawanan
Unit militer Kamboja dilaporkan bertempur untuk membela diri guna melindungi warga sipil.
"Hingga kemarin sore, empat warga sipil Kamboja tewas dan sembilan lainnya terluka dalam serangan Thailand di sepanjang perbatasan di provinsi Preah Vihear dan Oddar Meanchey," kata Menteri Informasi Kamboja Neth Pheaktra.
Jet Tempur Thailand hancurkan kasino
Bangkok Post menulis pesawat tempur F-16 Thailand telah menghancurkan sebuah kasino yang digunakan sebagai stasiun kendali pesawat tak berawak Kamboja.
Juru Bicara Angkatan Darat Thailand Mayor Jenderal Winthai Suvaree mengatakan kasino tersebut telah berfungsi sebagai pusat komando.
Kasino yang terletak di seberang perbatasan dari Chong An Ma di distrik Nam Yuen, Ubon Ratchathani, luluh lantak oleh bom yang dijatuhkan dari jet tempur F-16.
"Tujuan utamanya adalah menghancurkan sebanyak mungkin sistem tembakan pendukung Kamboja," kata juru bicara militer tersebut.

Langgar perjanjian
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Nasional Kamboja Letnan Jenderal Maly Socheata mengatakan pasukan Kamboja tidak melanggar perjanjian gencatan senjata atau Deklarasi Bersama untuk perdamaian dengan Thailand.
Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul menyatakan rencana perdamaian itu batal demi hukum dan mengumumkan bahwa semua saluran negosiasi dengan Kamboja ditangguhkan.
Dia juga menyatakan tidak lagi mengakui peran Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atau Ketua ASEAN Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim sebagai mediator perdamaian dengan Kamboja.
Perdana Menteri Kamboja Hun Manet kemarin mengimbau seluruh lembaga negara, angkatan bersenjata, dan rakyat Kamboja untuk bersatu.
Sempat didamaikan Trump
Thailand dan Kamboja sebenarnya telah menyepakati gencatan senjata tanpa syarat pada 29 Juli 2025 setelah lima hari pertempuran di perbatasan.
Pertempuran lima hari di perbatasan dua negara itu mengakibatkan sedikitnya 33 orang tewas dan puluhan ribu warga mengungsi.
28 Juli 2025, dua negara dimediasi di Putrajaya, Malaysia, oleh PM Malaysia Anwar Ibrahim ASEAN. selaku Ketua ASEAN.
Presiden AS Donald Trump juga telah memediasi kedua belah pihak dan sepakat hentikan perang.
Namun sejak kemarin 8 Desember 2025, militer Thailand melancarkan serangan udara ke sasaran militer Kamboja di perbatasan setelah menuduh Kamboja lebih dulu menembak.
Sumber: Bangkok Post/Khmer Times