Update Gempa M 7,5 di Jepang: 23 Orang Terluka, Peringatan Tsunami Sudah Dicabut - Tribunnews.
Update Gempa M 7,5 di Jepang: 23 Orang Terluka, Peringatan Tsunami Sudah Dicabut - Tribunnews.com
Ringkasan Berita:
- Gempa berkekuatan M 7,5 yang mengguncang lepas pantai Aomori menimbulkan kepanikan luas, melukai puluhan orang, memicu tsunami kecil, serta mengganggu listrik dan transportasi.
- Meski peringatan tsunami telah dicabut, pemerintah tetap mengingatkan warga untuk waspada terhadap gempa susulan hingga sepekan ke depan, mengingat pengalaman kelam tsunami 2011 yang menelan puluhan ribu korban.
TRIBUNNEWS.COM - Negara Jepang diguncang gempa berkekuatan besar.
Getaran berkekuatan 7,5 magnitudo terjadi pada Senin (8/12/2025) malam pukul 23.15 waktu setempat.
Japan Fire and Disaster Management Agency melaporkan 23 orang terluka, satu di antaranya luka serius akibat tertimpa benda-benda yang berjatuhan saat gempa menghantam.
Tsunami setinggi 70 sentimeter tercatat di Pelabuhan Kuji, Prefektur Iwate, sementara gelombang 50 sentimeter menghantam wilayah pesisir lain.
Meski sempat mengeluarkan peringatan potensi tsunami setinggi 3 meter, Japan Meteorological Agency (JMA) kemudian mencabut seluruh peringatan setelah situasi mereda.
“Saya belum pernah merasakan guncangan sebesar ini,” kata Nobuo Yamada, pemilik toko di Hachinohe, Aomori, kepada NHK.
Pemerintah memerintahkan 90.000 orang mengungsi ke tempat aman.
Sekitar 480 warga mengungsi di Lanud Hachinohe, dan sebanyak 18 helikopter militer diterjunkan untuk menilai kerusakan dari udara.
Lebih dari 800 rumah sempat padam listrik di Hokkaido dan Tohoku, namun kembali pulih pada Selasa dini hari.
Layanan Shinkansen dan sejumlah jalur kereta lokal dihentikan sementara.
Sebuah kebakaran dilaporkan terjadi di Kota Aomori, namun berhasil ditangani petugas pemadam.
Di sisi lain, 450 liter air dilaporkan tumpah dari tangki pendingin bahan bakar bekas di fasilitas nuklir Rokkasho, namun otoritas memastikan tidak ada risiko keselamatan.
Waspada Gempa Susulan
Otoritas menyatakan gempa ini mencapai intensitas Upper 6 pada skala seismik Jepang di Hachinohe kategori yang dapat merusak bangunan dan membuat orang sulit berdiri.
Peringatan tetap diberikan untuk risiko gempa susulan hingga sepekan ke depan.
Pejabat JMA, Satoshi Harada, mengingatkan pengalaman kelam tsunami 2011.
Pada empat tahun lalu, Jepang mengalami gempa dan tsunami. Sebanyak 20.000 orang tewas dan memicu krisis nuklir Fukushima.
Pejabat Badan Meteorologi, Satoshi Harada, memperingatkan “Kita harus bersiap dengan asumsi bencana serupa bisa terjadi lagi,” ujarnya.
Pemerintah Jepang masih melakukan asesmen kerusakan dan memastikan keselamatan warga di wilayah terdampak.
Pada Selasa pagi, pemerintah Jepang sudah mencabut seluruh peringatan tsunami, atau beberapa jam setelah gempa bermagnitudo 7,5 mengguncang kawasan lepas pantai Prefektur Aomori.
Guncangan tersebut sempat memicu peringatan tsunami untuk wilayah pesisir Hokkaido, Aomori, dan Iwate.
(NHK/SKY NEWS)
BERITA TERKAIT