Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bencana Featured Lintas Peristiwa Spesial Sumatera TNI

    TNI Kerahkan 30.791 Prajurit ke Lokasi Banjir Sumatera, 18 Pesawat, 36 Heli, dan 14 KRI - Kompas

    3 min read

     

    TNI Kerahkan 30.791 Prajurit ke Lokasi Banjir Sumatera, 18 Pesawat, 36 Heli, dan 14 KRI

    Kompas.com, 5 Desember 2025, 15:40 WIB
    Adhyasta Dirgantara,
    Robertus Belarminus. 


    Lihat Foto
    Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendistribusikan bantuan logistik untuk warga yang masih terisolasi akibat banjir bandang dan tanah longsor di Kualasimpang, Aceh Tamiang, Aceh, Selasa (2/12/2025). (DOK. Puspen TNI )
    Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendistribusikan bantuan logistik untuk warga yang masih terisolasi akibat banjir bandang dan tanah longsor di Kualasimpang, Aceh Tamiang, Aceh, Selasa (2/12/2025).

    JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Freddy Ardianzah menyampaikan bahwa Satgas Posko Terpadu TNI telah menerjunkan 30.791 prajurit ke lokasi bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.

    TNI juga turut menerbangkan 18 pesawat untuk mengirim logistik ke daerah terdampak bencana.

    "Sampai dengan saat ini, hari Jumat 5 Desember 2025, personel TNI yang terlibat ada 30.791 orang. Kemudian, alat angkut udara TNI yang terlibat yaitu ada penambahan 2 pesawat dari yang kemarin. Sekarang total ada 18 pesawat," ujar Freddy, seperti dikutip dari Kompas TV, Jumat (5/12/2025).

    Sementara itu, untuk helikopter, Freddy menyebut TNI telah menerbangkan total 36 helikopter dalam rangka membantu distribusi percepatan logistik di daerah bencana.

    Ada juga 14 kapal KRI dan 1 ADRI yang diberangkatkan TNI, di mana dua di antaranya merupakan KRI rumah sakit, sedangkan sisanya untuk mengangkut logistik.

    "Adapun total bantuan melalui udara yang didistribusi dari Halim Perdanakusuma ke pangkalan AJU, baik itu di Medan, Padang, Banda Aceh, Lhokseumawe, Sibolga, dan Rembele, sampai dengan hari ini ada 239,16 ton," ujar dia.

    "Kemudian, untuk rekapitulasi keseluruhan bantuan logistik yang dibawa dari udara maupun KRI, total bantuan logistik adalah 1.546,34 ton," sambung Freddy.

    Freddy mengatakan, TNI mengandalkan metode airdrop untuk mengirim logistik ke daerah yang masih terisolasi.

    Dia mengeklaim bahwa meski logistik dijatuhkan dari udara, bantuan tetap aman karena ditaruh di dalam kemasan dan cepat dikirim.

    "Ini memang teknisnya aman dalam kemasan, dan bisa menjangkau cepat ke titik terisolasi. Kemarin ada 1,1 ton yang kita gunakan sistem airdrop menggunakan teknik helibox. Kemudian, 17,2 ton kita drop dengan menggunakan teknik low cost low altitude, menggunakan parasut," imbuh dia.

    Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang
    Baca berikutnya
    Komentar
    Additional JS