KSPSI Ingatkan Pemerintah Pastikan Semua Warga Terdampak Banjir Tertangani dengan Cepat - Tribunnews
KSPSI Ingatkan Pemerintah Pastikan Semua Warga Terdampak Banjir Tertangani dengan Cepat - Tribunnews.com
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bencana alam akibat hujan deras menyebabkan banjir bandang dan longsor terjadi di sebagian besar wilayah Sumatra Utara, Sumatra Barat hingga Aceh.
Bencana ini berdampak parah terhadap kondisi masyarakat Sibolga, Tapanuli Tengah, Nias, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Medan, Sumatra Utara hingga wilayah Kota Padang, Sumatra Barat.
"Kami berharap pemerintah pusat segera hadir dan memastikan semua warga yang terdampak dapat tertangani dengan cepat. Jangan sampai masyarakat dibiarkan menunggu dalam ketidakpastian," kata Wakil Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang juga Ketua Umum Parsadaan Toga Sihite dohot Boruna Sedunia (PTSBS), Arnod Sihite, Sabtu (29/11/2025).
KSPSI adalah konfederasi serikat pekerja/buruh terbesar di Indonesia.
Parsadaan Toga Sihite dohot Boruna Sedunia merupakan organisasi kekerabatan (parsadaan) yang menaungi marga Sihite beserta boru-nya (perempuan keturunan Sihite dan keluarga yang terikat melalui perkawinan), dan tersebar di seluruh dunia (sedunia).
Arnod selaku tokoh masyarakat marga Sihite yang merupakan marga Batak Toba, Sumatra Utara ini, mengajak masyarakat dan pemerintah pusat dapat bekerja sama dalam upaya pengerahan bantuan darurat yang lebih besar.
Mulai dari penambahan lokasi pengungsian layak dan aman, distribusi makanan siap saji, obat-obatan dan kebutuhan seperti genset darurat untuk penerangan.
Dibutuhkan juga pembukaan akses jalan yang tertutup longsor, mobilisasi tim kesehatan dan dapur umum.
"Lumpuhnya akses jalur darat membuat upaya penanganan oleh pemerintah daerah sangat terhambat, sementara distribusi bantuan melalui jalur udara juga memiliki keterbatasan," kata Arnod.
Diharapkan pengiriman bantuan yang terkoordinasi dan kerja sama antar pihak dapat segera membuka kebuntuan akses maupun penanganan bencana secara lebih cepat.
Dia hanya mengingatkan bahwa kondisi cuaca yang masih tidak menentu dan ancaman bencana susulan, diperlukan tindakan cepat, terarah, dan menyeluruh agar keselamatan warga tetap terjaga.
"Saatnya kita semua bergotong royong, membuka diri dan saling menolong saudara-saudara kita. Koordinasi dapat dilakukan dengan pemerintah setempat, mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga pemerintah pusat yang langsung bersentuhan dengan penanganan kejadian serta kebutuhan keluarga yang terdampak longsor dan banjir," pungkas Arnod.
TNI Rapatkan Kapal Perang ke Dekat Lokasi Bencana Sumatra
Sementara itu TNI telah mengerahkan lebih dari 4 ribu prajurit hingga ribuan paket ransum khusus prajurit TNI (Naraga) untuk membantu penanganan bencana banjir dan tanah longsor yang kini melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah menjelaskan bantuan itu diangkut dengan tiga pesawat C-130 Hercules dan satu A400M diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (28/11/2025) pagi.
"Bantuan yang diangkut mencakup peralatan kritis untuk mendukung operasi penyelamatan dan pemenuhan kebutuhan pengungsi, antara lain 3.000 paket Naraga, 10.000 Eprokal, 1.200 Food Family, 2.000 kardus mi instan, 2.000 kardus Pop Mie, 100 genset, 100 perangkat Starlink, 64 LCR, 150 tenda, serta dua unit kompresor," kata Freddy.
TNI juga memberangkatkan 3 tim kesehatan Puskesad yang masing-masing terdiri dari 10 personel yakni 2 dokter, 3 bakes, 5 takes lengkap beserta peralatan dan obat-obatan untuk memperkuat layanan darurat.
Seluruh bantuan ditujukan pada 3 sasaran utama yakni Aceh (Lhokseumawe), Sumatra Utara (Sibolga dan Silangit), dan Sumatra Barat melalui Bandara Minangkabau.
Untuk memperkuat dukungan udara, TNI menyiapkan 5 pesawat angkut fix wing yakni 3 C-130 Hercules, satu A400M, dan satu Boeing 737 Camar.
Selain itu, 9 helikopter lintas matra di antaranya empat Caracal TNI AU, satu Mi-17 dan satu Bell 412 TNI AD, dua Panther TNI AL, serta satu Dolphin BNPP.
Sedangkan TNI AL, menyiapkan 4 KRI yakni KRI Suharso-990, KRI Semarang-594, KRI Teluk Banten-516 , dan KRI Teluk Gilimanuk-531 untuk mendukung pendistribusian bantuan melalui rute laut.
"Distribusi bantuan dilakukan melalui tiga Kodam sesuai wilayah terdampak: Kodam IM di Aceh, Kodam I/BB di Sumatra Utara, dan Kodam XX/TIB di Sumatara Barat," ungkap dia.
Unsur Zeni TNI dan Kementerian PUPR terus berupaya membuka jalur-jalur yang terputus akibat longsor dan banjir.
Operasi modifikasi cuaca juga mulai digelar untuk menurunkan intensitas hujan serta mempercepat distribusi bantuan.
"Melalui pengiriman bantuan besar-besaran ini, TNI menegaskan komitmennya sebagai garda terdepan penanganan bencana nasional. Komando operasi penanggulangan dilaksanakan oleh Pangkogabwilhan I sebagai pengendali Gulbencal (penanggulangan bencana alam) TNI," katanya.