TNI AD Kerahkan 21.707 Personel Hingga Alat Berat Bantu Korban Banjir dan Longsor di Sumatera - Tribunnews
TNI AD Kerahkan 21.707 Personel Hingga Alat Berat Bantu Korban Banjir dan Longsor di Sumatera - Tribunnews.com
Ringkasan Berita:
- Turunkan excavator untuk bantu korban banjir dan longsor di Sumatera
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Darat (AD) menerjunkan 21.707 personel hingga alat berat untuk membantu percepatan penanganan dampak banjir bandang, tanah longsor, dan cuaca ekstrem yang melanda Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat hingga Minggu (30/11/2025).
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel Inf Donny Pramono mengatakan jumlah personel tersebut berasal dari empat Komando Daerah Militer (Kodam).
Kodam Iskandar Muda (Aceh) mengerahkan 6.922 personel, serta berbagai peralatan seperti 36 truk, 150 SPM, 9 fiber boat, 10 LCR, dan 2 helikopter (Mi-17 dan Bell 412).
Kemudian, Kodam I/Bukit Barisan (BB) Sumatera Utara) mengerahkan 7.529 personel, serta excavator, dump truck, NPS, kendaraan single cabin, 30 SPM, 7 LCR.
Selain itu, Kodam I/BB juga mengerahkan helikopter Mi-17 dan Bell 412 yang berada di bawah kendali BNPB di Silangit, dan satu CASA dan satu helikopter Bell 412 di bawah kendali Kodam I/BB di Lanud Suwondo Medan.
Sementara itu, Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol (Sumatera Barat) mengerahkan 5.731 personel dengan penguatan 39 truk/strada, 7 ambulans, 6 unit perahu/LCR, serta 1 heli Caracal TNI AU dan 1 heli Dauphin Basarnas.
"Jumlah personel itu, gabungan dari Kodam Iskandar Muda, Kodam I/Bukit Barisan dan Kodam XX/Tuanku Imam Bonjo ditambah dari Kodam V/Brawijaya," kata Donny saat dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (30/11/2025).
"Dalam mendukung mobilitas udara, TNI AD mengerahkan alutsista berupa 3 unit Heli Bell 412, 2 unit Heli Mi-17, dan 1 pesawat CASA, yang disebar untuk memperkuat operasi kemanusiaan melalui BKO Kodam IM, Kodam I/BB, dan BNPB," imbuhnya.
Donny mengatakan prajurit Kodam Iskandar Muda di Provinsi Aceh turut melakukan evakuasi warga, membuka jalur yang tertutup material longsor, serta memperkuat distribusi bantuan.
Sementara di Sumatera Barat, prajurit Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol meningkatkan dukungan alat berat dan penguatan posko.
Kemudian personel TNI AD di Sumatera Utara memfokuskan bantuan pada pemulihan fasilitas umum dan pengiriman logistik menuju wilayah terisolasi.
Pengiriman bantuan, kata Donny, akan dilakukan secara terkoordinasi melalui jajaran Kodam dan satuan teritorial dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan mendesak masyarakat.
Bantuan mulai dari logistik, evakuasi, pendirian dapur lapangan, pemulihan sarana umum, hingga pembukaan akses wilayah terisolasi.
Bantuan yang dikirim, kata Donny, mencakup obat-obatan, makanan siap saji, tenda pengungsian, perlengkapan sanitasi, LCR, alat penjernih air, selimut, hingga tenda serbaguna dan alat rigging (untuk mengangkat beban berat).
Donny mengatakan pengiriman bantuan lanjutan juga dilakukan melalui pesawat Hercules dan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) sebagai bagian dari operasi kemanusiaan.
Bantuan yang diberangkatkan hari ini Minggu (30/11/2025) antara lain tenda serbaguna, velbed, genset, alat dapur lapangan, kompor lapangan, kompor gas, alat penjernih air portable, aki, ban truk, kantong jenazah, LCR dan OBM, Starlink, obat-obatan antibiotik, serta PUO utama dan cadangan.
TNI AD memastikan gelombang bantuan berikutnya sudah disiapkan dan akan terus dikirim sesuai perkembangan situasi di lapangan.
Rencananya Kapal KRI akan mengangkut mobil Reverse Osmosis (RO), excavator, jembatan Bailey, dan buldoser pada Senin (1/12/2025).
Sedangkan pada Selasa (2/12/2025), rencana Kapal ADRI dari TNI AD akan mengangkut ban kendaraan 4x4, ransel kesehatan, tandu lipat, matras lipat, pakaian layak pakai, perlengkapan bayi dan wanita, alat mandi, alat dapur lapangan, serta kendaraan Maung.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, kata Donny, juga memberikan bantuan bahan makanan senilai Rp200 juta untuk Aceh, Rp250 juta untuk Sumatera Utara, dan Rp200 juta untuk Sumatera Barat.
Ia menegaskan upaya itu merupakan pelaksanaan tugas TNI AD dalam operasi militer selain perang (OMSP), yang dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan.
"Kami bergerak cepat dan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, BNPB, Basarnas, Polri, serta seluruh unsur terkait," ungkap Donny.
"Prioritas kami adalah keselamatan warga dan percepatan pemulihan di seluruh wilayah terdampak," pungkasnya.
303 Jiwa Meninggal, Puluhan Ribu Mengungsi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total sebanyak 303 jiwa meninggal dunia dalam bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat hingga Sabtu (29/11/2025).
BNPB mencatat sebanyak 47 korban meninggal dunia, 51 orang hilang, serta 8 orang luka-luka di Provinsi Aceh.
Jumlah pengungsi di sana mencapai 48.887 kepala keluarga yang tersebar di Aceh Utara, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Aceh Singkil.
Masifnya kerusakan jembatan dan jalan nasional berdampak pada terputusnya akses utama, termasuk jalur Banda Aceh–Lhokseumawe serta jalur perbatasan Aceh–Sumatera Utara di Aceh Tamiang.
Hingga kini, beberapa daerah seperti Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bener Meriah juga dilaporkan masih belum dapat diakses melalui jalur darat.
BNPB juga mencatat 166 korban meninggal dunia dan 143 orang masih dinyatakan hilang di Sumatera Utara.
Ribuan warga mengungsi di berbagai titik akibat kondisi permukiman yang rusak dan akses yang terputus.
BNPB juga mencatat jumlah pengungsi mencapai ribuan jiwa di Tapanuli Selatan dan Kota Sibolga, serta ratusan hingga ribuan kepala keluarga di Mandailing Natal, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan.
Selain itu, BNPB mencatat 90 korban meninggal dunia, 85 orang hilang, dan 10 orang mengalami luka-luka di Provinsi Sumatera Barat di mana jumlah korban tertinggi berada di Kabupaten Agam.
Data sementara BNPB juga menunjukkan sebanyak 11.820 kepala keluarga atau sekitar 77.918 jiwa mengungsi, terutama di Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan.
Sejumlah jalur provinsi dan nasional juga terputus akibat longsor dan kerusakan jembatan menyulitkan akses distribusi.
Namun, logistik dari Padang Pariaman dan Pesisir Selatan dilaporkan telah tiba dan delapan titik tambahan dalam proses pengiriman dengan pengawalan kepolisian.