Alasan Vaksin Johnson&Johnson-CanSino Cukup Satu Kali Suntik - CNN Indonesia

 

Alasan Vaksin Johnson&Johnson-CanSino Cukup Satu Kali Suntik

CNN Indonesia
Kamis, 09/09/2021 15:01
Ahli mengungukap alasan mengapa vaksin Johnson and Johnson (J&J) dan Cansino cukup satu kali suntik saja.
Ahli mengungukap alasan mengapa vaksin Johnson and Johnson (J&J) dan Cansino cukup satu kali suntik saja. (AFP/JAVIER TORRES)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ahli menyebutkan alasan vaksin Johnson and Johnson (J&J) dan CanSino yang cukup satu suntikan saja direkomendasikan berdasarkan hasil hasil uji praklinis dan uji klinis kedua vaksin tersebut.

Health Educator dan Medic teams of @pandemictalks, RA Adaninggar mengatakan dalam menentukan dosis vaksin akan dilakukan pengujian yang menentukan berapa kali vaksin harus diberikan.

Jadi, saat penelitian akan diamati efek dari vaksin pada suntikan pertama terlebih dulu. Para peneliti akan melihat seperti apa pembentukan antibodi yang dihasilkan dan efikasi dari vaksin tersebut.

"Kalau untuk CanSino dan J&J ini ternyata dengan dosis yang ditentukan oleh para peneliti itu ternyata dengan satu suntikan saja sudah dapat memberikan efikasi yang cukup lumayan," kata Adaninggar kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Kamis (9/9).

Nilai efikasi vaksin J&J untuk mencegah keseluruhan gejala Covid-19 adalah sebesar 67,2 persen, dan efikasi untuk mencegah gejala covid-19 sedang hingga berat pada subjek di atas 18 tahun adalah sebesar 66,1 persen.



Sedangkan efikasi dari vaksin CanSino untuk perlindungan pada semua gejala covid-19 sebesar 65,3 persen, dan untuk perlindungan terhadap kasus coid-19 berat sebesar 90,1 persen.

Kedua vaksin ini merupakan tipe vaksin viral vector yang memanfaatkan adenovirus(Ad5) nonaktif untuk mengantarkan protein spike dari Covid-19 ke dalam sel tubuh, agar memicu pembentukan antibodi.

Meski hanya diberikan satu dosis, namun menurut Aninggar kedua vaksin ini sudah memiliki efikasi diatas persyaratan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebesar 50 persen.

Lihat Juga :

Kamis, 09/09/2021 15:01
Ahli mengungukap alasan mengapa vaksin Johnson and Johnson (J&J) dan Cansino cukup satu kali suntik saja.
Ahli mengungukap alasan mengapa vaksin Johnson and Johnson (J&J) dan Cansino cukup satu kali suntik saja. (REUTERS/Gaelen Morse)
Lebih lanjut, Adaninggar juga memaparkan mengapa vaksin lain harus mendapatkan dua kali suntikan.

"Karena kalau dijadikan satu maka dosisnya akan lebih tinggi dan efek sampingnya juga akan lebih tinggi jadi mangkanya ada yang jadi dua dan ada yang dengan satu suntikan saja," katanya.

Meski demikian menurut Adininggar, tidak menutup kemungkinan jika kedua vaksin tersebut lantas harus disuntikkan dua kali. Hal ini terjadi jika terdapat penelitian lanjutan yang menunjukkan perlu diberikan dosis tambahan terhadap kedua vaksin itu.

"Misalnya akan dilakukan dua kali suntikan dan ternyata efikasinya lebih baik, ya mungkin akan jadi dua kali suntikan. Jadi ini berdasarkan uji yang telah dilakukan, satu kali saja cukup untuk sementara ini," imbuhnya.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dua merek vaksin virus corona J&J dan CanSino.



Kepala BPOM Penny K Lukito menyebut, penerbitan EUA itu telah melalui penilaian bersama Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) terhadap data mutu vaksin yang mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin yang berlaku secara internasional.

"Badan POM kembali menerbitkan EUA bagi dua produk vaksin covid-19 yang baru, yaitu Janssen covid-19 vaccine dan vaksin convidecia," kata Penny dikutip dari situs resmi BPOM, Selasa (7/9) lalu.

Penny melanjutkan sebagaimana proses penerbitan EUA pada vaksin covid-19 sebelumnya, maka penerbitan EUA untuk kedua jenis vaksin ini juga telah melalui pengkajian yang intensif terhadap keamanan, khasiat, dan juga mutunya.

(mrh/eks)

Baca Juga

Komentar