Via Media Sosial, Korban Banjir Aceh Minta Bantuan PM Malaysia Anwar Ibrahim: Kami Lapar.. - SindoNews
3 min read
Via Media Sosial, Korban Banjir Aceh Minta Bantuan PM Malaysia Anwar Ibrahim: Kami Lapar...
Kamis, 04 Desember 2025 - 09:06 WIB
Para korban banjir dan tanah longsor di Aceh minta bantuan PM Malaysia Anwar Ibrahim melalui media sosial. Namun pemerintah Indonesia tegaskan masih sanggup atasi bencana di Sumatra. Foto/BPBA/Instagram suara.batinn
A
A
A
JAKARTA - Kondisi masyarakat korban banjir di Aceh, Indonesia, telah menyayat hatiketika sedang berjuang untuk hidup. Mereka, melalui media sosial, bahkan meminta bantuan kepada Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim untuk menerbangkan bantuan menggunakan helikopter.
Banyak korban, sembari berupaya membangun kembali kehidupan mereka, harus berjuang melawan sesuatu yang lain–kelaparan. Banjir menghancurkan beberapa wilayah di Aceh Tengah, menyebabkan putusnya jaringan internet dan akses jalan yang sulit, serta menipisnya pasokan penting.
Baca Juga: Pemerintah Masih Sanggup Tangani Banjir Sumatra, Belum Butuh Bantuan Asing
Menurut unggahan-unggahan di Instagram, bantuan tidak dapat dikirimkan kepada para korban melalui jalur darat. Sebab, semua jalan tidak dapat diakses, di mana 20 jembatan penghubung rusak total akibat tanah longsor yang disebabkan oleh hujan deras dan banjir.
Banyak korban, sembari berupaya membangun kembali kehidupan mereka, harus berjuang melawan sesuatu yang lain–kelaparan. Banjir menghancurkan beberapa wilayah di Aceh Tengah, menyebabkan putusnya jaringan internet dan akses jalan yang sulit, serta menipisnya pasokan penting.
Baca Juga: Pemerintah Masih Sanggup Tangani Banjir Sumatra, Belum Butuh Bantuan Asing
Menurut unggahan-unggahan di Instagram, bantuan tidak dapat dikirimkan kepada para korban melalui jalur darat. Sebab, semua jalan tidak dapat diakses, di mana 20 jembatan penghubung rusak total akibat tanah longsor yang disebabkan oleh hujan deras dan banjir.
Bantuan hanya dapat dikirimkan melalui jalur udara, tetapi pasokan saat ini akan segera habis.
Menurut unggahan-unggahan tersebut, para korban banjir di Aceh, termasuk anak-anak dan ibu hamil, memohon kepada PM Anwar Ibrahim untuk mengirimkan bantuan melalui helikopter.
“Kami lapar. Kami belum menerima bantuan apa pun selama lima hari," bunyi salah satu unggahan tersebut.
PM Anwar Ibrahim belum merespons unggahan-unggahan permintaan bantuan tersebut.
Sebanyak 13 ton beras telah didistribusikan oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, pada hari Senin. Namun, para warga mengatakan bahwa pasokan tersebut hanya cukup untuk tiga hari.
Indonesia Belum Buka Peluang Bantuan Asing
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan pemerintah Indonesia masih sanggup menangani bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, serta Sumatra Barat. Indonesia belum membuka peluang untuk bantuan internasional.
Mensesneg menegaskan hal itu ketika ditanya kemungkinan Indonesia menerima bantuan asing meski tidak menetapkan status bencana sebagai darurat nasional.
“Untuk sementara ini belum ya (membuka peluang bantuan asing). Meskipun kami juga mewakili Pemerintah Republik Indonesia menyampaikan terima kasih karena banyak sekali atensi dari negara-negara sahabat,” ujar Prasetyo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu.
Pemerintah Indonesia menegaskan masih mampu menangani sendiri dengan sumber daya yang ada.
“Kita merasa bahwa pemerintah, dalam hal ini kita semua masih sanggup untuk mengatasi seluruh permasalahan yang kita hadapi,” ujar Prasetyo.
Prasetyo juga menyatakan Indonesia memiliki stok pangan yang cukup. Namun, hanya distribusi yang terkendala karena sejumlah wilayah yang dilanda bencana masih terisolasi.
Selain itu, pemerintah terus berkoordinasi untuk memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) segera terdistribusi ke seluruh wilayah. “Termasuk harus menggunakan cara-cara yang mungkin tidak normal. BBM kita usahakan bisa di-dropping dari udara karena menyesuaikan dengan kondisi bencana yang kita hadapi,” ujarnya.
Prasetyo memastikan anggaran pemerintah untuk menangani bencana sangat cukup. Ada Dana Siap Pakai (DSP) dalam APBN yang diperuntukkan bagi kesiapsiagaan kebencanaan. Totalnya mencapai Rp500 miliar lebih.
“Bapak Presiden [Prabowo Subianto] sudah memberikan instruksi secara langsung, apabila Dana Siap Pakai secara jumlah nominal itu perlu dilakukan penambahan, maka akan ditambah. Dan ini juga termasuk berlaku kepada beberapa K/L terkait,” imbuh dia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui jumlah korban tewas dalam bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat telah bertambah menjadi 810 jiwa hingga Rabu sore.
Berdasarkan data yang ditampilkan dalam situs resmi BNPB, jumlah korban hilang sebanyak 612 orang di tiga provinsi terdampak tersebut.
Rinciannya korban meninggal di Aceh sebanyak 272 orang dan 193 korban hilang orang. Kemudian di Sumatra Utara, korban meninggal 297 orang dan korban hilang 159 orang.
Sedangkan di wilayah Sumatra Barat, tercatat korban meninggal sebanyak 236 orang dan 260 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Korban luka-luka dalam bencana di tiga provinsi tersebut mencapai 2.600. Sedangkan jumlah total warga terdampak banjir besar di ketiga provinsi sebanyak 3,2 juta jiwa.
(mas)